4 Maret 2020
Langit pagi ini gelap tanpa ada cahaya matahari yang menerangi. Sepertinya hari ini Ben benar-benar sial, bahkan langitpun berpihak padanya. Pria itu kalah bermain suit dan akhirnya terpaksa menjemput teman-temannya untuk berangkat menuju sekolah bersama. Sekarang ada Dylan yang tengah sibuk dengan ponselnya. Pria itu duduk tepat disebelah Ben.
"GESER GA"
"ga usah teriak teriak napa sih, lagian lebar gitu anjir"
"Badan lu berdua bongsor banget gw jadi kegenjet ini" Lala, gadis yang tengah mengomel sekarang.
"cape gw punya teman modelannya kayak banci perempatan"
"Cukup sampai sini ajalah pertemanan kita" ucap Angga yang sedang berpura-pura sedih itu.
"GW NGATAIN LALA ANJING" ucap Jason
"Lagian lu ngatain si Lala banci. Dimana mana banci tuh awalnya cowo jadi cewe, mana ada banci awalannya cewe. MAKANYA KALAU DISEKOLAHIN TUH BELAJAR BUKAN TIDUR"
Akhirnya Dylan lah yang menengahi keributan yang berlangsung dikursi belakang. Sejak akhir-akhir ini mereka memang lebih sering berlima atau bahkan memang selalu berlima. Setelah insiden perebutan kursi tadi, kini masalah berganti menjadi 'Senja'
"gw suka nih senja-senja kek gini" Angga dengan santainya berkata demikian sambil menatap keluar jendela mobil.
"Lu pas pembagian otak kemana sih, ini tuh namanya sunrise bukan senja"
Lala melirik sinis kearah Jason, "Eh babon, mana ada sunrise jam 8 pagi"
"Ya trus namanya apa dong"
"Inimah mendung anjir bukan sunrise bukan senja"
"GW TAU, SUNSET NIH PASTI"
"BUKAN" Ucap Dylan, Jason dan Lala bersamaan.
"Susah ngomong sama siluman kera emang"
"eh btw btw nih ya"
"anjay kitu bahasa lu lan"
"Jan dipotong dulu gw ngomong"
"LANJUT"
"Bukannya kita masuk sekolah jam 6.45 ya? ko jam 8 kita masih dijalan raya sih"
"LAH IYA ANJING TELAT"
Teriak Ben begitu menyadari mereka telat lebih dari 1 jam.
"GAS BEN GASSS"
"TEROBOS BEN GW GAMAU DI PHK BU ENDAH"
"Emang lu kerja? di PHK segala"
"Ya itulah pokoknya, GAS BEN"
"GAS GAS PALA LU PEANG YANG ADA NANTI MATI BERJAMAAH"
BRAK....
"MOBIL SIAPA ANJING MAIN NABRAK-NABRAK UDAH TAU TELAT"
"Untung gw selamat"
Kondisi dalam mobil benar benar tidak kondusif akibat telatnya mereka. Sekarang ditambah mobil Ben yang ditabrak dari belakang. Tidak ada masalah serius, mungkin bagian belakang mobil hanya terbeset atau penyok. Tapi mungkin Ben ketakutan karena mobil yang ia kendarai adalah milik sang ibu, akibatnya emosi pria itu memuncak dan mendatangi pengendara yang menabrak mobilnya.
"WOY CEGAT ITU SI BEN, TAR MAKIN TELAT BABI" Lala menyuruh teman-temannya yang lain menyusul Ben. Tentunya wanita itu hanya diam didalam mobil.
Betapa terkejud nya Ben begitu ia mengetahui bahwa yang menabrak mobilnya adalah temannya sendiri, Ansel.
KAMU SEDANG MEMBACA
T E R R O R (Complete)
Mystère / ThrillerUlang tahun seharusnya menjadi hal yang ditunggu tunggu bagi semua orang. Namun bagaimana jika sebuah ulang tahun justru menjadi titik awal dari sebuah terror yang mengerikan? Terinspirasi dari kisah nyata.