Paket IX

47 9 0
                                    

18 Januari 2020

Hari ini Jason langsung melaju kembali pulang ke rumahnya setelah bel tanda pulang sekolah berbunyi. Ada lima ulangan hari ini, itulah yang membuat pria itu tidak berniat bermain bersama teman temannya sepulang sekolah . Dia merasa sangat lelah hari ini dan membutuhkan istirahat.

Sesampainnya di rumah, Jason segera masuk ke kamarnya dan diatas kasur kingsize miliknya terdapat sebuah kotak berwarna ungu. Pria itu teringat bahwa terror-terror selama ini pasti ditandai dengan warna ungu. Dengan penuh rasa takut, jason tetap membuka kotak itu.

'aneh' batin Jason

Bagaimana tidak, disaat yang lain mendapatkan terror-terror mengerikan, dirinya hanya mendapatkan puluhan kartu ATM yang memenuhi kotak tersebut. Dikarenakan IQ Jason yang memang diatas rata-rata, pria itu sontak membuka ponselnya lalu kemudian ia menekan salah satu aplikasi yang bertulisan 'm-banking' .

Nihil.

Tak ada sedikitpun saldo didalam rekening pria itu. Terakhir Jason melihat isi saldo rekeningnya masih terdapat 10 digit angka didalamnya. Tidak mungkin digit itu hilang begitu saja, sebab Jason tidak menggunakannya sama sekali hari ini.

BRAKKK

Pintu kamar jason dibanting dengan keras oleh sang ayah.

"DASAR ANAK GA TAU DIRI"

Plak...

Kemudian sang ayah menampar dengan keras pipi sebelah kiri Jason.

Jason tersungkur kebawah, ia merintis kesakitan lalu, "Kenapa yah? Ada apa?"

"NGAPAIN KAMU BUAT CEK MILYARAN" ucap ayahnya sambil menarik keras kerah baju Jason. Sebelumnya ayahnya tersebut melempar sebuah lembaran cek kearah badan Jason.

Ia sangat amat kebingungan. Pria itu baru saja pulang dari sekolahnya, memegang cek saja tidak ada hari ini, "Tapi aku ga ada buat cek yah"

"BOHONG, TERUS INI APA" ayah jason memberikan bukti yang di berikan sekretarisnya sesaat yang lalu. "UDAH TAU PERUSAHAAN LAGI SUSAH, TAPI KAMU MALAH BIKIN CEK MILYARAN"

"Tapi ak-" belum selesai berbicara Jason sudah dipukuli dan di tendang oleh ayahnya. Ia dipukuli menggunakan ikat pinggang yang sudah dibawa bersama ayahnya sedari tadi. Belum lagi ayahnya masih menggunakan sepatu sambil terus menendang anak laki-lakinya tersebut. "Ampun yah"

"KAMU PAKE BUAT APA CEK NYA HAH"

"Tapi aku beneran ga bikin cek yah"

"TERUS BUKTI INI APA? UDAH ADA BUKTI MASIH AJA NGELAK"

Ayah Jason terus saja memukuli dan menendang anaknya. Sekujur badannya kini sungguh terasa sangat perih dan seperti robek.  Sampai akhirnya setelah beberapa menit sang ayah pergi dari kamar Jason meninggalkan anaknya yang terus merintih kesakitan. Dengan sisa kekuatan yang masih ia punya, Jason meraih ponselnya kemudian dengan segera ia menghubungi Lio.

*****

Lio kini sedang menopang badan Jason dibantu Arkan disebelah kiri pria yang sedang kesakitan itu. Lio melaju dengan kecepatan tinggi menuju kost-kostannya. Didalam mobil ada Lala dan Sella yang ketakutan karena temannya itu membawa mobil seperti ingin bunuh diri.

"WOY PELAN PELAN NAPA SIH"

"YANG ADA SI JASON MALAH MAKIN KESAKITAN INI"

"Harus cepat-cepat tar ga ketolong gimana" jawab Lio dengan penuh cemas

"Si jason cuman perlu diobatin bukan mau meliharkan, monyet" Jawab Lala dengan kesal

"Kalo ga sini, gw aja yang nyetir" Arkan menawarkan diri

T E R R O R (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang