Happy Reading
.
.
.Setelah mendengarkan wejangan dari Nofal beberapa hari yang lalu, kini Ilmira menerapkan semua yang di katakan Nofal.
Ia yang harus memulai, karena jika menunggu Dinra yang memulai maka ia akan begini terus sampai hari itu tiba dan sejujurnya Ilmira tidak mau itu terjadi. Setidaknya ada moment yang bisa terekam di otaknya.
Seperti sekarang ia sudah siap dengan makan yang ia buat. Ia juga cukup senang karena Dinra selalu memakan masakannya walau tanpa ekspresi dan Dinra juga tidak pernah mengomentari masakan Ilmira.
"Kak Dinra makannya sudah siap" ia mengusahakan diri untuk terbiasa jika berhadapan dengan Dinra. Dia juga sudah berani mengajak Dinra berinteraksi walaupun tak membuahkan hasil karena Dinra tidak pernah sekalipun menjawab Ilmira dengan benar. Jika tidak diam maka ia akan mengatakan 'bukan urusan lo' dan Ilmira sudah terbiasa dengan itu.
Melihat Dinra yang sudah duduk, Ilmira dengan sigap mengambilkan nasi beserta lauk pada Dinra.
Seperti biasanya hanya terdengar suara dentingan garpu dan sendok yang beradu.
"Kak nanti aku pulang lambat ya, di ajak Tika beli novel"
"Hmm" jawabnya dan beranjak.
Sekolah
Kesan pertama Ilmira saat memasuki kelas adalah melihat teman-teman nya yang sedang bercerita sambil sesekali berteriak kesenangan.
"Hana mereka pada kenapa?"
"Biasalah, kan bentar lagi ada turnamen futsal antar sekolah dan tim futsal kita salah-satunya" Ilmira mengangguk tanda mengerti. Bukan cerita lagi, turnamen futsal adalah hal yang paling di tunggu-tunggu oleh siswa Smarda. Dan yang paling utama setiap ada turnamen baik dilaksanakan di sekolah lawan atau sekolah sendiri pasti seluruh pelajaran di hentikan sementara.
"Ck, sampe segitunya. Biasa aja kali" ucap Sartika yang baru saja datang.
"Tau, sebenarnya gue udah males dengernya. Dari pertama gue masuk yang di bahas tim futsal mulu. Ck, gue aja yang jadi pacar Mike biasa aja tuh"
"Jadi, lo pacaran sama Mike?"
"Hehe iya" walaupun Hana jarang bergabung dengan keduanya tetapi mereka tetap berteman baik. Karena Sartika yang hampir setiap hari berdebat dengan Hana.
"Ilmi, mulai sekarang lo harus nonton turnamen futsal" Ilmira mengkerutkan keningnya tanda tidak mengerti "kan si Koriah ikut, sayang dong gak di lihat" ucapan Hana dengan nada jahil.
Setelah tersebarnya diary Ilmira, Hana kerap kali mengejek Ilmira dengan memanggil Dinra dengan nama Koriah.
"Gue jadi penasaran, kenapa lo namain kak Dinra koriah?"
"Ck, kepo lo" ucap Sartika sambil menyentil jidat Hana
"Anjir, sakit bego"
"Ilmi please lah, lo berdua tau kan gue cuma dekat sama kalian berdua. Mana mungkin gue bocorin"
"Btw lo berdua mau gak jadi sahabat gue, ya walaupun kita dekatnya baru sekarang sih" Saat masih kelas 10 SMA, Ilmira memang hanya berteman dengan Sartika karena sifatnya yang pemalu. Berbeda dengan Sartika yang berteman dengan siapa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Koriah
Teen FictionDON'T COPY MY STORY⚡ Ini bukan cerita tentang Fangirls maupun Fanboy. Melainkan seorang Gadis pengagum rahasia. Akan tetapi keadaan berubah setelah ada seorang teman kelasnya,yang membeberkan rahasianya.Dan pada saat itulah kisahnya baru di mulai. D...