BAB 7

30 3 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

Berlyana masih setia duduk di kursi Dinra,suasana kelasnya sangat kacau karena ulah Arsyad yang memancing keributan.

Dia menatap ketiga temannya Vinni,Amel,dan Windi yang sedang memoles kan make up ke wajahnya sambil sesekali tertawa.

Berlyana benar-benar bosan sekarang,karena pujaan hatinya pergi entah kemana.Sebenarnya ia tadi mau langsung menyusul Dinra,tetapi ia tahan karena melihat Dinra yang begitu marah padanya.

Pada akhirnya ia memilih keluar kelas berniat untuk menyusul Dinra.Tetapi,ia tidak tahu kemana perginya anak itu.Matanya menangkap Siswi yang sedang duduk di pinggir lapangan kemudian ia memanggilnya.

"Woy,lo yang pakai kacamata sini lo!" panggil Berlyana.

"Saya kak" ucap siswa itu,dengan menunjuk dirinya.

"Ck,iya elo.Cepetan!"

"Ada apa ya kak?" tanyanya setelah ia berdiri tepat di depan Berlyana.

"Lo dari tadi duduk disitu kan.Lo nggak lihat Dinra pergi kemana?"

"Ohh kak Dinra,kalau gak salah tadi jalan pergi perpustakaan kak"

"Ok.pergi sana"

Setelah mendapat informasi keberadaan Dinra,ia pun berjalan menuju ke perpustakaan.

Pada saat masuk ia tidak melihat siapa pun.Akhirnya ia memilih berjalan menuju pojok ruangan,karena ia tahu Dinra tak suka akan keramaian.

Setelah sampai benar saja ia melihat Dinra yang sedang mengambil buku.Baru saja ingin melangkah kemuadian ia berhenti kembali,karena melihat adegan yang membuatnya panas.

Dimana ia melihat Dinra sedang menatap wanita yang ia tidak tahu siapa,yang membuat nya marah adalah buku itu di pegang oleh keduanya dengan pose yang sangat menjengkelkan menuruntnya di mana wanita itu mendongak dam Dinra yang menunduk.

"Target selanjutnya" kalimat itu langsung saja terlintas di pikirannya.

Berlyana sangat marah dilihat dari kedua tangannya saling mengepal dan pandangan matanya yang tajam.

"Lihat saja,setelah ini lo gak bakalan aman!" ucapnya dengan nada yang sarat akan kebencian.

*****

Hari rabu adalah hari yang paling di benci Ilmira karena di hari rabu ia belajar olahraga.Bukan hanya itu saja,ia juga tak kuat karena harus melihat Dinra olahraga.Yaps,keduanya memang olahraga pada hari yang sama dan jam yang sama.Tetapi guru olahraga nya berbeda karena Dinra Pak Brylli sedangkan Ilmira Pak Gunawan,entahlah mungkin ini yang dibilang kebetulan.

lmira terlihat imut saat mengenakan baju olahraga yang kebesaran di tubuhnya yang mungil dan jilbab hitam instan.

Jantung Ilmira berdetak kencang saat melihat Dinra yang tengah berjalan menuju lapangan.Ia mengenakan baju olahraga yang sama dengan Ilmira,dengan memasukan kedua tangannya ke dalam kantong celananya dan rambut ia buat berantakan.

Pak Gunawan meniup pluit sebagai tanda menyuruh siswa untuk berkumpul.Setelah memberikan arahan,Pak Gunawan menyuruh siswa melakukan pemanasan yang kemudian di lanjutkan dengan berlari mengelilingi lapangan.

"Woy Ilmi lari jangan bengong" teriak Sartika.

Ilmira yang tersadar langsung berlari mengejar nya.Tinggal 1 putaran lagi tetapi Ilmira merasa sangat lelah nafasnya pun tesenggal senggal.Ia memilih jongkok di trotoar dan mendongak menatap Sartika.

"Tika,berhenti dulu capek"

"Aelah Imi,tinggal satu putaran lagi"

"Yaudah deh,ayo" Ilmira mulai berdiri dan melanjutkan untuk berlari.

KoriahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang