BAB 14

20 3 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

Bel pulang sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu,namun Ilmira masih betah tinggal di kelas,sambil mengintip siswa siswi yang pulang.

Di rasa sudah ia kemudian berbalik menatap Sartika yang merebahkan kepalanya di atas meja.

"Tika,udah sepi yuk pulang" panggil Ilmira sambil mencolek lengan Sartika

"Hemm?" jawab Sartika yang mulai mengangkat kepalanya.

"Udah sepi,yuk pulang" ulangnya

"Ohh yaudah,gue juga udah ngantuk banget,gak sabar pengen tidur" jawabnya

Tidak ada yang membuka suara dari keduanya,Ilmira juga tak memulai percakapan begitupun dengan Sartika karena ia sangatlah mengantuk.

Sesampainya di parkiran Sartika langsung pamit menuju gerbang karena mang Bagas memang sudah datang sedari tadi.Ia juga tidak menawari Ilmira untuk pulang bersama karena ia tahu Ilmira ingin pergi ke cafe Sinta.

Sedangkan Ilmira yang berada di parkiran celingak-celinguk,apalagi ia melihat motor Dinra dan kedua sahabatnya masih terparkir rapi di ujung sana.

Ilmira mendengar derap langkah di barengi suara tawa lelaki.Lebih tepatnya suara Arsyad yang sudah terdengar familiar di telinga Ilmira.Ia kemudian berlari dan bersembunyi di balik pohon dekan sepedanya.
Semakin kesini suara Arsyad semakin dekat hingga Ia melihat Arsyad yang telah duduk di jok motornya.

"Gak nyangka si Ilmi suka sama lu bos" ucap Arsyad tiba-tiba

Sedangkan Ilmira yang berada di balik pohon menahan diri untuk tidak kabur detik itu juga.Ia sangat malu bahkan pipinya sangat memerah mungkin sampai telinga dan leher.

"Gue heran deh sama Ilmi,kenapa dia suka sama cowok yang dingin kek lu bos hahaha" ucap Nofal di barengi kekehan.

Sedangkan Ilmira yang berada di balik pohon kini menggerutu "aku juga gak mau kali suka sama kak Dinra yang dingin,tapi mau gimana lagi hati aku milihnya dia" ucap Ilmira dengan teramat pelan.

"Gue di belakang kalian kalau kalian lupa" suara serak nan berat itu kini terdengar

"Hehe canda bos"ucap Arsyad dan Nofal bersamaan

Ketiganya pun pulang bersama,Ilmira mengintip di balik pohon setelah melihat ketiganya telah melewati pintu gerbang.

Ilmira akhirnya bisa bernapas dengan lega,ia kemudian mendorong sepedanya sampai depan gerbang dan mulai menaikinya.

Baru saja ingin mengayun,ia merasakan keanehan dan benar saja.

"Yah ampun Micky padahal baru kemarin aku tambal ban kamu,kenapa bocor lagi sih arghh"Ilmira berteriak frustasi

"Udah mau jam tiga lagi"

"Huaa Ibu kenapa Ilmi sial banget hari ini" tanpa sadar air matanya keluar dari pelupuk matanya

Ia kemudian duduk di pinggir jalan sambil menelungkup kan kepalanya di kedua kakinya.Tanpa bisa di tahan kini aur matanya mengalir dengan deras.Sampai sebuah suara serak nan berat membuatnya mendongak dan terkejut.

KoriahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang