13 Januari 2020
Bak F4 di drama china, Varo, Angga, Ivan, dan Ben sedang berjalan dilorong sekolah menuju lapangan sekolah. Varo berjalan sambil membawa bola basket ditangan kirinya. Angga dan Ivan sibuk tebar pesona dengan siswi siswi yang juga berada di lorong. Sedangkan Ben, ia sibuk dengan ponselnya. Begitu sampai ditengah lapangan keempatnya membuka baju seragam mereka menyisakan kaos putih dan celana abu abu. Kemeja yang mereka gunakan tadi dilempar kearah empat orang perempuan yang tengah duduk dipinggir lapangan.
"AING BACOK SIAH" Teriak salah satu dari mereka
"NITIP CINTA" jawab Ivan dari tengah lapangan
"CINTA CINTA, MAKAN TUH CINTA" salah satu sepatu Sella kini mendarat sempurna didepan wajah tampan milik Ivan.
"Yah sha, ko sepatu gw sih yang dilempar" ujar Sella dengan kesal
Tasha, Sella, Mila dan Lala yang sedang duduk dipinggir lapangan terusik dengan ulah keempat teman laki-laki mereka itu. Tapi tetap saja pada akhirnya mereka yang mengalah dengan keadaan. Sekarang F4 itu sudah mulai bermain basket, sorak sorai terdengar dari seantero sekolah. Siapa lagi kalau bukan fans-fans mereka. Belum lagi bentuk badan keempatnya yang membuat siswi siswi nyaris mati muda berjamaah.
"BEN JADIKAN AKU YANG KEDUA"
"SEMANGAT IVAN SAYANG"
"VARO AYO NIKAH"
"ANGGA MARI BERUMAH TANGGA"
"HUAA GANTENGGG"
Begitulah sebagian besar sorak sorai yang terdengar ditelinga Tasha, Sella, Mila dan Lala. Tadinya mereka duduk dipinggir lapangan untuk bersantai serta bergossip ria, namun kini mereka tidak bisa melakukan keduanya karena ulah pemain basket abal-abal itu. Setelah selesai dengan permainan mereka, keempatnya berjalan menghampiri Tasha, Sella, Mila dan Lala yang sedang duduk dengan muka yang tidak enak untuk dilihat.
"minta" Ben menarik botol aq*a yang sedang Lala minum. Belum sampai di ujung bibir Ben, Lala meremas botol plastik itu sehingga air yang berada di dalam keluar menyembur seluruh muka ben.
"ups sengaja" setelahnya hanya terdengar suara Lala dan Mila yang tertawa melihat muka Ben.
"tenang ben, puji Tuhan lu masih ganteng sampai sekarang"
"malah makin hot lagi ben"
"HOT BIBIR BIBIR MU" kali ini masih Tasha yang teriak teriak
"Lu kenapa sih sha, dari tadi teriak teriak mulu dikata hutan kali ah" gerutu Ivan
"PMS kali, BIASALAH" kata Angga dengan nada menyebalkan
Seisi sekolah sepertinya cemburu dengan kedekatan mereka. Namun berbeda dengan F4 itu, mereka justru puas jika melihat sahabat-sahabat wanita mereka itu dijulid-in satu sekolah. Tenang saja, ada Lio dan Lala yang siap nyinyirin seisi murid disekolah ini, kalau sampai nyinyiran mereka terdengar oleh keduanya.
*****
Ivan baru saja memarkirkan motornya digarasi rumahnya setelah mengantar Ansel ketempat les nya tadi. Baru saja ia menginjakkan kaki kedalam rumah, terdengar suara sang ayah yang cukup membuat Ivan merinding.
"Pacar kamu yang mana yang tadi kamu antar pulang?"
Ivan nampak sangat kebingungan.
"Ivan habis ngantar ansel pah"
"Ansel aja trus yang jadi alasan setiap kamu pulang telat"
"tapi ivan beneran ngantar ansel ketempat lesnya barusan"
Sang ayah bangkit dari duduknya, menarik Ivan dengan tidak manusiawi ke arah ruang tengah. Di ruangan tersebut sudah dipenuhi dengan foto-foto Ivan bersama wanita yang berbeda-beda.
"YANG MANA YANG KAMU ANTAR HARI INI"
"SUDAH BERAPA KALI PAPA BILANG JANGAN COBA-COBA PACARAN"
"APA KAMU MAU JADI KAYAK PAPA YANG DITINGGALIN MAMA KAMU KARENA BODOH"
"TUGAS KAMU ITU BELAJAR, BUKAN PACARAN"
Ivan bisa dibilang brokenhome. Ayah dan ibunya bercerai saat Patrick masih berusia 5 tahun, karena sang ibu yang terobsesi dengan pria pintar sedangkan ayah Ivan bisa dibilang 11 12 dengan otak anaknya itu. Oleh karena itu ia sangat dilarang keras untuk berpacaran sampai bisa meraih peringkat 5 besar disekolah. Bukan Ivan namanya jika tidak memberontak, dengan kekuatan temannya Anin yang notabennya adalah anak pemilik sekolah, kenakalan Ivan berhasil ditutupi dari telinga sang ayah.
plak...plak...plak...
Ivan si tiang listrik berjalan itu hari ini habis dipukuli ayahnya karena foto-foto dirinya dan pacarnya yang tertempel di seluruh dinding ruang tengahnya. Foto-foto yang tertempel dibingkai rapi dengan bingkai berwarna ungu lilac.
"SINI SEMUA FASILITAS YANG PAPA KASIH KE KAMU, KAMU HARUS DIHUKUM"
Ia menyerahkan Handphone, kartu atm serta kunci motor ketangan ayahnya. Ivan benar benar seperti mayat hidup sekarang.
*****
"aw.. pelan pelan ca"
Ivan merintih kesakitan saat Acha sedang berusaha mengobati luka disekujur punggungnya. Sekarang Ivan sedang bersembunyi dikost-kostan Lio.
"IVANN KUUUU"
Mila datang dari depan pintu kost sambil pura-pura menangis. Dibelakangnya terlihat yang lain juga berdatangan. Kini semua sudah berkumpul kecuali Sella dan Farrel yang tidak berhasil bolos dari Asrama serta Seminari.
"Kenapa lu van, dicakar harimau masa" varo merasa prihatin melihat kondisi temannya itu
"ga elit banget harimau, ganti lah"
"jadi?"
"tiger"
"APA BEDANYA" semua menyoraki anin secara bergantian
Ivan menjelaskan semuanya secara detail sambil badannya yang masih terus diobati oleh Acha.
"plis ini semakin hari terrornya semakin menjadi jadi" Ansel merasakan sesuatu yang tidak benar sudah terjadi disini
"hari terrornya ga menentu, dari satu orang ke orang lain jumlahnya beda beda" kata Anin sembari matanya fokus pada notes kecil yang berisi tentang tanggal tanggal teman-temannya itu diterror.
"gw mohon sama kalian semua untuk terus berhati-hati, kalau ada apa apa langsung cerita digrup atau setidaknya datang ke tempat Lio. Kita gatau siapa yang nerror kita, bisa aja orang luar atau bahkan salah satu dari kita" jelas Ansel panjang lebar
"Van, mending lu pulang deh, pasti papa lu juga lagi hancur sekarang, coba jelasin ke dia baik baik kalau emang papa lu masih marah sama lu, lu boleh nginap di gw hari ini" Lio mode waras
*****
Ivan tadi sudah pulang untuk menjelaskan semuanya pada ayahnya, namun sepertinya ayahnya itu masih tidak bisa memaafkan anaknya. Sekarang Ivan sudah berada dikost-kostan Lio untuk menginap disana. Pria itu kini telah merebahkan badan bongsornya disebelah Lio yang tengah menatap langit langit kamarnya.
"kok gw ngerasa agak aneh ya sama mila" ucap lio tiba tiba
"gw juga" jawab ivab setelahnya
"cuman mila yang tau gw pernah takut badut pas kecil"
"cuman mila yang selalu marah-marahin gw kalau nambah pacar lagi"
Hening setelahnya. Tiba-tiba Lio duduk dengan mendadak kemudian memasang muka serius.
"APA JANGAN JANGAN MILA BOHONG TENTANG KEMATIAN ANJINGNYA, DIA BILANG KEK GITU SUPAYA SEOLAH-OLAH DIA JUGA IKUT KETERROR" Jelas lio
"TRUS BESOKNYA DIA GAMAU DIJENGUK KARNA DIA LAGI NYUSUN RENCANA BUAT NYELAKAIN ANGGA DIKOLAM RENANG HOTELNYA SENDIRI" kata Ivan kemudian
Setelah kejadian matinya anjing milik Mila, wanita itu mengurung diri selama dua hari dikamarnya. Saat teman-temannya ingin menjenguk, Mila menolak dengan mentah-mentah dengan alasan ia hanya ingin menyendiri. Belum lagi Mila yang sama sekali tidak terlihat di grup chat pada saat kejadian tenggelamnya Angga. Wajar saja jika keduanya mencurigai Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
T E R R O R (Complete)
Mystery / ThrillerUlang tahun seharusnya menjadi hal yang ditunggu tunggu bagi semua orang. Namun bagaimana jika sebuah ulang tahun justru menjadi titik awal dari sebuah terror yang mengerikan? Terinspirasi dari kisah nyata.