BAB 22

8 3 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

Setelah libur selama seminggu kini kedunya kembali bersekolah seperti biasa.Setelah sholat subuh tadi Ilmira langsung ke dapur untuk membuat sarapan pagi.Ia hanya membuat nasi goreng dengan sedikit lauk.

Ia melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul enam.Ia pun berjalan menuju kamar Dinra untuk membangunkan nya.

Tok tok tok

"K-kak Dinra udah bangun" tidak ada respon dari sang empunya.

Ia kemudian menempelkan telinganya di pintu kamar Dinra

"Ehhh"

"Kenapa?"

"Emm a-ku pikir kak Dinra belum bangun"

Ilmira terus menatap Dinra yang kini sudah siap dengan seragam sekolahnya.Dengan Dinra yang sibuk menggosok rambutnya menggunalan handuk alhasil rambut hitam itu terlihat berantakan.

"Kenapa masih di sini?"

"Ohh,itu sarapan udah si-ap"

Tanpa berbicara lagi Dinra langsung melewati Ilmira begitu saja.

Keduanya makan dengan kidmat,hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu.Ilmira sesekali melirik Dinra yang tak menampilkan ekspresi apapun.

Setelah melihat Dinra yang sudah selesai dan ingin beranjak Ilmira dengan cepat memanggil nya.

"Kak Dinra"

"Kak Dinra berangkat duluan aja,nanti Ilmi naik angkot aja"

Dinra tak menanggapi ucapan Ilmira dan berjalan menjauhi dapur.

"Masa mau gini terus"

*****

"Akhh,Imi gue kangen!" Ilmira langsung menoleh ke sumber suara dan benar saja di sana udah ada Sartika.

"Tumben?" jawabnya sambil tersenyum jahil

"Asal lo tau aja Ilmi,selama lo gak masuk gue di jadiin babu sama dia" celutuk Hana

"Kok bisa?"

"Selama lo gak ada ini anak udah kek orang gila,kalau gak ngamuk di kelas ya bengong"

"Tau gak ni anak pernah gak ngomong seharian di sekolah"

"Beneran Tika gak ngomong seharian?" Hana mengangguk

"Bisa diam juga ya,si cerewet ini"

Sartika hanya melihat keduanya tanpa mau menimpali.

Perpustakaan

Karena guru yang mengajar di kelas XII MIPA 3 sedang sakit,sehingga membuat kelas Dinra tidak belajar atau jamkos.

Dan ketiganya memilih ke perpustakaan,tidak untuk membaca buku atau belajar melainkan untuk tidur.Di tambah di perpustakaan itu hening dan sejuk luar biasa.

KoriahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang