Paket I

163 17 4
                                    

9 Oktober 2019

Plak...

Dua buah telur mendarat sempurna diatas kepala Tasha. Membuat perempuan yang genap 17 tahun hari ini itu kaget bukan main.

"Gw baru keramas huaaaa" Tasha memegang rambutnya dengan bersedih

"udah untung di suprisein malah mentingin rambut" ujar Mila setelah melempar Tasha dengan telur tadi

"gatau diri emang si Tasha"

"Gw bilang juga ga usah disuprisein"

"INI KENAPA GAMAU NYANYI DULU SIH, PEGEL NIH TANGAN GW"

Lala yang sedari tadi memegang kue akhirnya angkat bicara. Bukannya meniup lilin terlebih dahulu, Tasha justru memancing keributan. Akhirnya mereka bernyanyi dan meniup lilin ulang tahun yang nyaris habis meleleh itu didepan sekolah mereka. Semua berada disana kecuali Farrel dan Ivan. Farrel sudah pulang dari 15 menit yang lalu dikarenakan sudah mendapat surat teguran dari tempat ia pelatihan. Sedangkan Ivan, pasti ia sedang sibuk dengan pacar-pacarnya. Tapi tenang saja nanti mereka juga akan ikut ngumpul ketika Tasha mengumumkan akan membuat acara makan-makan untuk perayaan ulang tahunnya. Selagi gratisan akan diterobos walaupun harus melangkahi sungai amazon, itu adalah motto tidak berguna milik Angga.

*****

Waktu sudah menunjukan pukul 18.35

Baru ada Ansel, Acha, Evano, Lio, Dylan, Arkan, Jason serta Tasha sang empunya acara. Mereka sedang merayakan acara ulang tahun Tasha disebuah Cafe yang dikelola orang tua Tasha. Janjiannya sudah dari 35 menit yang lalu, namun sampe detik ini sembilan teman mereka yang lain belum terlihat batang hidung nya.

"ini pasti si farrel keciduk pas mau kabur" Lio mulai berburuk sangka

"atau si lala blum keluar dari tempat les" Arkan ikut ikutan

"kata gw mah siMila, ngurusin anak anjing dulu"

"si Ivan ini mah fix, pasti masih pacaran"

brumm...brummm...brummm....

Terlihat lima motor sport memasuki area parkir cafe dengan rusuh. Benar saja, itu adalah kesembilan teman mereka yang ngaret. Lala yang dibonceng Ben turun dengan muka yang sudah dilipat, pasti pria itu membawa motor seperti ngeprank malaikat maut, ngebut bukan main. Sella berusaha turun dari motor KTM milik Alvaro, belum sempat turun ia sudah di tertawai oleh teman temannya yang lain karena kakinya yang tidak berhasil menyentuh tanah. Anin tumben sekali dibonceng oleh Angga, biasanya dia dibonceng oleh Farrel. Sudah jelas pasti Anin dan Angga bertengkar akibat perizinan seminari. Farrel pasti izin menggunakan nama Anin lagi agar bisa dibolehkan keluar, hal ini karena Anin merupakan anak pemilik Yayasan. Ivan dan Mila sepertinya biasa biasa saja, hanya Mila yang melempar helm fullface milik Ivan kesembarang arah untungnya masih bisa ditangkap oleh Ivan, bayangkan jika tidak terjangkau oleh pria itu pasti sekarang Mila hanya tinggal nama.

"jam berapa nih" celetuk Acha

"gatau gabawa jam gw" jawab Angga sambil mencuri esteh milik Acha, kemudian menjatuhkan bokong nya dikursi kosong yang berada di depan wanita itu.

"gw bisa pergi naik haji trus pulang lagi baru kalian datang" Dylan mendramatiskan suasana

"alay lu patung pancoran"

"Kenapa ngaret kalian"

"si--" belum sempat Anin menjawab mulutnya lebih dulu di bekap Ansel

"Sella aja yang jawab, biar jujur"

"Si lala makeupan seabad, si Anin ngasih makan tikusnya dulu, si Mila pake acara ketiduran, belum lagi si Farrel izinnya harus keliling kota dulu" jelas Sella panjang

*****

Setelahnya mereka memesan makan dan sibuk dengan urusan masing-masing sampai Tasha tiba-tiba bertanya.

"Kalian ada yang ngirim kado kerumah gw?"

"Ini gw baru mau ngasih"

"Gw tahun depan aja, biar dua tahun sekali"

"Tuh gw sama kayak si Angga"

"Gw sih gamau ngasih kado ya"

"Mau buku math aja ga tas? Gw kasih iklas"

"Gw yang ga iklas nerimanya no. Trus kalau bukan kalian siapa?" Tanya tasha lagi

"emang isinya apa" Lio si ketua julid mulai kepo

"Karet rambut tiga plastik full, mana bervarian warna lagi" jawab wanita itu kemudian mengeluarkan kado misterius itu

"Karet rambut tiga plastik full, mana bervarian warna lagi" jawab wanita itu kemudian mengeluarkan kado misterius itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lu gamau bagi ke panti aja? segambreng gitu, lumayan sedekah" Mila takjub melihatnya

"Bisa dipake 7 turunan anjir" Ivan juga ikutan kaget

"Bukannya lu ga pernah ngikat rambut ya? Mistis banget kalau ada karet rambut dirumah lu juga" Acha bertanya bingung

"Nah itu ca masalahnya, aneh banget tiba tiba dikasih karet kan?"

"Mungkin yang ngasih orang jauh, jadi gatau kalau lu gapernah ngikat rambut" Anin mencoba positif thingking.

"Makanya lu jangan kebanyakan berteman sama si Arkan, jadi apa apa dibawa suudzon kan"

"Kayak lu ga bawa dampak buruk aja" pria bernama Arkan itu menjawab perkataan Ben dengan sewot

"Diam aja lu ben, gw masih dendam sama lu"

"kenapa la? Jadian lu sama si mas mas most wanted kita" Ujar Mila tiba tiba

"Mati aja gw daripada jadian sama si ben, kalian tau tadi gw udah simulasi meninggal dibonceng dia" Lala bersungut sungut

"Salah si Ivan lah ngajak balapan"

"apaan, orang si playboy satu itu anteng aja diblakang sama si Mila"

"Lah emang dia yang mulai,trus pas udah gw kencengin speednya mundur dia"

"emang cuman ngomong sama si Lala doang ben ga hemat suara" kata Anin pada Acha yang berada disebelahnya

Ben dan Lala masih saling ejek. Sedangkan Ivan yang dari tadi dibawa bawa, sibuk mainin Rubber Bands kado ulang tahun Tasha yang entah berasal dari siapa.

T E R R O R (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang