15

21 4 0
                                    

~~

Akhirnya cecil sudah selesai membersihkan wc perempuan, tinggal wc laki laki.

"Oke tetap semangat cecil,,," ucap cecil menyemangati diri sendiri.

Saat hendak keluar cw, tiba tiba cecil di hadang oleh riska dkk.

"Wih,,, ini propesi baru loe! cocok sih, loe lebih cocok disini daripada duduk di kelas ber AC itu,"

"Iya bener banget, ohya bokap nyokap loe kemana? ngak sangup bayar uang sekolah ya sampai sampai anaknya juga harus kerja, uch kasihan..." timpal rija. Rija teman riska.

"Emm kasihan banget, harus kerja di sekolah untuk bayar uang sekolah,,, mau jadi pembantu di rumah gue aja ngak? Kalau loe mau gue kasih dispensasi deh jam kerja loe dari sehabis pulang sekolah aja!" Tawar shofia mengejek.

"Bhahahaha,,, boleh juga tuh saran loe," sahut riska.

"Bhahahaha,," galak tawa mereka memenuhi ruangan ini.

"Ehkm,,, selain lemah ternyata kalian begok juga ya! Pantes masuk kelas buangan, kalian pikir gue disini kerja? Emangnya kalian pernah lihat OG itu membersihkan wc di jam segini? Ngak kan, makanya mikir dulu kalau mau menghujat kelihatan alamiah banget begoknya," sindir cecil halus tapi menusuk.

"Apa maksud loe bilang kita begok, terus lemah? Siapa loe bilang kita lemah!" Serkas riska mulai tersulut emosi.

"Iya loe pada lemah begok lagi, terutama loe riska! kenapa? Ngak terima gue bilang kayak gitu!" Ucap cecil memantang.

"berani beraninya loe ngehina gue di depan teman teman gue, gue pastiin loe bakal,," ucapan riska terputus karena di potong oleh cecil.

"Bakal apa? Bakal di skors atau di keluarin dari sekolah? Hem,, gue cuman mau bilang, kalau masih suka ngadu ke orang tua ngak usah sok keras, kayak bocah tau ngak!"

"Gue ngak ngadu apapun ke bokap, gue di bela ibuk lista itu karena orang tua gue memang orang berpengaruh di sekolah ini, berbeda dengan loe yang identitasnya aja ngak jelas. makanya kalau berasal dari kelas rendah hidup nya juga di lingkungan rendah, ngak usah merangkak kelingkungan kita kita! Ngak pantes,"

"Kenapa? Kenapa kalau gue bisa merangkak ke atas, takut kalah saing! Dari dulu sampai sekarang pun loe belum pernah bisa melampaui gue, baik di akademi maupun di nonakademi."

"Setau gue bokap loe belum ada apa apanya dibandingkan tuan rizkan iya kan! Bokap loe aja masih belum bisa melampaui beliau, itu artinya loe dan bokap loe sama, sama sama lemah karena belum bisa melampaui orang di atasnya," sambung cecil lagi.

"Berani berani nya loe bawa bawa nama bokap gue! Plak,," dengan lancang riska menampar pipi cecil.

"Gue mau mau aja sih ngebalas tamparan loe, tapi yah,,, gue ngak suka nyakitin anak kecil, entar ngadu lagi sama bokapnya, terus bawa bawa kekuasaan lagi! Aaa ngak seru." Setelah mengatakan itu cecil pergi dari sana meninggalkan riska dkk.

Saat sampai di wc laki laki cecil segera melakukan tugasnya, karena cecil takut kalau lama lama disini bisa bahaya.

Setelah selesai membersihkan beberapa toilet, sekarang cecil tinggal membersihkan wetafel juga mengepel lantai bawahnya setelah itu baru selesai.

Karena kelelahan cecil berhenti sejenak, lutut cecil kembali sakit tangannya juga terasa nyeri.

Karena terlalu lelah cecil tidak sadar bahwa dia sudah lumanyan lama berhenti, hingga tak terasa jam istirahat sudah berbunyi.

Sadar jam istirahat sudah tiba, dengan buru buru cecil menyelesaikan tugasnya, saat sedang asik mengepel lantai.

"Wow,,, ada cecan nih, kuik lagi nungguin abang ya neng?" Teriak salah satu cowok mengoda cecil.

CeciliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang