2 Maret 2020
Seseorang dengan jas hujan ungu terus mengikuti langkah Anin. Wanitu itu tentu saja menyadari bahwa dirinya sedang diikuti. Dengan cepat ia meraih ponselnya yang berada didalam tas mungil miliknya.
"Lala, tolong gw plis la, tolong gw"
"ngapain nin? itu suruhan gw, have fun ya kalian"
Pria dengan jas hujan ungu itu dengan cepat menghampiri Anin dan membekap gadis itu.
"LALAAA"
bruk...
Sebuah bantal mendarat sempurna dibadan Anin, "apasih kak, lu ganggu gw tidur aja"
Anin masih terdiam, ternyata ia baru saja bermimpi buruk. Namun mimpi itu terasa sangat nyata. Adik laki-laki Anin sudah kembali tertidur, hari ini gadis itu tidur dikamar adiknya karena ia memiliki firasat yang tidak enak sejak kejadian Alvaro kemarin.
'masih jam 3' batinnya.
Kemudian Anin beranjak menuju balkon kamar sang adik. Dari balkon itu ia dapat melihat jalanan komplek yang sangat sepi, bahkan tidak ada satu kendaraan pun yang berlalu lalang. Tentu saja karena ini masih pukul 3 pagi. Gadis itu kini duduk dikursi sambil memainkan ponselnya. Tak lama ia mulai terusik akan seseorang yang seperti memerhatikan aktifitasnya sekarang.
seseorang dengan payung ungu.
Anin dengan cepat kembali masuk kedalam kamar dan bersembunyi dibalik tirai jendela. Beberapa menit berlalu, Anin berharap orang itu sudah tidak ada lagi di pekarangannya. Benar saja, begitu ia sedikit membuka tirai jendela sudah tidak ada lagi orang dengan payung ungu didepan halaman rumahnya. Setelah memeriksa sebanyak dua kali akhirnya gadis itu kembali berjalan menuju balkon, ia sama sekali tidak mengantuk sekarang, udara disubuh hari mungkin membantunya menenangkan diri.
Begitu ia menginjakkan kaki nya ke balkon, Anin dapat melihat seseorang mengeluarkan smirk dengan payung ungu ditangan kirinya. Hari ini tidak hujan sama sekali tapi orang itu menggunakan payung, entah untuk apa. Sontak Anin kembali masuk kedalam kamar, dan memeriksa kembali melalui jendela beberapa menit kemudian. Begitulah yang dilakukan Anin dengan berulang-ulang, entah hanya ilusinya saja atau itu beneran seseorang yang sedang menerror dirinya dipagi-pagi buta.
*****
"Ngeronda lu nin?"
Alvaro bertanya demikian begitu melihat temannya masuk kedalam kelas dengan kantung mata berwarna hitam diwajah gadis itu. Alvaro sudah kembali masuk sekolah sejak kemarin, walau ia diharuskan menggunakan kursi roda.
"gw gapapa, cuman kebanyakan minum kopi aja jadi gabisa tidur" jawab Anin kemudian merebahkan kepalanya diatas meja.
Sekolah hari itu hanya dihabiskan Anin dengan tidur didalam kelas. Tentu saja tidak ada guru yang berani menegur wanita itu, bisa-bisa merekalah yang akan dihukum oleh ketua yayasan karena mengusik anak sulungnya. Dan sekarang sudah waktunya untuk pulang sekolah, satu persatu murid keluar dari kelasnya.
bruk...
Lala tidak sengaja menjatuhkan tumpukan buku yang sedang dibawa Anin.
"maaf" jawab Lala singkat kemudian melanjutkan perjalanan nya yang sempat tertunda
Anin sontak menarik cardigan pink yang sedang Lala gunakan, "AMBIL BUKU GW"
Gadis itu mengeluarkan smirk mautnya, "hah, gw? ogah banget"
"AMBIL JAL*NG !!!"
plak...
Lala menampar pipi Anin tanpa kasihani, "NGACA L*NTE"

KAMU SEDANG MEMBACA
T E R R O R (Complete)
Misterio / SuspensoUlang tahun seharusnya menjadi hal yang ditunggu tunggu bagi semua orang. Namun bagaimana jika sebuah ulang tahun justru menjadi titik awal dari sebuah terror yang mengerikan? Terinspirasi dari kisah nyata.