20

10 2 0
                                    

~~

"Saya ngalakuin itu juga karena udah terlalu kesal sama mereka, sama kayak kalian gini, karena kesal jadi mukul saya tanpa hentikan! Kita tuh satu sama sebenarnya,"

Semua orang di ruangan itu seketika diam mendengar penuturan cecil.

Namun suasana kembali gaduh saat rizkan menarik paksa kerah baju cecil ke arah belakang rumah disana ada gudang. Pergerakan rizkan diikuti dengan langkah cella dan ketiga anak laki lakinya.

Saat sampai di depan gudang rizkan menerik knop pintu menghempaskan tubuh cecil hingga tersungkur masuk kedalam ruangan gelap itu.

Cella dengan geram menjambak rambut cecil hingga kepala cecil mendongak ke atas.

"Kenapa kamu tidak bisa menjaga nama baik keluarga, kenapa kamu bertindak sesuka mu, jika sampai berita ini tersebar bagaiman, mau di taruh dimana wajah kami, HAH!" Bentak cella.

"Semenjak kedatangan kamu ke rumah ini ada saja samalah yang datang, kami tidak pernah mendapat ketenangan setelah adanya kamu disini, bisa tidak sekali saja membuat orang tua bangga, selama bersekolah yang kami dapat hanya kabar buruk dari kamu, INGGAT BAIK BAIK, jangan sampai ada yang tau kalau kamu adalah anak kami sebelum kamu menorehkan prestasi, CAMKAN ITU!" Sambung cella berucap tajam pada anaknya.

Cecil tertawa keras mendengar perkataan menyakitkan dari ibunya.

"Bhahahaha kalian malu punya anak seperti saya? Perlu kalian tau saya bahkan lebih muak hidup diantara orang orang seperti kalian!" Ucap cecil tak kalah tajam.

Tampaknya rizkan semakin geram terhadap cecil yang masih bisa tertawa disaat semua orang marah.

Rizkan mengambil selang air yang tergeletak di lantai, lalu mendekat ke arah cecil mencambuk tubuh kurus cecil dengan selang air yang di genggam nya.

"Kanapa pake selang air, biasanyakan ikat pingang, sakit yah,,, please stop SAKIT,,,," hati cecil berteriak kesakitan, sangat berbeda dengan ekpresi wajah yang tampak tenang, cecil mengingit lidahnya hingga berdarah menahan sakit.

"Anak sialan,, tak ada jera jeranya kamu membuat masalah, saya sangat menyesal membawa kamu kembali ke rumah ini!" Bentak rizkan untuk kesekian kali.

"Ini hukuman untuk kamu yang sudah menyakiti temen mu, sekarang kamu sudah bisa merasakan bagaimana sakitnya di pukulkan, jadi stop memukul teman teman mu!" Serkas rizkan lalu mengunci pintu gudang dan mereka semua pergi dari sana.

Tinggal lah cecil sendiri dalam ruangan gelap itu dengan segala rasa sesak didalam dadanya.

Beberapa fakta tentang cecil yaitu, cecil phobia terhadap gelap dan dia tau itu, dan kemarin dia baru sadar kalau dirinya juga phobia terhadap air mengalir, seperti laut, sungai, danau dan semacamnya, cecil sebenarnya hanyalah wanita yang lemah dan penakut.

Back to topic.

Cecil meringkuk kesakitan, tubuh nya lemas kepalanya sakit, perut lapar lengkap sudah.

Tubuh cecil bergetar, keringat membasahi dahinya, air mata yang mangalir deras di tambah dada nya menyesak.

"Please siapa pun tolong keluarkan gue dari sini, gue benar benar nggak bisa nafas! Kakak,,,,, ibuk,,,, ayah,,,, keluarin cecil dari sini,,, pukul cecil aja tapi jangan masukin cecil kesini,,,," teriak cecil kencang dengan nafas yang terngah ngah. Namun nihil tak ada siapa siapa yang mendengar teriakannya.

CeciliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang