7

13 4 0
                                    

                                   ~~.
Kami bertiga pun sudah sampai di rumah rika.

Author pov

Rumah rika memang tak kalah besar dari rumah cecil, karena rika juga orang kaya.

Sama seperti cecil, yang juga berasal dari keluarga kaya, bedanya, Orang tua rika asik selalu ada waktu untuk keluarga.

Mama rika sosok yang penyanyang, lemah lembut, selalu ada buat anaknya ketika anak nya butuhkan.

Papa rika juga sosok yang tegas,
Pengertian dan care, ia juga bisa berubah peran jika di hadapan anak anak nya, yang tadi nya seorang ayah bisa menjadi seorang teman.

Seru bukan punya orang tua seperti mereka.

"Assalamualaikum,,,,, mamaa." teriak rika.

"Waalaikumsalam,, ya ampun rika kamu tu bisa nggak sih nggak usah teriak teriak," omel tante sila mama nya rika.

"Hehehe,, belajar jadi orang hutan mungkin ma," sahut ku, mengejek rika.

"Bhahaha,, iya bisa jadi." Sambung om adi papa nya rika yang tiba tiba muncul dari pintu samping rumah rika.

"Ih,, mama lihat tuh cecil sama papa ngejekin rika," adu rika dengan wajah sok manja nya.

"Makanya kamu tuh jangan suka teriak teriak, entar bukan jadi orang hutan tapi jadi tarjan!"
Jawab tante sila dengan enteng.

Sontak kata kata tante rika barusan di sambut oleh galak tawa dari orang di ruangan ini.

"Ihh ngeselin kalian tu, dedek kan jadi sedih," ucap rika sok sedih.

"Oh ya sampai lupa ayo duduk dulu, emm ini siapanya? sepertinya mama ngak pernah lihat!" tanya tante sila melihat sifa.

"Oiya sampai lupa, ma kenalin ini sahabat baru kami, sifa kenalin ini mama kami!" ucap rika memperkenalkan mama nya kepada sifa.

Rika memang selalu memperkenal kan mama nya juga sebagai mama cecil.

saat rika memperkenalkan mama nya kepada sifa rika tidak menyebut nya dengan kata.
"sifa kenalin ini mama aku, tapi dia mengatakan sifa kenalin ini mama kami."

"Sifa tante," ucap sifa menyalami mama rika.

"Sifa om,"tak lupa sifa juga menyalami ayah rika.

Mama rika pun tersenyum kepada sifa dan berkata

"Panggil mama saja cantik, biar samaan sama cecil dan rika!" sambil merangkul bahu sifa.

"Iya mama," ucap sifa riang.

"Om juga ngak usah di panggil om nya panggil papa saja, biar sama kayak duo tarjan."

Semua orang tertawa mendengar perkataan papa sifa,
Ralat tidak semua, cecil dan rika hanya memasang wajah datar.

Sedangkan yang lain pada tertawa.

"Hahaha,, kirain cuman rika yang jadi tarjan, ternyata cecil ikut juga!" ucap sifa tak bisa menghentikan tawa nya.

"Iyain aja dah, orang cantik gini di bilang tarzan rabun kali tu mata!" emol rika.

Tak terasa hari sudah petang,
Setelah bermain makan mereka bertiga berpamitan kepada adi dan sila untuk pergi ke rumah sifa.

Akhirnya adi mengijin kan mereka pergi.

S
K
I
P.
Perjalanan.

Setelah sampai di rumah sifa. Dan ternyata sifa juga sama kaya nya dengan cecil dan rika.

CeciliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang