Pagi ini Ilmira berangkat lebih awal,karena jarak rumah yang terbilang cukup jauh,dan hari ini dia yang piket di kelasnya.
Tepat saat Ilmira sampai di sekolah dengan sepedanya,gerbang pun baru saja dibuka oleh pak Bimo Satpam SMA Sirda muda.
"Assalamualaikum,pak"sapa Ilmira pada Pak Bimo yang sedang menjaga
"Waalaikumsalam neng,kok pagi bener perginya.Biasanya kan jam 06:30,lah ini baru jam 06:10 loh"
"Ohh anu pak,itu saya piket hari ini"jawab Ilmira
"Ohh"
"Kalau begitu saya masuk dulu ya pak,assalamualaikum"setelah mengucapkan salam.Ilmira pun berlalu di hadapan satpam tersebut.
*****
Sesampainya Ilmira di kelas ia langsung membersihkan kelasnya.Ia tidak seperti kebanyakan temannya,jika hanya satu dua orang yang membersihkan maka ia tidak akan membersihkan.Ilmira sebaliknya dia paling suka membersihkan jika tidak ada temannya.
Setelah semuanya bersih Ilmira beranjak ke bangku nya yang terletak disebelah kanan baris kedua dari depan.Ia juga satu duduk dengan teman merconya sartika.
Melihat jam dinding masih menunjukkan jam setengah tujuh,Ilmira memilih membuka buku mata pelajarannya.Ilmira juga mengeluarkan buku kecil yang menjadi tempat curhatnya selama ini di sudut meja.
Karena terlalu asik berselam dalam buku pelajarannya,membuat Ilmira tidak sadar jika ada seseorang yang sudah duduk disampingnya siapa lagi kalau bukan Sartika.Karena jengah,Sartika memilih beranjak dari kursinya.Belum sempat tubuhnya tegak sempurna,kedua mata indahnya melihat buku kecil disudut meja Ilmira.Tangan nya terulur mengambil benda tersebut.Ilmira sendiri tidak sadar.setelah mengambil buku kecil tersebut,Sartika memilih kembali duduk ditempatnya,sambil membaca isi yang ada dalam buku itu.
Selang 10 menit tiba-tiba Sartika memekik membuat Ilmira terkejut.
"Kyaaaaa OH MY GHOST"teriak Sartika
"Ihh apaan sih Tika,berisik tau"kesal Ilmira yang merasa terusik
"SUMPAH DEMI APA.Lo suka sama Kak Dinra Oh Ghost"terika Sartika sambil menahan tawa
Ilmira yang mendengar itu membulatkan matanya,mana mungkin Sartika bisa tau.
"k k-ka-mu ngawur deh Tika"ucap Ilmira sambil menutupi kegugupannya
"Pufttt,ngawur?terus ini apaan gua tau dari ini,Imi gak usah ngelak deh"ucap sartika sambil mengangkat buku kecil Ilmira.
Ilmira yang melihat itu,membulatkan matanya tak percaya.Bagaimana bisa buku itu ada ditangan Sartika.
"Ciee,tuh kan aku tuh emang udah curiga dari awal"Jawab Sartika sambil cekikikan
"Ihh,Tika nggak yah,aku tuh cuma kagum aja sama kak Dinra.Kamu juga kan?"jawab Ilmira dengan penuh pembelaan
"Yakin?"Sartika terus saja menggoda Ilmira.
"I-ya-lah"
"Terus maksud kalimat ini apa?.Koriah itulah nama samaranmu,entah sejak kapan rasa ini tumbuh tatapi sejujurny-mphhh"ucapan Sartika berhenti karena tiba-tiba saja Ilmira membekap mulutnya.
"Tika udah yah,ok aku ngaku aku emang suka sama Kak Dinra puas.Tapi please jangan tanya ke orang-orang cukup kita berdua yang tau"Ucap Ilmira dengan nada yang memelas
"Ok.Apasih yang gak buat temanku ini"
"Tapi janji yah,jangan tanyak orang lain"
"Tergantung sih"
"Ihh,Tika jangan gitu"
"Ok.ok"
Inilah sulitnya,jika sebuah rahasia sudah diketahui,karena tidak ada yang menjamin jika tidak akan terbongkar.
*****
Setelah berkutat dikelas selama 4 jam,tibalah waktunya jam istirahat pertama.Bagi Sartika jam istarahat ialah waktu bagi para zombi berulah.Kenapa tidak,hampir setiap hari ia melihat siswa yang selalu berdesakan ketika memasuki kantin.
"Tumben Tik,nggak ke kantin?"
"Gua malas,hari ini lihat zombi"jawab Tika ogah-ogahan
"Ohh,kalau gitu mending kita ke perpustakaan.Soalnya aku mau pinjam buku fisika,gimana mau gak?"ajak Ilmira
"Ehh ok deh"tanpa pikir panjang Sartika langsung menerima tawaran Ilmira.
Setelah ajakan Ilmira diterima,ia langsung menarik tangan Sartika untuk keluar.Tak lupa ia menyimpan buku kecilnya,ia tak ingin kejadian yang tadi terulang cukup Sartika yang mengetahuinya.
"Emm,Imi"
"Iya Tika,ada apa?"
"Emang lo berani pergi perpus?"tanya Sartika sambil menahan tawanya
"Kenapa nggak berani?"Ilmira sedikit merasa aneh dengan pertanyaan Sartika
"Beneran?itu loh jalan pergi perpus kan harus lewatin lapangan sepak bola,gue gak janji ya kalau aku bisa diem.Apalagi lihat kak KORIAH menggiring bola" ucapnya dengan menekan kata koriah,pernyataan Sartika membuat Ilmira terdiam dan tiba-tiba saja berhenti.
"Kenapa berhenti"tanya Sartika
"A-ah itu,ki-ta pulang aja yuk"entah mengapa tiba-tiba saja suara Ilmira tercekat
"Yakin?padahal kita udah dekat loh"
Ilmira menatap sekelilingnya merasa ini semua mimpi,karena tiba-tiba saja dia sudah ada di trotoar pinggir lapangan futsal.Dan kedua mata indahnya melihat Dinra yang sedang menendang bola yang kelewatan keras,sehingga membuat bola itu meleset.Ilmira merasa Seperti Dejavu karena tiba-tiba saja bola itu sudah ada di depannya.
Berbeda dengan Sartika yang sedang menahan senyumnya,ketika melihat Dinra yang sedang berjalan mendekat ke arah Imira.Sedangkan Ilmira mati-matian menahan rasa gugupnya ketika melihat Dinra yang sudah semakin mendekat.
Rasanya waktu berjalan sangat lambat,setelah Dinra mengambil bola itu,yang tepat di depan Ilmira tanpa disangka-sangka,mata sipit Dinra bertemu pandang dengan mata Hazel milik Ilmira.Tidak lama mata mereka bertemu pandang,karena tiba-tiba saja Dinra mengalihkan penglihatannya.Setelahnya Dinra langsung berbalik dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Setelah kepergian Dinra,Sartika mulai menghampiri sahabatnya yang tengah berdiri tanpa bergerak sedikit pun membuat Sartika cekikikan melihatnya.
"Nafas kali Imi"
"A-pa apa,kamu ngomong apa"
"Betapa senang rasa hati,disamperin oleh doi"Sartika mulai menyanyi dengan nada yang sedikit mengejek
"Apaan sih Tika,udah yuk balik ke kelas"
"Gak jadi ke perpus?"
"Gak,udalah ayo cepetan"
"Ciee yang lagi blushing "Sartika terus saja menggoda Ilmira membuat Ilmira merona
Karena kejadian itu,Ilmira lebih memilih kembali ke kelasnya dari pada ke perpustakaan.
Ilmira tidak sadar jika ada seseorang yang sedang memperhatikannya,sambil menyunggingkan senyum sinis.
Tbc........
Yuhuuu
Hola readersJan lupa Vomment yah😊😊
With love🖤
Indax_
KAMU SEDANG MEMBACA
Koriah
Teen FictionDON'T COPY MY STORY⚡ Ini bukan cerita tentang Fangirls maupun Fanboy. Melainkan seorang Gadis pengagum rahasia. Akan tetapi keadaan berubah setelah ada seorang teman kelasnya,yang membeberkan rahasianya.Dan pada saat itulah kisahnya baru di mulai. D...