25

11 3 2
                                    


~~

Sinar sang surya terpancar cerah, menerobos masuk dari pentilasi kamar pemuda yang tengah terlelap.

"Ridho,,,, bangun nak,," panggil diba di balik pintu membangunkan anak sulungnya.

Ridho mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya, mengumpulkan nyawa sebelum bangun.

"Erghhh,,," erang ridho lalu duduk di tepi ranjang.

"Ridho,,, sudah bangun kah?" Teriak diba lagi memastikan sang anak sudah bangun atau belum.

"Udah ma,," sahut ridho dari dalam.

Setelah membangunkan anak anaknya diba beranjak menuju dapur menyiapkan sarapan.

Sedangkan ridho langsung mandi siap siap ke sekolah.

Setelah beberapa waktu, kini keluarga alaska berkumpul di meja makan untuk sarapan.

"Kemarin mama ketemu gadis baik banget loh, cantik lagi!" Seru bida membuka percakapan.

"Siapa ma?" Tanya anak perempuanya.

"Itu masalahnya mama lupa nanya nama dia! Padahal mama pengen banget ngenalin dia ke kak ridho," sesal diba.

Ridho yang tadi pokus ke sarapannya kini menoleh ke arah mama nya.

"Loh, kok jadi ngenalin ke ridho?" Tanya ridho binggung.

"Iya soalnya kan kamu anak laki laki mama satu satunya," balas diba enteng.

"Huh,,, dasar orang tua!"

***


Di lain tempat seorang gadis cantik tengah duduk di kursi meja makan, yang di isi dengan ibu dan ayahnya di kursi yang lain.

Sepanjang sarapan tidak ada percakapan singkat untuk menghangatkan suasana.

Cecil yang juga sudah lelah harus mengemis perhatian mereka memilih diam tak bersuara.

Cepat cepat cecil menghabis kan sarapannya, lalu beranjak dari duduknya berangkat ke sekolah.

Tapi tetap dia tidak lupa untuk salim pada kedua orang tuanya. Bagaimana pun cecil tetap menjaga kesopanannya sebagai seorang anak.

Cecil memang sudah pulang dari rumah bundanya kemarin setelah pesta.

"Cecil berangkat assalamualaikum!" Ucapa cecil setelah bersalaman dengan kedua orang tuanya.

"Waalaikumsalam," balas kedua nya singkat.

****

Sesampainya di sekolah cecil langsung melesat masuk ke dalam kelasnya, di dalam kelas sudah ada rika dan siyfa.

"Eh neng cecil udah datang, apa kabar neng?" Goda oji dengan dengan senyum manisnya, cowok yang memiliki lesung pipi itu memang sangat manis ketika tersenyum, tapi entah kenapa dia memiliki sipat yang sedikit absurd.

"Baik oji,,," balas cecil tak kalah ramah memamer kan senyum indahnya.

"Dan lebih baik lagi kalo loe ngak ngomong hari ini, tuan ojijanta dirga," sahut remi dari belakang, yang di balas tatapan tajam dari oji.

CeciliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang