EXTRA PART II

11.1K 397 31
                                    

Randa tersentak dari lamunan saat punggung tangannya disentuh, ia menatap Dera yang balas menatapnya dengan penuh tanya.

Suaminya itu meneguk air terlebih dahulu lalu bertanya padanya. "Kamu kenapa?"

Mendengar pertanyaan Dera membuat Randa bingung, jadi ia balas bertanya. "Hah? Aku kenapa?"

Mendengus geli, Dera merasa lucu melihat raut bingung Randa. "Mikirin apa sih? Dari kemarin kamu diem. Kenapa?"

Tidak langsung menjawab, Randa menatap lamat-lamat Dera yang menunggu jawabannya. Menimbang, apakah ia harus memberitahu Dera jika kemarin Sabian datang menemuinya. Bahkan pria itu meminta dirinya untuk berpisah dari Dera.

Gila!

Sabian benar-benar gila.

Setelah sekian lama mereka tidak bertemu. Tiba-tiba datang dan tanpa basa basi meminta dirinya berpisah dari Dera lalu mereka kembali bersama.

Sabian telah menceraikan istrinya demi dirinya dan kata pria itu lagi, ia pun juga harus berkorban dengan berpisah dari Dera.

"Kan ngelamun lagi?"

Kembali lagi Randa tersentak, ia meringis mendengar Dera yang menggerutu pelan lalu pria itu menyentuh keningnya.

"Aku kira kamu sakit."

"Gak kok. Em... lagi capek aja. Makanya kurang fokus." Untuk sekian kalinya Randa meringis.

Raut wajah Dera berubah sendu, ia meraih tangan Randa. Meremasnya pelan. "Maaf ya. Aku gak setiap bisa tiap harinya nemenin kamu. Pasti capek banget ngurusin apartemen dan Arga."

"Gak kok, Der. Kan kamu kerja buat aku dan Arga. Santai aja kali."

Keduanya melempar senyum tipis.

"Atau sewa housekeeper aja ya Da, biar kamu gak capek. Biar kamu fokusnya ngurus Arga aja." Dera memberi solusi. Selelah-lelahnya ia bekerja, tapi ia tau Randa lebih lelah.
Mengurus unit apartemen mereka, masak, mencuci dan mengurus Arga tentunya lebih berat daripada pekerjaannya.

"Gak usah Der. Aku bisa kok ngurus semuanya."

Dera pun mengangguk pelan. Lalu mengendikkan dagunya ke arah piring Randa yang makanannya belum tersentuh. "Kenapa gak makan?"

"Aku gak nafsu makan."

"Kayak orang hamil aja," cibir Dera dengan maksud bergurau, tapi ternyata membuat suasana di antara mereka berubah canggung.

Keduanya pun berhenti bertatapan. Dera memilih menghabiskan makannnya sementata Randa kembali melamun.

*****

Tengah malam Randa membuatkan susu untuk Arga, ia mengusap penuh kasih sayang kepala putranya yang terlelap pulas tersebut. Bibir mungilnya dengan rakus menyedot susu dari botol dengan mata terpejam.

Setelah memastikan Arga terlelap, ia pun kembali ke tempat tidur.

Menyadari tidak ada Dera di sebelahnya, ia memilih keluar dari kamar mencari keberadaan Dera.

Pria itu duduk di balkon, termenung menatap sesuatu yang berada di tangannya.

Langkahnya pelan menghampiri Dera. Bahkan saat ia berdiri di sebelah Dera, pria itu tidak sadar.

Randa termangu memperhatikan apa yang membuat Dera tidak menyadari keberadaannya.

Terdapat sebuah foto, dimana dua orang di sana. Si pria merangkul pundak si wanita yang mencium pipi pria tersebut. Terlihat begitu bahagia pasangan tersebut.

Love Makes HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang