9

20 3 0
                                    

~~

"Cil,,,, di rumah loe ada siapa aja,
Ada bokap loe ngak?"

"Ada, emang kenapa?"

"Yaelah,,, kita mau kenalan lah,
Ngak sopan tau bertamu tapi ngak nyapa orang rumah."

"Iya cecil, apalagi kita kan belum kenal sama ayah mu," timpal sifa.

"Ayah, masih marah ngak ya sama gue, kalo nanti ayah ketus sama mereka karena gue gimana? Gue kan ngak enak jadi nya," Batin cecil.

"Cil,,, kok bengong aja si?"

"Ah,, I~iya, yaudah yuk gue kenalin!"

Dengan gugup cecil mengajak sahabat nya ke ruang keluarga untuk bertemu ayah dan kakak kakak nya.

Cecil di kejutkan dengan pemandangan di ruang keluarga itu, senyum tipis tercetak di bibir
Cecil.

Melihat kakak kakak nya dan ayah nya bak keluarga bahagia,
Risky dan febrian main Ps, wildan tiduran di lantai sambil membaca buku, ayah nya yang duduk di kursi sambil membaca koran.

Sungguh pemandangan yang langka di dalam keluarga rizkan
Cecil sangat bahagia, akhir nya ia dapat melihat orang orang ini terlepas dari gadget.

"Ayo,,, aku kenalin," ucap cecil.

"Jangan bilang tiga cogan ini kakak nya Cecil,, kurang asem banget ya si cecil, kenapa ngak bilang sih di sini ada cogan." Gerutu rika dalam hati.

"Ya allah,, sungguh indah ciptaan mu." Puji sifa dalam hati.

"Ayah,,, " panggil cecil, sontak rizkan menoleh dan tersenyum.

"Kenalin ini sahabat cecil."

"Sifa rika kenalin ini ayah aku."

Rika dan sifa pun mengalami, sambil memperkenalkan diri.

"Kak,,, kenalin ini sahabat aku," Ucap cecil pada wildan.

Wildan memang orang yang cuek dan dingin gitu.

"Rika kak,," ucap rika mengulur kan tangan.

"Wildan, kakak pertama cecil," sahut wildan membalas jabatan tangan rika.

"Sifa kak,," ucap sifa, dan dilas sama oleh wildan.

"Yeee,,,, loe kalah lagi kak,, ingget janji," teriak febrian kuat mengaget kan orang orang yang ada di ruangan ini.

sangking asik nya main Ps ternyata sedaritadi mereka ngak sadar kalau disini ada temen temen cecil.

"Ihh,,, kakak, berisik tau," kesel cecil.

Mendengar suara cecil sontak mereka berdua menoleh ke belakang, betapa kagetnya mereka.

Bukan kaget melihat cecil tapi kaget melihat dua orang yang berdiri di samping cecil, siapa lagi kalau bukan rika dan sifa.

"Ih,, tuh teriak lagi sana, bikin malu tau ngak!" Omel rizky, berbisik ke teliga febrian.

"Yaa mana gue tau mereka ada di situ," ujar febrian dengan watados nya.

"Ehh,,, ada cecan,,, hehehe sorry ya berisik, mohon di maklumin dia memang sedang mengalami setres, jadi suka teriak tiba tiba gitu!" Tutur rizky sambil menunjuk ke arah febrian.

Jangan lupa rizky juga mengeluarkan senyum manis nya, dengan lesung pipi yang menambah kesempurnaan senyumnya.

"Apa,,, loe bilang enak aja, jangan di dengerin ya dek, dia memang kalo ngomong tu sukak ngak ngotak gitu," bela febrian serius.

CeciliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang