Alvaro, Ben, dan Rara

33 12 16
                                    

Rara duduk dipinggir kolam menghampiri Ben yang juga tengah duduk disana.

"Jangan mikir macam-macam tar kerasukan baru tau rasa"

"apasih Ra, ngagetin gw aja deh lu"

"ga usah banyak bacot, kenapa lu?"

Ben tidak menjawab.

"Kalau ada apa-apa cerita, ini kita tinggal bertiga"

"Iya rara, mending lu mandi deh bau anjir"

"IH BEN MAH"

Rara memukul mukul ringan badan ben, setelahnya gadis itu beranjak dari kolam renang dan segera menuju kearah kamar. Baru saja menaiki anak tangga, Rara melihat Alvaro yang baru keluar dari kamar mandi.

"Mandi ato bertapa lu" ujar Rara

"Diem mantan" jawab Varo singkat

"Mantan mantan gini gw masih ada di hati lu ye"

"Kata siapa dah"

"Gw barusan, hahaha"

Kemudian Rara melanjutkan perjalanannya yang sempat terhenti.

"Ra"

"Iya varo gw tau gw bau makanya ini mau mandi" Rara mode suudzon

"Liat gw hey"

Gadis itu lalu membalikkan badannya.

"Kayak nya gw selanjutnya yang bakal mati"

"Apaan sih, jangan ngaco deh"

Alvaro berjalan menghampiri Rara. Kini hanya tersisa 30 cm jarak mereka.

"Gw sayang lu dan akan selalu begitu"

Pelukan hangat dapat dirasakan Rara sekarang. Nyaman adalah satu kata yang dapat mengekspresikan keadaan dalam pelukan seorang Alvaro.

"Dah sana mandi, bau lu" Varo melepas pelukan itu dan menyuruh Rara pergi dari hadapannya.

"Dih sinting ni orang"

Jantung Rara bergerak 2x lebih cepat, karena itu Rara pergi dengan cepat begitu Varo memintanya pergi.

"RARA BAU KETEK, MANTAN GW BAU KETEK"

"VARO DIAMMMM"

*****

Rara baru saja selesai dengan urusannya dikamar mandi. Kini wanita itu sudah wangi dan tidak lagi bau ketek, seperti kata Varo sebelumnya. Rara meletakkan handuk nya diatas kasur.

'Surat?' Batin Rara begitu melihat secarik kertas yang berada tepat disebelah handuk miliknya.

Hai Rara senang mengenal mu. Awalnya gw pikir gw suka nya sama adik lu, Lala. Tapi setelah kita terjebak di Villa mengerikan ini gw sadar kalau gw ternyata suka sama semua yang ada pada lu, Rara. Gw ga minta lu buat suka gw juga, karena gw tau lu dan Varo tidak akan bisa diganggu gugat.

Untuk mu bidadari ku, tersenyumlah selalu dan jangan pernah mengingat masa-masa mengerikan ini. Keluarlah dan kuburkan sahabat-sahabatmu ini ditempat yang jauh lebih baik. Berjanjilah kita akan bertemu lagi dikehidupan selanjutnya seperti janji Anin sebelum ia meninggalkan kita.

-Dari ku pengagum rahasia mu, Ben-

Rara mencoba mencerna semua tulisan yang ada didalam surat itu. Ben memintanya menguburkan dia dan teman-temannya ditempat yang lebih layak. Sebelumnya Varo memeluk gadis itu seolah ia akan mati selanjutnya.

TIDAKKK

Rara dengan cepat berlari menuju lantai dasar.

"ALVAROOOO BENNNN"

T E R R O R (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang