"Elo kenapa si Nan," tanya Papay saat mereka sudah berada di rooftop sekolah. Kinan mengajak kedua temannya untuk membolos di jam terakhir.
Kinan yang merasa penat pun hanya diam sambil memejamkan matanya. Bangku kayu panjang yang sudah usang itu dijadikan tempat tidur untuk Kinan. Papay dan Katya hanya memainkan ponselnya sambil melirik ke arah Kinan.
"Ada masalah? Apa Dion berbuat gak senonoh sama elo?" Tanya Katya kepada Kinan. Kinan masih saja diam membisu sambil memejamkan matanya. Kedua sahabatnya tahu bahwa Kinan tidak tidur.
"Jawab Nan!" Kesal Katya. Kinan membuka matanya dan menatap kedua sahabatnya dengan tajam.
"Apa sih!"
"Elo kenapa?"
Kinan diam menenggakkan tubuhnya. "Enggak kenapa napa, emang salah ya gue ajak elo pada bolos lagi?"
"Iya enggak," cicit Papay.
Katya menghela nafasnya. "Elo itu udah gak kaya dulu Nan. Elo udah ada suami, apalagi suami elo itu ketua osis disini. Elo mau di hukum disekolah dan di hukum di rumah?"
"Gak masalah," ujar Kinan dengan singkat. Katya menghela nafasnya pasti Kinan sedang ada masalah kepada suaminya.
Tring.
Dion.
Dimana?8 × memanggil anda.
Kinan berdecih saat mendapatkan notifikasi seperti itu. Dengan rasa malas Kinan langsung membacanya tanpa menjawab. Setelah itu, Kinan mematikan ponselnya.
Entalah akhir akhir ini, Kinan memang sedang sensitif. Mungkin karena sedang datang bulan.
"Dimana sih elo," kesal seseorang laki laki dengan helaan nafasnya. Dion tidak habis pikir kepada istri nya itu. Dion tahu, bahwa Kinan membolos. Karena ketua kelas Kinan yang memberitahukan itu.
Dan lagi lagi, Dion berdecak, "sengaja banget matiin ponsel." Gumamnya dan berdiri dari ruangannya. Dion langsung berjalan keluar ruangan dan mencari sosok yang bernama Kinan.
Kring...
Suara bel pulang SMA purnama akhirnya berbunyi. Mereka semua langsung berhamburan pulang dengan tergesa gesa. Papay dan Katya pun langsung antusias untuk pulang dan mengajak Kinan untuk pulang.
"Ayok pulang," ajak Papay kepada kedua sahabatnya. Katya mengangguk sedangkan Kinan hanya diam membisu sambil memejamkan matanya.
"Kinan!"
"Apa sih Kat!" Jawabnya tanpa membuka matanya.
"Ayok pulang, bel udah bunyi,"
"Nanti, kalian duluan aja." Jawabnya singkat dan kesal.
"T-ta,"
"Gak! Elo pulang aja deh semua." Kesal Kinan kepada kedua sahabatnya. Papay dan Katya mengangguk dan berjalan kebawah untuk kembali ke kelasnya untuk mengambil tas. Menurut Katya, Kinan butuh sendiri.
Dion, laki laki itu masih saja mengelilingi sekolahan SMA purnama dengan wajah sedikit cemas. Bel sudah berbunyi, Dion berinisiatif untuk membuka ponselnya. Bisa saja, Kinan sudah mengaktifkan ponselnya. Nyatanya salah, ponsel Kinan masih mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Secret [End]
أدب المراهقين(3) cerita ini memang cerita tentang perjodohan tetapi di dalam cerita ini ada sebuah kejanggalan atas meninggalnya SARAH CLARAYA. *** BELUM DI REVISI Gimana rasanya nikah sama ketua osis? Rasanya sama aja. Sama sama tidak saling mencintai dan sali...