Huwek...uhek...
"Sayang. Kamu, gak papa?" Ucap Dion dengan terkejut dan berlari ke arah Kinan yang sudah muntah di lantai. Kinan menangis membuat Dion semakin cemas dan memeluk sang istrinya agar tenang.
"Hiks.. k-kayanya... Ak-kuu sakit..."
Dion tersenyum. "Yaudah kamu tiduran aja hm, Sebentar, aku ambilin kamu minum dulu." Kinan hanya diam dan memejamkan matanya karena merasa pusing.
Selang beberapa menit, Dion datang dengan segelas air dan memberikan kepada Kinan. Kinan membuka mata dan meminum air yang diberikan Dion. Setelah sudah, Kinan langsung merebahkan tubuhnya kembali dan memejamkan matanya.
"Aku pusing,"
"Kamu tiduran aja. Biarin ini aku yang bersihin,"
Kinan membuka matanya. "Tapi kan.."
"Hari ini libur karena guru guru rapat untuk acara ujian nasional yang akan datang. Kamu istirahat aja. Semua pekerjaan rumah aku yang handel dan pastinya bersih." Ujar Dion dengan senyuman yang merekah di wajahnya. Kinan tertawa dan menganggukkan kepalanya.
Suaminya ini menggemaskan.
Dion langsung tersenyum dan mencium kening sang istrinya. Kinan terlihat pucat membuat Dion merasa kasian.
Hari ini, apartemen akan di bersihkan oleh seorang Dion. Apa itu bisa? Kita lihat sekarang. Dion sudah mengelap meja makan dan menyapu lantai. Setelah sudah, Dion mengepel lantai agar tetap wangi dan bersih. Pengharum ruangan pun juga sudah Dion ganti agar Kinan merasakan nyaman. Dapur juga sudah bersih berkat Dion, oh ternyata laki laki itu bisa mengerjakan pekerjaan rumah dengan cepat.
Uhek...uhek...
Dion yang sedang memasak sayur bayam pun terkejut dan berlari menghampiri Kinan yang sudah muntah di wastafel. Kinan menangis kembali dan memeluk Dion erat.
"Kita berobat ya?"
Kinan menggeleng. "Aku gak mau di suntik.."
"Siapa yang mau suntik kamu? Siapa? Sini bilang sama aku." Ujar Dion lagaknya pahlawan. Kinan tersenyum dan memeluk Dion.
"Kerumah sakit hm,"
"Gak mau!"
"Apa jangan jangan kamu hamidun?" Tebak Dion dengan asal. Kinan melototkan matanya dan melonggarkan pelukannya.
Hamidun? Hamidun kan hamil di luar nikah. Sedangkan dirinya sudah menikah. Dion memang setan.
"Ish kok hamidun!"
Dion mengerutkan keningnya. "Bercanda, yaudah Ayuk kita kerumah sakit. Bisa jadi kamu hamil," ujar Dion memaksa. Kinan menghela nafasnya dan menganggukkan kepalanya. "Iya,"
Rumah sakit.
Rumah sakit melati, rumah sakit yang terletak dekat dengan SMA purnama. Dion langsung memeluk Kinan yang sudah duduk di sampingnya dengan wajah yang sudah pucat pasi. Nomor antrian 5 membuat dirinya kesal. Kinan hanya diam menunggu antriannya.
"Kenapa si lama banget."
"Sabar,"
"Aku takut kamu kenapa kenapa sayang," ucap Dion cemas. Kinan tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Dion itu anaknya lucu yah," ujar Kinan kepada Dion. Dion menoleh dan menatap anak kecil yang berada di depannya sambil memakan permennya.
"Halo ganteng," sapa Kinan kepada bocah itu. Dion membulatkan matanya dan memeluk Kinan erat kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Secret [End]
Fiksi Remaja(3) cerita ini memang cerita tentang perjodohan tetapi di dalam cerita ini ada sebuah kejanggalan atas meninggalnya SARAH CLARAYA. *** BELUM DI REVISI Gimana rasanya nikah sama ketua osis? Rasanya sama aja. Sama sama tidak saling mencintai dan sali...