Randa berhenti memakan sereal saat pintu unit apartemen Gibran terbuka dan suara derap kaki pun terdengar. Mendesah berat mempersiapkan diri apa yang akan terjadi ketika derap kaki itu semakin dekat ke arahnya.
Mengabaikan saja, ia lanjut meyantap sereal lalu terdengar suara benda jatuh di lantai membuatnya refleks menoleh.
"Kak Randa...." Zara syok berat melihat Randa ada di apartemen kekasihnya. Apalagi saat melihat Randa menggunakan baju kaos Gibran tanpa mengenakan bawahan, hanya celana dalam.
Tasnya dibiarkan tergeletak di lantai begitu saja dan ia segera menghampiri Randa yang duduk tenang menatapnya tanpa ekspresi.
"Pelacur!!" teriak Zara bersamaan menarik rambut Randa, tapi segera tangannya ditepis.
Zara tidak menyangka jika selingkuhan Gibran adalah Randa. Orang yang ia kenal. Zara memang curiga jika Gibran selingkuh. Karena Gibran yang jarang pulang menemuinya dan bersikap acuh padanya bahkan pernah meminta putus, tapi ia tetap bertahan.
Namun, sosok Randa tidak pernah ada dalam benak Zara. Zara pikir, Gibran selingkuh dengan sesama dokter atau pun orang di sini. Sungguh, Zara kecewa pada Randa yang sudah ia anggap seperti kakak sendiri.
Air mata Zara berlomba-lomba jatuh. Suaranya semakin parau karena berteriak memaki Randa yang bergeming.
"Gue gak pernah nyangka Kak Randa bakal lakuin ini!!"
"Apa lo gak ada otak?!! Lo gak mikir perasaan gue? Perasaan Kak Sabian?!!" teriak Zara murka menunjuk wajah Randa.
"Dasar pelacur!! Lo godain Kak Gibran pakai badan lo, kan? Lo bener-bener cewek rendahan!! Lonte... breng..."
Randa tak kuasa menahan tangannya agar tidak melayang ke pipi Zara yang sudah mengatainya. Sungguh, Randa tidak terima karena ia tidak pernah menggoda Gibran dan dirinya bukan pelacur.
Zara kalap, ia menjambak rambut Randa bahkan mencakar wajah Randa, begitu pun Randa yang tidak tinggal diam. Membalas segala perbuatan Zara. Dan sekali lagi ia menampar Zara karena kesal rambutnya ditarik kuat.
Zara terpental ke lantai saking keras Randa menamparnya bersamaan dengan suara teriakan Gibran.
"Randa!!!"
Zara menangis tergugu memegang pipinya yang berdenyut sakit, tapi hatinya lebih sakit bahkan hancur berkeping-keping.
Gibran menghampiri Zara melihat kondisinya lalu menatap nyalang Randa yang terengah-engah.
"Lo udah keterlaluan!!" bentak Gibran bersamaan dengan tamparan kuat di pipi Randa.
Randa memegang pipinya kuat, kepalanya tertoleh saking kerasnya Gibran menamparnya. Randa menatap nanar Gibran yang membantu Zara berdiri. Sudut bibir Randa lecet, ia bisa merasakan darahnya.
Senyum getir terbit di bibir Randa menatap Gibran yang meninggalkannya seorang diri, lebih memilih menenangkan Zara di dalam kamar.
Kakinya lemas dan ia bersimpuh di lantai. Sekuat tenaga ia menahan air matanya agar tidak keluar. Memperingati dirinya agar tidak menangisi Gibran.
Pria brengsek yang mengajarkannya berkhianat.
Sungguh, Randa benci pria itu. Perasaannya yang perlahan menyukai Gibran menguap entah kemana setelah dilukai secara fisik apalagi hati.
Ternyata benar. Pernyataan cinta Gibran hanyalah kebohongan belaka. Gibran hanya menginginkan tubuhnya karena Gibran tidak bisa menyalurkan hasratnya pada Zara.
Gibran mencintai Zara dan Gibran mencintai tubuhnya.
*****
Randa tersentak kaget saat bahunya ditepuk pelan. Randa melotot pada Laras yang tertawa karena berhasil membuatnya terkejut. Saat ini Randa berada di rumah Laras. Rumah baru atau lebih tepatnya rumah suami Laras yang baru saja selesai direnovasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Makes Hurt
ChickLit》Love Makes Series 3《 • • • Randa lelah dengan hubungannya yang dikategorikan tidak sehat atau malah palsu dan hancur. Mencoba bertahan karena cinta, tapi banyaknya pengaruh dari orang luar dan lelah batin, hatinya goyah ingin melepas semuanya. Nam...