BAB 21

14 2 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

Hari ini keduanya akan pindah di apartemen Dinra.Setelah sarapan tadi keduanya memang langsung pergi.

Di sini lah mereka sekarang Ilmira memandang takjub apartemen Dinra yang sangat rapi dan bersih.Ia juga melihat banyak sekali medali dan piala yang berjejer di sana.

Di apartemen ini terdapat dua kamar yang bersebelahan dan masih cukup luas apabila hanya di tanggali oleh dua orang saja.

"Emm kamar kak Dinra yang mana?" tanya Ilmira pada Dinra yang sedari tadi diam.

Dinra tak menjawab ia hanya menunjuk pintu kamar yang terdapat inisial 'D'.Ck,bodoh Ilmi kenapa tidak melihat itu.

Ilmira pun menarik kopernya dan berjalan masuk di sebelah kamar Dinra.Ini inisiatif nya sendiri karena ia tahu pasti Dinra belum siap menerima ini semua.

Dinra yang melihat Ilmira yang masuk di kamar sebelahnya sebenarnya ingin mencegah tetapi yasudahlah.

Ilmira berjalan menuju dapur dan melihat bahan makanan yang kosong.Ia pun berjalan menghampiri Dinra yang kini berada di ruang tamu.

"Kak Dinra,Ilmi mau izin pergi beli bahan makanan"

Dinra menatap Ilmira dan mengangguk kemudian menyodorkan kartu ATM pada Ilmira.

"Ambil dan simpan"

"Ada uang kes gak kak,soalnya Ilmi gak terbiasa belanja pakai kartu"

Dinra mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar uang seratus.

"Kebanyakan kak"

"Simpan kalau ada lebihnya" Ilmira pun mengangguk kemudian menyodorkan kembali kartu ATM yang tadi di berikan Dinra kepada sang empunya "Kak Dinra ambil aja,kalau Ilmi butuh sesuatu nanti Ilmi langsung minta"

"Yasudah Ilmira berangkat.Assalamualaikum" Ilmira meraih tangan Dinra dan menciumnya sebentar membuat Dinra tertegun.

Tak berselang lama setelah kepergian Ilmira bel apartemen nya kembali berbunyi.Dinra mengernyitkan dahinya se cepat itukah Ilmira belanja,walupun lokasi supermarket itu tidak terlalu jauh.

Dinra berjalan membuka pintu.

Trettttttt

Dinra kaget saat mendengar bunyi terompet di barengi munculnya Nofal dan Arsyad tersenyum tanpa Dosa.

"Happy weeding bos!" teriak keduanya tepat di depan Dinra

"Pengantin baru mukanya segar amat" ucap Nofal saat ketiganya masuk ke apartemen.

"Iya dong kan habis main bola hihi,berapa gol nih bos arghh" Arsyad mengerang kesakitan saat kepalanya di jitak keras oleh Dinra

Tuk

"Pengantin baru ganas amat dah"

"Diem atau pergi" mendengar ancaman Dinra membuat kedunya memilih diam.

*****

Arsyad meletakan stik playstation nya dan menatap Dinra yang sedang fokus pada layar ponselnya.

KoriahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang