Semenjak tau keberadaan Randa, tiap minggu Noah akan berkunjung ke rumah Randa, tak peduli dengan larangan Randa. Bahkan pada minggu keempat kedatangannya, ia membeli perlengakapan bayi untuk anak Randa kelak.
Ibu dan Angga tentu curiga pada Noah, kalau pria tersebut ayah dari anak Randa karena perlakuan Noah pada Randa. Tapi, Randa menepisnya dan mulai menceritakan kejadian sebenarnya, tentunya menutupi siapa ayah bayinya.
Terjadi pertumpahan air mata lagi saat Randa menceritakan pada Ibu. Kedua wanita tersebut menangis, sementara Angga hanya diam, namun tangannya terkepal kuat. Mengutuk pria yang meninggalkan Randa dan lari dari tidak tanggung jawab.
Hari yang dinantikan Randa telah tiba. Sungguh, ia merasa gugup menantikan kelahiran anaknya. Keringat dingin mulai mengguyur seluruh tubuhnya. Genggaman tangannya pada Ibu semakin kuat. Samar-samar mendengarkan suara Dokter yang membantu proses persalinannya.
Dari yang ia pernah rasakan sakit, inilah sakit yang paling parah. Rasanya tulang belakangnya remuk dan bagian intinya pun dipaksa melebar.
Namun, saat ia mendengar tangis seorang bayi, ia bernafas lega dan tersenyum lebar mendengar suara tangisan sang anak yang selamat. Ia juga mendengar doa yang Ibu panjatkan. Rasa sakitnya entah kemana meluap begitu saja melihat bayi mungil yang berada digendongan Dokter.
Bayi laki-laki yang selama sembilan bulan ia bawa kemana-mana dalam perutnya. Menemaninya kala ia sendirian dan menangis di tengah malam. Bayi itu juga yang akan menemaninya kelak, mungkin hingga usia senjanya.
Air mata Randa menetes satu per satu saat bayinya yang sudah dibersihkan serta diselimuti di letakkan di atas dadanya. Tangannya hati-hati menyentuh tangan bayinya yang menggeliat lalu menangis keras.
Tangis bayinya semakin keras membuat Randa kewelahan menenangkan saat anak. Ibu serta Dokter membantu Randa. Dokter juga membantu Randa untuk memberikan ASI pada sang anak.
*****
Arga Satya.
Nama yang Randa berikan pada sang anak. Bayi laki-lakinya yang lahir seminggu lalu. Tepat hari ini diadakan aqiqah. Tidak mengundang tamu, hanya sanak saudara yang datang. Randa menebar senyum tipis bagi siapa saja yang memberinya ucapan.
Ia menunduk melihat sang anak yang tidur dalam pangkuannya. Tangannya mengusap pelan pipinya yang masih memerah.
"Pasti mirip bapaknya ya? Tidak ada miripnya sama kamu, Da." Sontak Randa menegakkan kepalanya menatap sang tetangga yang turut hadir dalam acara aqiqah sang anak. Walau tidak mengundang, tapi ada beberapa tetangga turut hadir.
Randa hanya mampu menyunggingkan senyum canggung menanggapi perkataan tetangganya tersebut.
"Suami mu mana sih Da? Kok gak hadir?" Lagi-lagi pertanyaan itu membuat Randa tak mampu berkata-kata. Matanya memanas dan hatinya berdenyut sakit. Entah kenapa ada orang sangat senang memojokkan orang lain.
"Emang udah nikah ya?" Bisik salah satu dari mereka, tapi mampu Randa dengar. Entah sengaja atau tidak suara bisikannya terdengar keras.
"Yang datang tiap minggu itu siapa kamu, Da? Suami mu, 'kan?" tanya mereka ingin tahu.
"Maaf ya Ibu-Ibu, sepertinya Dede Arga haus mau mimik susu!" Seruan Melati membuat mereka terdiam. Melati tersenyum ramah lalu membantu Randa berdiri dan mengantar Randa masuk ke dalam kamar.
Randa tersenyum tipis pada Melati, berterima kasih karena kekasih kakaknya itu menjauhkannya dari orang-orang yang bermulut busuk.
"Aku tinggal ya, Da? Kamu gak usah keluar. Lagian acaranya udah selesai." Randa mengangguk saja merespon perkataan Melati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Makes Hurt
ChickLit》Love Makes Series 3《 • • • Randa lelah dengan hubungannya yang dikategorikan tidak sehat atau malah palsu dan hancur. Mencoba bertahan karena cinta, tapi banyaknya pengaruh dari orang luar dan lelah batin, hatinya goyah ingin melepas semuanya. Nam...