Paket XV

63 9 10
                                    

26 Februari 2020

Hari ini adalah hari terakhir siswa-siswi SMA Rajawali mengikuti Penilaian Tengah Semester. Semenjak kejadian terror pada Evano waktu itu, hubungan anak-anak 245 menjadi renggang.  Mereka hanya mau mengobrol dengan beberapa anak 245 tidak dengan keseluruhan anggota. Sehingga terlihat seperti ada kubu-kubu di antara mereka.

Tentunya hal ini menjadi gosip terpanas di kalangan siswa-siswi SMA Rajawali. Ya walaupun tidak ada yang berani berbicara terang-terangan tentang anak 245 sih. Banyak gosip yang beredar seperti mereka sedang bermusuhan karena perempuan, ada juga yang bilang kalau mereka hanya sedang berpura-pura, dan masih banyak lagi gosip lainnya. Tidak akan ada yang menyangka bahwa masalah mereka sebenarnya adalah terror yang bisa mencabut nyawa mereka kapan saja.

"Alvaro, tolong jemput gw dari tempat les hari ini dong. Bisa ga?" Pinta mila

"Bisa bisa, jam berapa mil?"

"Jam set 8 malem ya" Alvaro hanya menganggukan kepalanya.

*****

Sekarang alvaro sedang berada di perjalanan pulang ke rumahnya setelah menjemput Mila tadi. Saat ini pria itu sedang menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi karena jalan yang ia lalui sudah sangat sepi dan perasaannya pun tidak enak. Tak lupa cuaca pun kini tak bersahabat dengan Alvaro, hujan serta kilat berada disepanjang jalan.

Tadi sebelum menjemput mila, ia melihat pita ungu di atas kendaraan miliknya. Pria itu takut kalo ini adalah pertanda terror selanjutnya.

Tiba-tiba ada sesosok wanita menyebrang jalan dengan berlari

'RARA!? Itu rara kan?'

Alvaro sibuk dengan fikirannya dan tidak melihat bahwa ada mobil lain dari arah berlawanan.

BRAKKK

Mobil alvaro menabrak pohon yang ada di pinggir jalan. Untungnya tadi ia sempat membanting setir nya, kalau tidak mungkin kedua mobil tersebut akan bertabrakan. Pengendara mobil yang hampir bertabrakan dengan alvaro tadi selamat dan segera menelpon ambulans.

*****

KRINGGG KRINGGG

"Halo?" ucap Mila setelah menjawab telfon dari nomor alvaro.

"Ah halo maaf, tapi sebelumnya saya sedang berbicara dengan siapa ya?"

"Saya Mila teman pemilik hp ini, bapak siapa ya?" Mila kebingungan karena bukannya terdengar suara temannya, ia malah mendengar suara bapak-bapak.

"Oh temannya, begini pemilik hp ini tadi kecelakaan dan sekarang sedang berada di ugd rumah sakit setia. Bisa tolong telpon walinya agar bisa segera ke sini?"

"HAH?" gadis itu terkejut mendengar perkataan bapak itu. "bisa pa, saya akan segera menelpon walinya. Terimakasih infonya"

Mila pun langsung mencari kontak orang tua alvaro di handphonenya dan segera memberi tau kabar yang ia dapatkan. Ia juga mengajak anak-anak 245 untuk segera pergi ke rumah sakit.

Semua berlari menyusuri lorong rumah sakit yang akan membawa mereka menuju ruang inap Alvaro. Pria itu sudah dipindahkan sejak 10 menit yang lalu. Keadaannya juga sudah jauh lebih baik, namun salah satu kaki Alvaro patah dan mengharuskannya menggunakan kursi roda beberapa bulan kedepan.

"Rara mana?" tanya Alvaro begitu melihat Lala masuk kedalam ruangannya.

"Jangan ngawur lu" jawab Lala dengan sewot

"RARA MANA LA"

"ALVARO. Liat kondisi lu, Rara udah ga ada, yang dihadapan lu sekarang itu Lala bukan RARA" Ansel mengambil alih untuk menenangkan pria yang belum pulih itu.

T E R R O R (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang