1 bulan..
"Gue capek. Gue mau kita cerai aja."
"Lo gila ha,"
"Semakin hari gue muak sama semuanya! Sekarang gini. Udah jalan satu bulan pernikahan dan kita tetap aja kaya gini. Elo masih suka sama Disya dan gue masih egois sama elo."
Dion menghela nafasnya. Dirinya tidak menyukai Disya. Dirinya hanya bersikap baik terhadap perempuan itu. Jujur, Dion sudah membuka hatinya untuk istrinya.
"Gue mohon tarik ucapan elo itu."
Kinan tertawa kecut, "tarik? Gue serius Dion! Gue capek. Gue capek jadi beban buat elo. Pernikahan kita udah gak bisa di pertahanin. Biarin gue pergi dari hidup lo. Gue cuma jadi beban."
"Gak! Gue gak akan cerain elo. Elo lagi emosi aja sekarang, elo itu bukan beban elo itu Kinan, istri gue." Peluk Dion dengan erat. Kinan memejamkan matanya dan menangis pelan. Dion yang merasa bajunya sedikit basah langsung melonggarkan pelukannya.
"Maafin gue, gue salah... Jangan pernah bilang cerai lagi. Om Nando udah nitipin elo ke gue. Tandanya gue harus jagain elo." Ucapnya sambil menghapus air mata Kinan yang sudah jatuh di pipi mulusnya. Kinan menangis dan langsung memeluk dada bidang laki laki itu.
Kesal. Tentu saja Kinan kesal. Bagaimana tidak, tadi sepulang sekolah Kinan ditinggal oleh laki laki itu.
"Terus..hiks.. tadi elo kemana! Kenapa elo ninggalin gue di halte sendirian..hiks," tanya nya di sela sela tangisannya. Dion menghela nafasnya gusar dan memejamkan matanya.
"G-gue anterin Disya tadi."
Benar dugaan Kinan. Kinan langsung memukul mukul dada bidang laki laki itu dengan kencang. Dion menahan ringgisan nya dan tetap memeluk istrinya itu untuk menenangkan nya. Kinan menangis lagi sambil memukul dada bidang laki laki itu.
"K-kenapa elo lebih milih dia dibanding gue," lirih Kinan di pelukan Dion. Dion yang merasa bersalah pun langsung memegang pundak Kinan membuat Kinan menatap laki laki itu.
"Maafin gue...gue tau gue salah.. maafin gue...tadi Disya bilang kalo dia sakit...terus.. dia minta gue anterin. Gue lupa, gue kira elo udah pulang duluan karena capek nungguin gue rapat tadi." Ucap Dion di sela sela pelukannya. Dion sudah memeluk Kinan dan menggelamkan wajahnya di ceruk leher Kinan.
"Lepas ish.. elo mau modus sama gue ya. Geli tau, kenapa meluk kaya gini sih." Kesal Kinan kepada laki laki itu. Dion mendongakkan kepalanya dan memunculkan deretan giginya.
"Sekalian... Ah Kinan, maafin gue...gue salah, gue janji gue gak akan lakuin hal bodoh itu lagi." Janjinya kepada Kinan. Kinan menghela nafasnya dan langsung menganggukan kepalanya.
"Oke, gue bakalan maafin elo. Tapi, kalo elo ulangin lagi gue bakalan bener bener pergi dari apartemen ini dan tinggal sendiri. Bodo lah dengan pernikahan ini." Ucap Kinan sambil mengibaskan rambutnya. Dion mengangguk dan langsung memeluk tubuh Kinan lagi. Kinan yang mendapatkan serangan itu langsung diam seperti patung. Kenapa Dion suka sekali memeluknya.
🦕🦕🦕
"Punya anak lucu ya," ucap Dion tiba tiba saat mereka berdua sedang menonton acara televisi. Kinan yang sedang memakan keripik singkongnya langsung menoleh dan menatap Dion dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Secret [End]
Roman pour Adolescents(3) cerita ini memang cerita tentang perjodohan tetapi di dalam cerita ini ada sebuah kejanggalan atas meninggalnya SARAH CLARAYA. *** BELUM DI REVISI Gimana rasanya nikah sama ketua osis? Rasanya sama aja. Sama sama tidak saling mencintai dan sali...