Lagi!!

37 11 5
                                    

Setelah kejadian lio dan evano, saat ini hanyalah kesunyian yang ada di villa itu. Banyak pikiran yang ada didalam kepala mereka semua. Mulai dari kesedihan karena ditinggalkan oleh sahabat, ketakutan akan menjadi korban, sampai mulai timbul ketidakpercayaan satu sama lain.

"Mil, mila bangun" Ansel mengguncangkan kecil badan temannya yang sedang tertidur nyenyak.

"Aduh kenapa sel?" 

"temenin gw ke toilet lah"

Mila yang masih mengantuk pun menolak permintaan Ansel, "masih ngantuk gw sel, pergi sendiri aja"

"Yaudah deh gw sendiri aja" Dengan berat hari ansel menuju kamar mandi dengan seorang diri.

Sesampainya ia dikamar mandi, Ansel dapat melihat seseorang duduk ditoilet wc dengan tangan kanan nya memegang sebuah pisau.

"Lu ngigau? Ngapain bawa pisau gitu sih"

"Tidak, aku hanya bermimpi membunuhmu tadi"

"Apasih, gajelas lu"

"Jadi sekarang, aku mau merealisasikan mimpiku, Ansel"

Sosok itu sontak berdiri dan menarik Ansel kehadapannya.

"Ansel. Aku tahu kamu suka Alvaro kan? Kenapa tidak diungkapkan cantik?"

"SAKIT JIWA LU"

Ansel berusah melawan sekuat tenaganya, sayangnya tenaga orang itu jauh lebih kuat. Dan pergilah Ansel menyusul kelima temannya yang sudah lebih dulu mendahului dirinya. Ansel meninggal setelah tangannya disayat sebanyak lima kali.

"Ok Ansel, mari kita buat kamu seolah-olah bunuh diri okay?"

Orang ini meletakkan pisaunya ditangan sebelah kanan Ansel, dimana tangan kirinya penuh dengan sayatan. Setelahnya? Tentu saja sosok itu pergi.

*****

Matahari sudah terbit sejak beberapa jam yang lalu. Mila pun segera bangun dari tidurnya.

"Loh ansel mana? Ah mungkin dah bangun kali ya" kata mila dalam hatinya

"AAAAAAAAA" tiba-tiba suara teriakan terdengar

"Eh itu kan suara tasha"

Mila pun segera bergegas menuju ke arah sumber suara dan sampai lah dia di depan toilet. Disana sudah ada beberapa temannya yang menenangkan tasha dan ada ivan yang sedang menggendong tubuh seorang gadis.

"Van tunggu, itu siapa?"

"Ansel"

Mendengar nama yang disebut oleh ivan tadi membuat gadis itu lemas dan terjatuh di lantai.

Setelah peristiwa pagi itu, mereka semua berkumpul di ruang tengah.

"Tadi subuh ansel bangunin gw, terus dia minta anterin ke toilet" tutur mila pelan

"Iya terus?"

"Terus gw nolak karna masih ngantuk. Gw ga tau kalo jadinya bakal kayak gini. Tau gitu gw nemenin ansel subuh tadi. Ini semua gara-gara gw" lanjut mila sambil menangis. Gadis itu benar-benar menyesal tidak menyetujui ajakan sahabatnya itu.

"Udah mil, lu ga salah kok"

"Ga ini salah gw"

"Mil denger gw, Ansel itu bunuh diri, dia cutting dan gw lihat sendiri dengan mata kepala gw kalau ditangan udah penuh sayatan"

"Tapi Ansel itu wanita kuat, gamungkin dia cutting van" ucap Rara menyangkal perkataan Ivan

"Gimana kalau dia bunuh diri setelah ngeliat crush nya pelukan didepan mata kepalanya sendiri?" ujar Arkan tiba-tiba

T E R R O R (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang