Tasha berjalan memasuki ruang cuci sambil membawa setumpuk baju teman-temannya. Gadis itu bertugas untuk mencuci baju mereka semua pada hari ini. Biasanya mereka akan bergantian mencuci baju, namun seperti yang kita ketahui perlahan dari mereka menghilang maka dari itu mulai saat ini Tasha lah yang bertugas mencuci pakaian mereka yang masih berhasil bertahan.
'Aduh ini baju banyak banget buset' keluh tasha di dalam hatinya. Mulai ia memasukan satu persatu baju kotor tersebut ke dalam mesin cuci sambil memisahkan baju berwarna dan baju putih.
"tunggu kok baju dia banyak darahnya, padahal kan dia ga deket deket mayat. Jangan-jangan..."
"Yah gw ketahuan" ujar seseorang sambil bersandar pada dinding yang berada dipojok ruangan. Orang itu membawa sebuah pisau di tangan kanannya dan sebuah kain di tangan kirinya.
Dengan cepat Tasha membalikan badannya menghadap ke arah asalnya suara. "Jadi ternyata lu? Padahal gw percaya sama lu, tapi lu ternyata sama aja ya kayak si acha"
"Oh emang tuh, lagian siapa yang suruh lu percaya sama gw." Sosok itu kemudian menutup dan mengunci pintu ruang cuci itu
Kini badan Tasha terasa seperti esbatu, tidak dapat bergerak sedikit pun.
"gw bakal bilang ini ke semua orang"
"emang bisa?"
Tanpa Tasha sadari sebuah pisau menusuk perutnya saat ia sedang menuju ke arah pintu dan membuat gadis itu terjatuh.
Brukk
"maaf ya gw cuman ngikutin permainan acha, yang lain juga gitu kok" bisik orang itu disebelah tasha yang sudah terbaring lemas di lantai. Ditambah smirk psikopat milik pembunuh itu semakin membuat suasana menyeramkan.
"bullshit"
"Matilah kawan"
Jleb
Satu tusukan kembali diberikan kepada tasha membuat gadis itu meringis.
Sesudah memastikan kondisi korbannya, dengan cepat sosok misterius itu meninggalkan ruangan yang sudah bersimbah darah temannya itu.
*******
"Nin, si tasha kok lama ya" tanya Rara
"iya ya kok dia belum balik juga, gw samperin dulu deh ya"
"oke oke, ini tinggal dipindahin ke piring aja kan?"
"iyaa" jawab anin
Anin pun segera berjalan menuju ruang cuci yang tidak jauh dari dapur 'Eh itu si ben ngapain' pikir gadis itu.
Anin bertemu dengan Ben ditengah jalan.
"Ben" panggilnya
"Eh nin ngapain?"
"Mau manggil si tasha di ruang cuci, temenin dong"
"oke oke"
Keduanya pun segera menuju ke ruang tempat untuk mencuci tersebut. Setelah sampai, anin pun segera membuka pintu.
Gelap. Sunyi.
Ruangan itu terlihat sangat gelap membuat kedua orang itu bingung dan merasa ada yang salah. Ben pun masuk dan menekan saklar lampu.
Ceklek, lampu menyala
Tumpukan baju terlihat berserakan di seluruh ruang cuci villa itu. Darah tersebar di ruangan itu, dan tentunya terlihat Tasha yang sudah meninggalkan dunia ini. Tubuhnya pucat dan baju putihnya pun bersimbah darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
T E R R O R (Complete)
Mystery / ThrillerUlang tahun seharusnya menjadi hal yang ditunggu tunggu bagi semua orang. Namun bagaimana jika sebuah ulang tahun justru menjadi titik awal dari sebuah terror yang mengerikan? Terinspirasi dari kisah nyata.
