Part 21

1.5K 255 27
                                    

Seminggu berlalu dan selama seminggu itu juga Jennie terbaring koma manakala Chaeng juga terbaring enggak sadarkan dirinya dikasur disamping kasur Jennie. Irene emang memberikan kasur untuk Chaeng bahkan tangan Chaeng juga dipakaikan infus namun kondisi Chaeng tetap lah lemah.

"Jen,bangun dong" lirih Jisoo yang berada disamping kasur Jennie itu.

"Chaeng butuh elo Jen" lanjut Lisa.

"Kita juga butuh elo Jen" sambar Jisoo.

Wushhhh

Tiba tiba aja June muncul diruangan itu membuatkan Lisa berlari kearah Chaeng untuk melindungi bocah itu.

"Akhirnya rencana gue berhasil" smirk June.

"Jadi elo yang menabrak Jennie?!" marah Lisa.

"Iya, semuanya emang ulah gue. Hanya itu caranya untuk bikin Chaeng lemah!" Sahut June.

"Apa pun yang terjadi, lo enggak akan pernah bisa membawa Chaeng pergi!" Ujar Jisoo penuh penekanan.

June bersmirk. Dia mendekati Chaeng tanpa mempedulikan Lisa yang berusaha menghalangnya.

"Pergi lo!" Usir Lisa.

June yang gak peduli malah memegang tangan Chaeng. Bersamaan dengan itu, badannya dan juga badan Chaeng mengeluarkan cahaya.

"Apa yang lo lakukan!" Teriak Jisoo marah.

Brakkk

Secara tiba tiba June seakan didorong dan dia menabrak dinding dengan kerasnya.

"Akhh!" pekik June meringis kesakitan. Dia bangkit dan menatap Jisoo sama Lisa bergantian "Apa yang terjadi!?"

Kedua yeoja itu bersmirk "Apa lo enggak bisa meliat kalung dileher Chaeng?" Tanya Lisa.

"Itu pelindung Chaeng. Lo gak akan pernah bisa menyentuh dia" lanjut Jisoo.

June memicingkan matanya dan sedetik kemudian dia membulatkan matanya dengan kaget "Diamond Emerald! Gimana kalian bisa temuin kalung itu?!"

"Lo gak perlu tau. Mendingan lo pergi dari sini!" usir Lisa.

June menggeram kesal. Kalung itu emang bisa membuatkan dia enggak bisa mendekati Chaeng "Gue akan kembali!"

Wushhh

Dia akhirnya menghilang secara tiba tiba.

Lisa dan Jisoo sontak bernafas dengan lega. Mereka beruntung karna menemukan kalung yang bisa melindungi Chaeng dari pelbagai ancaman. Kalung itu ditemukan oleh Lisa dibelakang buku panduan penjagaan Chaeng.

Tapi gimana pun juga,Chaeng tetap membutuhkan Jennie untuk mengisi tenaganya itu.

:
:
:

Jam menunjukkan angka 1 pagi namun Jisoo sama sekali enggak bisa tidur. Lisa pula udah tidur disofa dengan selimut yang membaluti tubuhnya.

"Kalo bangun pasti rusuh" gumamnya mengelus poni Lisa. Setelah itu, dia mengecup dahi Lisa, Jennie dan Chaeng secara bergantian "Kalian berharga untuk gue. Jangan tinggalin gue ya" lirihnya.

Setelah itu, dia memutuskan untuk kekantin rumah sakit dan membeli coffee yang bisa menemaninya bergadang.








Jisoo udah selesai membeli satu cup coffee dan baru aja dia ingin kembali keruang inap, dia meliat sosok yang dikenali olehnya itu "Suho?" Panggilnya.

"Jisoo?" Suho, namja tampan itu keliatan bahagia ketika melihat sosok Jisoo.

"Kamu ngapain disini?" tanya Jisoo.

"Aku lagi menjaga Opa aku yang sakit. Kamu juga ngapain disini?"

"Jennie kecelakaan tapi dia belum sadar"

Suho meliat cup coffee yang ada ditangan Jisoo itu. Dia tersenyum tipis "Jangan bergadang Soo. Itu gak bagus untuk kesehatan kamu" nasihatnya.

"Aku gak bisa tidur makanya aku beli coffee untuk menemani aku menyelesaikan pekeriaan aku" ujar Jisoo.

Suho mengusap kepala Jisoo "Kamu harus istirahat juga ya. Aku gak mau kamu sakit"

Perlakuan Suho itu membuatkan pipi Jisoo bersemu merah "A-aku keruangan Jennie duluan ya" pamitnya bergegas berlari keruangan Jennie membuatkan Suho terkekeh kecil.

Penasaran sama sosok Suho itu? Nah,dia itu dulunya satu kampus sama Jisoo dan bisa dibilang kalo dia sahabat cowok Jisoo deh. Mereka saling jatuh cinta si tapi gak ada yang mau mengungkapkan perasaan masing masing karna takut hubungan pertemanan mereka itu hancur.








Jisoo membuka pintu ruangan Jennie. Baru aja berganjak masuk, dia terbeku ketika meliat sosok Jennie yang udah membuka matanya "J-Jennie"










  Tekan
    👇

Alien Baby ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang