BAB 3

43 6 2
                                    

Entah mengapa hari ini Ilmira merasa begitu gelisah.Sudah empat jam berlalu dan sekarang waktunya istirahat pertama,dia masih saja merasa ada yang ganjal.Sartika yang melihat tingkah Ilmira menjadi sedikit aneh.

"Lo kenapa sih Ilmi,dari tadi gua perhatiin lo kayak gak tenang gitu"tanya Sartika

"Gak tau Tika,entahlah aku merasa gak tenang aja"

Setelah mengatakan itu,ponsel Ilmira seketika berdering dan terpampang lah nama Sinta di sana.Kemudian Ilmira memutuskan untuk segera mengatakan nya.

"Assalamualaikum,kenapa ya Mbak Sinta?"

"..."

Sartika yang melihat mimik wajah Ilmira berubah seketika bertanya.

"Kenapa Ilmi?"

"Ok,Ilmira segera kesana"

"Ilmi kenapa sih,lo mau kemana"

"Aku harus ke rumah sakit,penyakit ibu Kambu Tika" jawab Ilmira dengan wajah penuh dengan Kecemasan.

"Gua ikut ya"

"Gak usah ya,aku cuma mau minta tolong izinin aku ya,soalnya aku gak sempat,aku pulang dulu"

"Ok,tenang aja.Jangan lupa telpon gue,kalau ada apa-apa"

Ilmira hanya mengangguk untuk menanggapi ucapan Sartika.

Ilmira terus saja berlari di koridor,sehingga tanpa sengaja ia menyenggol siswa siswa yang berada di koridor.

Pada saat ingin berbelok Ilmira tanpa sengaja menyenggol seseorang,bukanya orang itu yang terjatuh,justru dirinya.

"Awwwww" pekik Ilmira,karena pantatnya telah mencium dinginnya lantai.

"M-aaf aku gak sengaja" ucap Ilmira merasa bersalah.Walaupun seseorang itu tidak jatuh,tetapi tetap saja dia yang menyenggol nya terlebih dahulu.

Ilmira pun berdiri dari dudukunya,sambil menepuk rok nya yang sedikit kotor.Setelah itu Ilmira memberanikan diri mendongak dan melihat orang yang disenggol nya.Betapa terkejutnya Ilmira melihat orang itu,ternyata dia Dinra.Dinra Fernad Saputra,masih dengan ekspresi terkejutnya dengan mata yang membola dan mulut yang sedikit menganga.

"Se-ka-li lagi aku minta maaf kak" ucap Ilmi yang semakin gugup,ia pun meremas kedua tangannya yang dingin dan basah.

Tidak ada tanggapan apapun dari Dinra.Kemudian Ilmi memberanikan diri untuk pamit karena dia memang sedang terburu-buru.

"Maaf kak,aku harus pergi.Kalau kakak minta pertanggung jawaban,karena aku telah berani menyenggol kakak,aku siap.Tapi tidak untuk sekarang,soalnya aku sedang buru-buru,Permisi kak Assalamualaikum"
Setelah mengatakan itu Ilmira langsung pergi dari hadapan Dinra,bukan apa ia menjelaskan seperti tadi.Karena ia tau siapapun yang berani mengusik singa yang tidur,pasti akan menjadi mangsa berikutnya.

Sedangkan Dinra yang melihat perlakuan Ilmira tadi,merasakan sesuatu yang aneh.Apalagi setelah mendengar Ilmira mengucapkan kata 'Assalamualaikum' tanpa sepengatahuan Ilmira,tadi Dinra sempat membalas ucapan salam itu.

Dinra terus saja memperhatikan Ilmira,sampai Ilmira tiba di depan gerbang dan memohon kepada Pak Bimo agar di buka kan pintu gerbang.Dan berhasil,seketika itu juga Ilmira hilang dari penglihatan Dinra.

*****

Sesampainya Sinta di rumah sakit,ia langsung menelpon Ilmira.Intan tadi langsung di lari kan ke ruang IGD.

Tut tut tut

Tak lama setelah itunada sambungan terdengar seketika itu juga mendengar suara Ilmira.

KoriahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang