6

18 4 6
                                    

                                  ~~.

Suasana dikelas cecil lagi riuh dengan suara orang orang yang ada di dalamnya.

Memang benar kelas akan menajdi pasar ketika jamkos.

Cecil pun memasuki kelas nya dengan wajah kesel.

"Kenapa loe, kesel gitu mukak nya?"
Yang berkata barusan itu adalah rika.

"Iya kau kenapa?" tanya syfa dengan masih dengan longat aceh.

"Aku tuh lagi kesel," masih dengan wajah cemberut.

"Kesel kenapa, ohya loe dari mana aja kok baru nonggol sih?"

"Kau telat lagi?" Tanya sifa pada ku.

"Tadi pagi aku gak telat, dan yang bikin aku kesel itu si ridho."

"Loh bukanya loe sukak nya sama si ridho itu? kok jadi kesel kenapa sih, bicara tu yang jelas."

"Iya ayo cerita, kita penasaran nih?" desak syfa.

Dan aku pun mencerita kan semua nya dari awal aku di omelin buk lista sampai hukuman ku selesai.

"Gimana gak kesel cobak, dasar cowok nyebelin gue akan balas semua yang dia lakuin hari ini lihat aja nanti!" ucap ku mengebu gebu.

"Hehehe,, sepertinya bentar lagi perang antar hati akan terjadi ya gak syf?"

"Iya betul itu."

"Kok perang hati sih?"

"Iya lah secara, dari yang gue lihat ni ya, kayaknya kak ridho sukak deh sama loe, dan loe juga gak bisa bohong sebenar nya loe juga suka kan sama kak ridho," ucap rika dengan nada menyelidik.

"Gak apaan sih loe, dulu iya gue sukak sama dia tapi sekarang dia udah masuk list musuh gue, orang yang ngselin kayak dia gak bakal gue suka."

"Oke kita lihat nanti."

Outhor pov

Setelah belajar beberapa jam dengan mata pelajaran yang berbeda beda, akhirnya jam istirahat pun tiba.

Kring,,,, kring,,,

Semua siswa siswi berhamburan keluar kelas, termasuk cecil dan rika.

"eh kalian duluan aja ya, gue mau ke toliet bentar," ucap cecil pada kedua sahabat nya.

"Oke, eh tapi loe mau pesen apa? biar entar gue pesenin sekalian!" cegat rika.

"Gausah, biar gue aja entar yang pesen."

"Yaudah kita dulua bye."

Cecillia pov

Aku pun mengangguk tersenyum.

Saat aku berjalan ke toilet, aku berpaspasan sama riska dkk.

saat aku berjalan inggin melewati mereka, tiba tiba kaki ku kesandung sesuatu dan.

Ternyata aku kesandung kaki riska, sepertinya dia sengaja membuat ku terjatuh di depan banyak orang.

Aku yang masih terduduk di lantai mendongak menatap riska yang berdiri dengan tatapan tajam.

Lalu ku tatap semua orang yang ada di sini, semua nya sedang menertawa kan aku.

"Bhahahha makannya kalo jalan tu liat liat dong! Punya mata kan?" Seru  soffia di sela tawanya.

"Loe gak bisa jalan ya, gak pernah di ajarin jalan sama bonyok loe,
Ulu ulu kasian ya loe." ucap riska dengan senyum meremehkan.

Telinga ku sudah terlalu panas mendengar perkataan riska bawa bawa nama orang tua ku.

CeciliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang