Paket VI

62 14 2
                                    

9 Januari 2020

Saat ini anak-anak 245 sedang mengikuti pembelajaran jam terakhir yaitu jam biologi. Lebih tepatnya hanya Ansel, Jason, Farrel, Ben, Acha dan Evano saja yang belajar. Angga, Alvaro, serta Ivan yang duduk di bangku paling belakang sekarang sedang berada dimimpi mereka sejak 15 menit yang lalu. Arkan, Lio, Lala dan Dylan malah sedang asik ngegosipin adik kelas yang sedari tadi caper melewati kelas mereka beberapa saat yang lalu. Kemudian Tasha dan Anin bermain sudoku, serta Sella dan Mila mengobrol berdua, entah membicarakan apa.

"Eh guys, abis ini main ke rumah gw yuk" ajak Mila sambil berbisik ke arah teman-temannya yang berada dikursi depan

Dylan yang tidak mendengar perkataan Mila pun bertanya "Hah? Lu bilang apa?"

"Abis ini ke rumah gw yuk" mila mengulang perkataannya dengan suara yang lebih keras

"Lu ngomong apa sih? Ga kedengeran"

"ABIS INI KE RUMAH GW YUK"

Teriakan Mila sontak membuat guru yang sedang mengajar terusik.

"MILA, KAMU INI BUKANNYA DENGERIN SAYA MALAH NGOBROL SENDIRI" tegur Bu Isa guru Biologi mereka

Seisi kelas tertawa melihat tingkah teman sekelas mereka itu. Dylan, Arkan, Lio dan Lala sudah jungkir balik dibelakang ngelihat Mila ditegur bu Isa.

"Eh maaf bu, ga sengaja hehe"

"Coba kamu jelasin ulang yang tadi ibu jelasin"

'Mampus, gw gatau lagi ini lagi bahas materi apaan' batin Mila

"Hmm itu bu... hmm"

"Nah kan ga merhatiin pasti kamu, berdiri di belakang sampai jam pelajaran ibu habis"

"iya bu" Mila pun berjalan menuju belakang kelas sambil memberikan tatapan tajam nya kepada Dylan. Sedangkan lelaki yang ditatapnya itu hanya terus tertawa.

Setelah 20 menit, akhirnya pelajaran pun selesai dan artinya sudah waktunya pulang. Merekapun segera membereskan tas mereka dan bersiap pergi meninggalkan kelas.

"Eh bener-bener ye lu lan, gw jadi dihukum kan tadi. Ini kaki udah mau patah rasanya berdiri 20 menit" omel Mila

"Ampun kawan HAHAHAHAHA"

"Biasa aja mil, si ivan tiap hari distrap bu indah aja santuy" ucap Angga yang baru terbangun dari tidurnya

"Kalian punya masalah hidup apasih sama gw" gerutu Ivan

"Udah-udah jangan ribut, ini jadi mau ke rumah mila?" Untungnya Ansel menengahi mereka berdua, kalau tidak mungkin bisa-bisa terjadi baku hantam di kelas itu.

"Ayo ayo ayo" jawab Tasha sambil mendorong teman temannya keluar dari kelas.

Mereka semua pun segera menuju ke parkiran motor dan yang laki-laki mengambil motor mereka masing-masing. Tadi mereka sudah hompimpa terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang membonceng siapa, jadi tidak ada keributan di tempat parkir.

"Sesuai hasil hompimpa tadi ya, gw bareng angga, Sella bareng vano, Lala bareng varo, ansel bareng farrel, anin bareng ben, mila bareng ivan, Acha bareng dylan, sisanya mandiri ya" ucap Tasha

"Yaudah ayuk"

"Ben lu pasti maunya bonceng si Lala kann?" ejek Anin sambil memakai helmnya

"Apasih kaga" jawab pria itu datar sambil memakai helm fullface miliknya

"Ah masa sih? Kemarin aja peluk pelukkan"

"Ngomong sekali lagi, gw tinggal ye lu"

"eh iya maap maap" Anin pun segera naik ke atas motor ben.

T E R R O R (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang