4 Januari 2020
Suara riuh motor terdengar sangat jelas seantero sekolah, empat most wanted anggota 245 itu memasuki area parkiran motor. Lala dan Acha yang sedang berjalan melewati area parkiran akhirnya dibuat naik darah oleh kelakuan sahabat mereka itu.
"MAU SEKOLAH APA MAU BALAP LIAR SIH" Lala sudah memasang muka sangar dengan kedua tangannya berada dipinggang.
"Santai la, masa hari pertama masuk sekolah udah kayak nenek lampir sih" kata Ivan kemudian mengacak acak rambut Lala.
"Si ivan memancing keributan ini, ada yang panas itu" ujar Acha sambil melirik tajam kearah Ben.
"Apasih ca" pria itu meninggalkan teman temannya setelah memarkirnya motornya dengan rapi.
Hari ini adalah hari pertama untuk semester dua. Satu per satu murid memasuki area sekolah dengan antusias, tidak terkecuali anak-anak 245. Sangking antusiasnya bahkan Farrel dan Sella sudah berada di dalam kelas sejak pukul 05.30 dini hari. Namun kini keduanya tertidur di atas meja.
"Nikahin lah nikahin" ucap Dylan begitu memasuki kelas.
"Gw telpon penghulu yak"
"Lah kok penghulu sih, kan farrel katolik"
Angga menggeleng, "Ribet kalau manggil pastor, mending penghulu aja cuman ngomong satu kalimat langsung sah"
"Gimana tuh kalimatnya contohin dulu ngga"
"Saya terima nikahnya Sella binti Martinus dengan mas kawin seperangkat alat sekolah dibayar tunai, SAH??"
"SAHH" seru yang lainnya kompak.
Farrel dan Sella sontak terbangun. Keduanya kaget bukan main dikelilingi oleh yang lainnya.
"Apaan sah sah" kata Sella bingung
"Lu udah sah sama si farrel" jawab Mila kelewatan santai
"Apa anjing tiba-tiba" emang mulutnya si Farrel ga ada filternya
"Angga"
"Hmm"
"Emang nama bapanya si sella, Martinus?" Tanya Jason
"Lah mana gw tau, orang gw ngasal doang"
"Martinus mah nama guru B. Sunda kita dodol"
"Makanya itulah pentingnya vaksin sewaktu bayi" Alvaro menepuk-nepuk punggung Angga kemudian pergi berjalan ke arah kursi miliknya.
Hari itu berjalan singkat, dikarenakan hari pertama masuk sekolah jadi mereka dipulangkan pukul 11. Entah nasib sial atau keberuntungan yang menghampiri Ben kali ini, namun sekarang pria itu harus mengantar Lala kembali kerumahnya setelah nongkrong dikosan Lio selama 3 jam sedari mereka pulang sekolah tadi. Kebiasaan buruk yang selalu Lala lakukan saat diantar pulang Ben adalah mulut nya yang tidak pernah bisa berhenti berbicara. Seperti sekarang, Ben sedang fokus menyetir mobil milik Jason disampingnya Lala sibuk story telling seorang diri. Tadi nya Lala mau diantar menggunakan motor Ben namun dipending karena ayah Lala biasa agak sensian kalau anak gadisnya pulang menggunakan motor, jadilah Ben meminjam mobil Jason untuk mengantar Lala.
"Ben, lu denger ga sih gw ngomong apa?" Tanya Lala
"Gak" jawab Ben kelewatan jujur
"Astaga dragon, bibir gw udah hampir berbusa masa ga ada satupun yang lu tangkap sih"
"Ga ada"
Lala melipat kedua tangan di depan dada kemudian memasang muka sok-sokan serius.
"Gw prihatin liat jodoh lu nanti, harus ngadepin lu yang kek kulkas 21 pintu"
"Biarin toh jodoh gw ini bukan jodoh lu"
KAMU SEDANG MEMBACA
T E R R O R (Complete)
Misterio / SuspensoUlang tahun seharusnya menjadi hal yang ditunggu tunggu bagi semua orang. Namun bagaimana jika sebuah ulang tahun justru menjadi titik awal dari sebuah terror yang mengerikan? Terinspirasi dari kisah nyata.
