26

19 2 0
                                    


~~

Saat pintu terbuka menampakan wanita paruh baya yang menatap mereka dengan senyum tulus.

Ridho menarik cecil masuk kedalam ruangan itu, lalu mengunci pintu kembali.

"Kenapa pintu ya di kunci?"

"Ayo duduk dulu,"

Cecil menahan mulut nya untuk tidak bertanya banyak hal, memberikan ridho kesempatan untuk menjelaskan semuanya.

"Cecil kenalin ini bunda aku, bunda kenalin ini cecil pacar ridho,"

Wajah wanita itu terlihat sendu, namun secepatnya wanita itu kembali tersenyum hangat ke arah cecil.

Cecil meraih tangan wanita itu lalu salim.

"Oke aku jelasin, bunda ini ibu kandung aku, mama itu ibu tiri aku,"

Cecil benar benar di kejutkan dengan kenyataan ini.

"Aku dan adik ku anak kandung bunda ku ini," ucap ridho yang tengah memeluk dari samping wanita yang dia sebut bunda.

"Te~terus tante kenapa di sini?" Tanya cecil sedikit ragu.

"Ini rumah bunda," bukan ridho yang menjawab melain kan bundanya.

"Kalian sudah makan belum? Tadi bunda udah masak banyak loh!" Tampak bunda ridho tidak inggin membicarakan masalah ini.

"Belum dong, ayo makan,," ajak ridho semangat.

Tampak wanita yang ridho panggil bunda itu kurang bisa berintraksi dengan orang lain.

Dia juga jarang bersuara, sepanjang cecil berada di ruangan ini wanita itu hanya tersenyum menanggapi semua ucapan ridho.

Cecil masih takjub melihat ruangan minimalis ini, ruang tidur yang terpadu dengan ruang tamu, di bagian belakang ada meja makan yang menyatu dengan dapur, dalam ruangan ini juga ada satu wc kamar mandi. Semua terkumpul dalam satu ruangan yang tertata sangat rapi.

Bisa dibilang ruangan ini, rumah di dalam rumah. Yaudah ngerti ngertiin aja lah ya.

"Bunda sendiri aja di sini?" Tanya cecil setelah lama berdiam diri.

Wanita itu tersenyum lalu mengganguk.

"Iya bunda cuman sendiri disini,,, bunda memang kurang bisa berintraksi dengan orang asing, tapi nanti kalo kamu udah sering kesini pasti kamu bakalan dekat sama bunda!" Timpal ridho.
Cecil hanya tersenyum menanggapi ucapan ridho.

Setelah selesai makan, ridho pamit pada bundanya.

"Bunda ridho keluar dulu ya, nanti ridho balik lagi, bunda mau di beliin apa?" Tanya ridho lembut.

"Nggak ada, kamu jaga diri ya, jaga menantu bunda juga,"

"Heheheh,,, siap bunda,"

"Menantu bunda sering sering kesini yah," ucap wanita itu seraya mengelus pucak kepala cecil tulus.

"I~Iya bunda,,, cecil bakal sering kunjungin bunda," cecil sedikit tersipu mendengar kata menantu.

Wanita itu tiba tiba memeluk cecil dengan erat, cecil juga membalas pelukan itu secara sepontan.

Setelah berpamitan ridho dan cecil keluar dari ruangan itu. Ridho kembali mengunci pintu itu.

"Kok pintu ya di kunci?" Tanya cecil sedikir nyaring. Sontak ridho cepat cepat membekap mulut cecil agar tidak bersuara.

Cecil inggin berontak tapi ridho lebih dulu memperingatinya untuk tidak mengeluarkan suara, akhirnya cecil menurut.

Ridho kembali membawa cecil masuk kedalam ruangan, berbeda dari ruangan tadi, ruangan ini tampak menyerupai tempat hiburan malam, ada alat musik modern lengkap, cecil kembali menatap sekitar di buat takjub ada lemari yang berisikan wine dan minuman keras lainya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CeciliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang