Happy Reading
.
.
."Gue terima lo bukan karena lo ataupun Ibu lo,tapi karena mama gue yang minta"
"Jadi gue minta kerjasama nya"
Pekataan Dinra masih terus menerobos masuk di pikiran Ilmira.Ilmira jadi yakin bukan tanpa alasan tiba-tiba Dinra menyetujui perihal permintaan ini.
Tak lma keduanya sampai di hotel mewah,Ilmira hanya mengekor di belakangan Dinra.Setelah meminta petunjuk dari resepsionis akhirnya keduanya beriringan masuk ke dalam lift.
Keduanya sama-sama bersandar di badan lift.Tetapi bedanya Dinra terlihat biasa saja berbeda dengan Ilmira yang sangat gugup.
Tak lama lift berhenti,mereka telah tiba di lantai 15,keduanya memasuki ruangan yang telah di jaga oleh dua penjaga yang setia berdiri di masing-masing samping pintu.
Keduanya masuk dan dapat di lihat disana sudah ada Dinda,Galih dan Fernad.
Dinda terlihat sangat senang,ia bahkan melambaikan tangannya pada Ilmira dengan antusias.
"Ilmi!,sini sayang duduk dekat Mama" panggil Dinda agar Ilmira mendekat,Ilmira pun mendekat dan duduk di dekat Dinda dan di ikuti oleh Dinra yang duduk di dekat Galih.
Sedangkan Fernad duduk di tengah dengan Dinda dan Galih di sampingnya.
Hampir lima menit belum ada yang memulai pembicaraan sehingga suasana terasa sangat canggung,sampai atensi mereka teralihkan saat melihat lelaki paruh baya seumuran dengan Fernad berjalan mendekat seraya tersenyum.
Ilmira seperti tidak asing dengan lelaki itu.Mata Ilmira membulat dia kan ayahnya Sartika.Sampai ia kembali menatap pintu dan melihat di sana ada Felania dan Sartika.
Lihatlah Ilmira sekarang seperti orang bodoh ia belum bisa mencerna ini semua.
"Silahkan duduk Mr.Genofa" ucap Fernad pada akhirnya
"Kau ini seperti ke siapa saja" ucap Genofa sambil tertawa kemudian duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Fernad.
Sedangkan Sartika duduk di samping Ilmira dan Felania yang duduk di samping Sartika.
Ilmira menatap Sartika dengan ekspresi meminta penjelasan sedangkan Sartika hanya menyengir sampai bergumam 'Nanti gue jelasin'
"Baiklah karena Mr.Genofa beserta keluarga telah tiba,maka dari itu kita mulai saja"
"Tujuan saya meminta keluarga Genofa untuk hadir malam ini yaitu,untuk menjadi saksi dan wali untuk Ilmira.Karena malam ini saya ingin melamar Ilmira untuk anak Saya Dinra" sebenarnya walaupun tak di jelaskan Keluarga Genofa juga sudah mengetahuinya karena mereka sendiri yang bersedia menjadi wali untuk Ilmira,dan ini sudah di atur sebelum Intan menggal.
Berbeda dengan mereka kini Ilmira di buat terkejut lagi.
Fokus Ilmira teralihkan saat mendengan suara Ayah Sartika.
"Saya tergantung dari pihak Ilmira.Nak Ilmira apakah kau bersedih menikah dengan Nak Dinra" ucap Genofa.
Sedangkan Ilmira hanya terdiam.Ia kemudian menatap Dinda yang ternyata Dinda juga tengah menatapnya dengan tatapan memohon,rasanya ia tidak tega melihat tatapan memohon dari Dinda.
Ia kemudian menatap ke depan yang kemudian bersitatap dengan Dinra.Hanya menatap Dinra membuat Ilmira berkeringat dingin,sebab Dinra menatap Ilmira dengan tajam dan penuh arti.
Ilmira jadi teringat ucapan Dinra di mobil tadi.Haruskah?,lama kedunya saling menatap sampai Ilmira melihat Dinra menutup matanya kemudian kembali terbuka dan samar-samar ia melihat Dinra mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Koriah
Teen FictionDON'T COPY MY STORY⚡ Ini bukan cerita tentang Fangirls maupun Fanboy. Melainkan seorang Gadis pengagum rahasia. Akan tetapi keadaan berubah setelah ada seorang teman kelasnya,yang membeberkan rahasianya.Dan pada saat itulah kisahnya baru di mulai. D...