Happy Reading
.
.
.Waktu seminggu yang di tetapkan oleh kedua belah pihak seakan berjalana begitu cepat.Setelah hari lamaran itu terjadi hampir setiap hari Ilmira selalu pulang dengan Dinra tentunya dengan perintah Dinda.
Dinra bahkan bisa melihat perubahan Mamanya yang sangat overprotective kepada Ilmira.Jika ada hal yang menyakut Ilmira bisa di katakan Mamanya lah yang paling heboh.
Dan seperti sekarang mamanya kembali mengajak keduanya untuk Fitting baju.Singkatnya begini Ilmira yang ingin menikah tetapi Dinda lah yang paling sibuk.
Kini Dinra telah keluar dari ruang ganti dan berjalan ke arah tiga wanita itu.Tetapi,nampaknya ketiganya tidak sadar dengan kehadiran Dinra.
"Ehemm" deheman itu kompak membuat ketiga wanita di sana serentak berbalik dengan ekspresi berbeda.
Dinda yang tersenyum puas begitupun dengan Fanda pemilik butik itu.Begitupun dengan Ilmira,tidak bisa di pungkiri ia sangat terpesona melihat tampilan Dinra yang terlihat begitu gagah dengan toxedo warna putih tulang itu.
"Wahh kamu ganteng banget sayang,iyakan Ilmi?" ucap Dinda.
"Iya Ma,ganteng" secara reflek Ilmi mengucapkan kalimat itu,tersadar matanya membulat.
"E-mm m-maksudnya i-iya" ucapan Ilmi dengan gugup,tak sengaja matanya bertemu pandang dengan Dinra yang menatapnya dengan senyum tipis,sangat tipis.
"Yaudah sekarang giliran Ilmi"
Ilmira pun berjalan menuju ruang ganti.Ia menatap dirinya di depan cermin dress yang berwarna putih tulang itu sangat cocok di pakai nya.
Dengan gugup ia berjalan mendekati orang disana.Tetapi hanya Dinra yang menyadari kehadirannya yang menatapnya lurus tanpa ekspresi.
"Emm Ma-ma" merasa terpanggil Dinda pun berbalik dan menatap Ilmira tanpa kedip.
"Masya Allah sayang,kamu cantik banget" ucap Dinda,yang membuat pipi Ilmira memerah.
"Belum pakai make up aja udah cantik,gimana kalau udah di make up" ucapan Fanda.
"Ilmi cantik kan Din?" tanya Dinda pada Dinra.
"Hem?"
"Ilmira cantik nggak?"
Dinra tak langsung menjawab,ia kemudian menatap Ilmira dengan mata sipitnya dengan tajam dan dalam bahkan Ilmira merasa terintimidasi.
Ilmira yang gugup,menjadi sangat gugup plus malu dan jantung nya berdetak cepat saat mendengar kata yang di kelurkan oleh Dinra.
"Cantik"
*****
Setelah mengantarkan Ilmira pulang ke rumahnya.Dinra pergi menemui kedua sahabat nya yang kini sedang berada di tempat latihan mereka.Pandangan pertama yang ia lihat saat sampai adalah dimana Nofal mengejar Arsyad dengan penuh amarah.Tidak perlu di tanya jahilnya Arsyad itu bagaimana.
"Huh datang juga lu bos" ucapan Arsyad dengan napas tersenggal-senggal.
Tuk
"Arghhhh" Arsyad mengerang kesakitan saat kepalanya di jitak dengan keras oleh Nofal.
"Gimana fitting bajunya udah nemu yang pas?" tanya Nofal pada Dinra,mengabaikan Arsyad yang mengerang sambil mengusap kepalanya.
"Hmm" balik Dinra sekenannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Koriah
Teen FictionDON'T COPY MY STORY⚡ Ini bukan cerita tentang Fangirls maupun Fanboy. Melainkan seorang Gadis pengagum rahasia. Akan tetapi keadaan berubah setelah ada seorang teman kelasnya,yang membeberkan rahasianya.Dan pada saat itulah kisahnya baru di mulai. D...