18

16 2 0
                                    

~~
:
:

Tahukah kalian bahwa Sebenarnya sikap yang saya tunjukan kepada kalian semua adalah warisan dari sipat kalian terhadap saya...!

(Cecillia p.r)

Setelah sampai di restoran ridho langsung pulang dan cecil masuk untuk berkerja.

Cecil berjalan menuju ruang karyawan / pelayan, untuk menganti pakaian, dan membenarkan tatanan rambut agar lebih rapi.

Sekarang cecil sudah rapi memakai seragam dengan atasan berwarna merah fanta senada dengan rok selutut yang bermotif garis garis, rambut yang di sanggul rapi bak sanggul pramugari, sebagai penyempurna riasan wajah yang natural, hanya memkai cream wajah dan bedak tabur, di bagian mata cecil memakai sedikit maskara.

Tidak lupa juga Memakai eyeshadow tipis berwarna Peach, di bagian bibir memakai lip balm warna Peach Soda,
Cecil benar benar terlihat anggun meski hanya memakai baju pelayan.

Kira kira seperti itulah seragam yang cecil kenakan sekarang.

Banyak pasang mata yang menatap kagum ke arah cecil, selain cantik cecil juga seorang yang ramah, mudah akrab dengan orang baru di sekitarnya, ceria, lincah, murah senyum, meski pun sedikit jahil, dan suka melanggar aturan yang tidak dia suka.

Beberapa aturan yang tidak dia suka yaitu; formalitas, dia tidak suka di kekang, terlalu di dikte, intinya dia akan melakukan apapun yang dia suka.

Cecil menyapa ramah semua pelayan yang berpaspasan dengan ya.
Senyum indah tetap terlukis di bibir cecil sepanjang dia bekerja.

"Cecil,,," panggil mbak senior.

"Iya mbak!" Sahut cecil.

"Ini kamu antar pesanan meja nomor 15!" Titah mbak senior sedikit sinis, mbak senior ini memang kurang suka pada cecil, karena dia menggap cecil adalah saingan nya dikarenakan cecil cantik dan lebih muda, aneh bukan.

Dengan ogah ogahan cecil mengambil alih nampan yang berisi makanan itu dari tangan mbak senior, lalu mengantarkanya ke meja dengan nomor 15.

"Selamat menikmati!" Seru cecil ramah pada pelangan.

Saat cecil melewati salah satu meja yang diisi oleh beberapa remaja wanita seusianya tak sengaja cecil mendengar remaja itu seperti sedang mengosip tentangnya.

"Omg,,, itu bukannya pacarnya ridho ya!" Pekik salah satu dari mereka.

"Iya,,, kok dia pake baju pelayan gitu sih, jangan jangan dia.... omg gue ngak habis pikir, ridho kok mau sih sama seorang pelayan!" Bisik seorang dari mereka dengan gaya lebay.

"Iya... ngak banget sumpah, mendingan febbie kemana mana sih!"

"Awalnya gue kira kalau si riska adek kelas itu bohong soal cecil berasal dari keluarga miskin, soalnya gue pernah lihat dia ke sekolah pagi pagi di antar pake mobil mewah gitu!"

"Hah,," pekik yang lainya serempak.

"Kok gue jadi ambigu gini ya, kalian mikir ngak sih, cecil inikan anak orang miskin ya. Kok bisa di antar pake mobil mewah pagi pagi lagi, jangan jangan jual murah! Ya ngak?"

"Iya,, kayaknya sih gitu, atau jangan jangan ibunya cecil ini pembantu kali terus majikanya baik gitu ngebolehin cecil numpang pake mobilnya!"

"Yakali.. ngak mungkin dong numpanginnya pake mobil mewah, kalo mobil yang biasa biasa aja mungkin aja, tapi ini mobil BMw loh! Gue sih ngak percaya itu mobil majikannya,"

CeciliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang