Breaking News
"17 orang pelajar ditemukan tewas didalam sebuah villa dengan kondisi yang memprihatinkan. Pemilik villa mengatakan bahwa pelajar tersebut menyewa villa untuk merayakan pesta ulang tahun salah satu diantara mereka, namun sampai saat ini belum dapat dipastikan motif dari pembunuhan tersebut"
"15 orang teridentifikasi, namun 2 orang lainnya tidak dapat identifikasi akibat tubuh korban yang sudah terpotong-potong dan rusak. Pihak kepolisian sampai sekarang masih belum angkat bicara terkait kejadian mengerikan ini"
Sejak saat itu Acha dan Rara memalsukan identitas mereka. Keduanya hidup dengan identitas baru, dimana identitas lama mereka sudah ikut terkubur bersama anak-anak 245 lainnya. Kini 245 hanyalah sebuah kenangan yang mengerikan, tidak ada lagi canda tawa yang keluar dari anak-anak itu atau bahkan sekedar lelucon yang dilemparkan Angga.
"Beristirahatlah dengan tenang teman-temanku" -Rara 2020
*****
kring....kring....
Alarm membangun seorang gadis yang tengah tertidur disebuah sofa.
"WOY NARA BANGUNN" Seorang gadis lainnya membangunkan Nara, yang tertidur disofa tadi
Nara membuka matanya dan langsung terloncat, "ANSEL, LU MASIH HIDUP?"
"LU DOAIN GW MATI? Lagian nama gw Athi, sejak kapan ganti jadi Ansel, tapi Ansel bagus sih bisa jadi referensi nama anak gw nanti"
"Tapi lu beneran mirip Ansel"
"Sumpah nar, lu cuman tidur 30 menit napa jadi mendadak amnesia gini sih"
"Gw dimana?"
"Duh gusti beneran amnesia nih manusia. Lu di basecamp tadinya mo ngeband tapi yang lain blum datang jadi lu tidur" Jelas wanita bernama Athi itu panjang.
"Nama gw nara? Bukan Anin?"
Nara bisa mengatakan dirinya Anin karena sebelumnya ia tak sengaja melihat sebuah kaca yang terpajang rapi di dinding, Nara bisa melihat Anin dari kaca tersebut.
Athi mendorong tubuh Nara kearah pintu keluar basecamp, "Mending lu jalan-jalan ke taman, biar dapat pencerahan dari pada ngawur terus"
Nara mengikuti perkataan temannya. Kini gadis itu berjalan menuju sebuah taman yang berada tepat didepan rumah atau yang Athi sebut tadi 'Basecamp'.
Nara duduk disalah satu kursi taman dan terhanyut dalam pikiran kosongnya.
'Kalau mimpi kenapa rasanya nyata banget ya? Wajah Ansel sama persis kayak wajah Athi, tapi sifat Athi lebih mirip Mila'
Tak lama datang seorang wanita yang kira-kira ber usia 40 tahun menghampiri Nara.
"Permisi dek, ibu boleh duduk disini?"
"Oh boleh bu, tentu" gadis itu mempersilahkan ibu tadi duduk disebelahnya
"Kalau ibu boleh tau kenapa kamu melamun gini ya? Biasanya kamu ceria apalagi kalau berdua sama Athi"
"Ibu kenal Athi?"
"Kenal dong, dulu dia pernah jadi teman saya"
"Oh begitu rupanya"
"Ibu permisi duluan ya, takutnya anak ibu nyariin"
Belum sempat ibu itu melangkah kan kaki nya, Nara tiba-tiba memanggil.
"Bu"
"Ya?"
"Kita belum kenalan, nama ibu siapa ya?"
"Nama saya Acha, senang bertemu kembali dengan mu, Anin" Ibu itu melambaikan tangannya dan menghilang secara perlahan dari hadapan Nara.
Gadis itu kini hanya memandang kosong kearah depan, dia tidak dapat mencerna semuanya secara bersamaan.
"DORRRR NARAAA"
"ARKANN !?!?!?"
Nara terkejud, ia baru saja bertemu Ansel dan Acha, sekarang ia bertemu salah satu pria yang ada di mimpinya, Arkan.
"Kan ken kan ken, keren keren ortu gw ngasih nama Galaksi seenak jidat lu ganti"
"hehehe maaf"
"Ngapain lu ngomong sama ibu itu tadi?"
"Dia bukan orang komplek ini? Katanya temennya Athi"
"2 tahun kita disini gw ga pernah liat ibu itu sih, mungkin dia nginap di villa depan. Lagian mistis banget si Athi temenan sama ibu ibu"
"Mungkin"
Lagi lagi pikiran Nara terbang bebas entah kemana, belum lagi Galaksi yang menyebutkan sebuah kata yang cukup sensitif di telingan Nara, 'Villa'.
"Ayo Nar tar latihan bandnya kagak kelar kelar"
"Oh iya gw kesana"
Nara dan Galaksi kembali menuju Basecamp. Tadi hanya ada Athi disana namun kini bertambah, ada Alvaro dan Lio.
"Nih nar mekdi titipan lu"
Lio melemparkan plastik Mcd pada Nara.
"Makasih Lio"
"Sejak kapan nama gw berubah jadi Lio?"
"Ga jelas emang si Nara, masa tadi gw dipanggil Ansel"
"Lah gw dipanggil Arkan"
"eh maaf, keknya gw gaboleh tidur siang lagi deh, jadi amnesia kan, hehehe" jelas Nara
"Nih ya Nara anaknya pa Nana, nama gw Bastian bukan lio, itu yang tinggi bongsor namanya Lucas" jelas Lio atau Bastian
"Iya iya maafin emang rada pikun gw, hehehe"
"Btw bukannya Ansel Arkan Lio itu nama 3 dari 17 korban pembunuhan di villa 20 tahun yang lalu ya?" pria mirip Varo yang berbicara.
"Dan hari ini tepat 20 tahun sejak kejadian itu" tambah Galaksi.
"Kalian percaya reinkarnasi?"
*****
Reinkarnasi adalah kepercayaan bahwa seseorang yang sudah meninggal akan dilahirkan kembali di kehidupan selanjutnya. Dan sepertinya aku adalah reinkarnasi dari seseorang yang tewas bersama teman-temannya di sebuah villa. Namun terlepas dari itu aku bertemu Acha hari ini, rasanya sungguh menakutkan seperti kembali ke 20 tahun yang lalu. Bahkan disaat aku kembali menuju rumahku, semua orang terus menatap ku, semirip itukah aku dengan sosok Anin?
Janji Anin di kehidupan sebelumnya terlalu kuat, sampai Tuhan benar-benar mengizinkan sahabat-sahabat ini bertemu kembali, bahkan dengan yang tidak diharapkan kembali.
"Untuk Anin dan anak-anak 245 dikehidupan sebelumnya, terimakasih telah berjuang."
Nara, Maret 2040-Mimpi dan Reinkarnasi-
----------
HAI SEMUAA
Akhirnya TERROR udah tamat, makasih yang selama ini udah baca dan mendukung cerita ini ya. Jangan lupa buat baca cerita kita yang lain. BYE BYEE, Sampai jumpa lagiii

KAMU SEDANG MEMBACA
T E R R O R (Complete)
Mistero / ThrillerUlang tahun seharusnya menjadi hal yang ditunggu tunggu bagi semua orang. Namun bagaimana jika sebuah ulang tahun justru menjadi titik awal dari sebuah terror yang mengerikan? Terinspirasi dari kisah nyata.