Jisoo membuka pintu ruangan Jennie. Baru aja berganjak masuk, dia terbeku ketika meliat sosok Jennie yang udah membuka matanya "J-Jennie"
Bukannya menghampiri Jennie, dia memilih untuk keluar dan memanggil Irene. Beberapa menit kemudian, dia kembali bersama Irene yang langsung memeriksa kondisi Jennie.
"Jen" panggil Irene.
Jennie mengerjabkan matanya dengan bingung. Dia menatap Irene dan Jisoo secara bergantian.
"Kondisinya udah stabil. Sekarang dia hanya butuh istirahat" ujar Irene melepaskan masker oksigen yang dipakai oleh Jennie.
"Lo butuh apa?" Tanya Jisoo
"M-minum" sahut Jennie dengan suara seraknya.
Irene membantu Jennie bangkit dan bersandar diheadboard kasur lalu Jisoo membantu Jennie minum segelas air putih.
"Loh, Jennie udah sadar!?!" Heboh Lisa yang terbangun dari tidurnya.
"Iya, kondisinya udah stabil kok" sahut Irene.
"Syukurlah" ujar Lisa bernafas lega. Dia berganjak menghampiri Jennie "Lo bikin gue sama yang lain hampir gila tau!" Omelnya.
"Apa yang terjadi?" Bingung Jennie. Irene pula udah keluar karna dia harus memeriksa pasiennya yang lain.
"Lo ditabrak mobil. Bahkan lo udah mati loh. Tapi Chaeng menggunakan kuasanya untuk mengembalikan lo terus lo koma selama beberapa hari" jelas Jisoo.
"Chaeng? Dimana Chaeng?" Tanya Jennie mencari keberadaan sang anak.
Lisa menarik tirai yang memisahkan Jennie sama Chaeng itu. Terliatlah Chaeng yang terbaring lemes itu.
"Chaeng kenapa?" Tanya Jennie khawatir.
"Dia udah gak punya tenaga Jen. Dia butuh asi tapi lo koma. Tenaganya hampir habis gara gara dia memberikan kuasanya kepada lo" sahut Jisoo.
"Bantu gue mendekati Chaeng" pinta Jennie.
Jisoo dan Lisa langsung membantu Jennie berjalan menghampiri kasur Chaeng.
Jennie berganjak duduk dikasur disamping Chaeng "Chaeng" lirihnya mengelus pipi Chaeng.
Perlahan lahan Chaeng membuka matanya "M-Mommy"
"Mommy disini Chaeng" sahut Jennie.
"A-appo" adu Chaeng memegang dada kirinya.
Jennie bergegas berbaring disamping Chaeng "Ayo Chaeng, kamu butuh asi" ujarnya.
Dengan lemesnya Chaeng mengemut sumber asinya itu. Jennie pula mengelus pipi gembul Chaeng dengan penuh cinta.
Drtt drttt
Jisoo mengambil ponselnya yang berbunyi itu. Dia menelan ludahnya dengan kasar ketika meliat nomer yang menghubunginya "Jen, Mommy lo nelfon gue Jen!" Paniknya.
"Diangkat Ji" ujar Jennie.
Jisoo menghembuskan nafasnya dengan kasar lalu menerima panggilan dari Minyoung.
"H-halo Tante" gugupnya.
"Jisoo-ya, syukurlah" Minyoung bernafas lega diseberang sana "Maaf karna mengganggu kamu. Disana pasti udah malam bukan? Tante hanya khawatir sama Jennie. Udah berkali kali Tante menelfon Jennie tapi panggilan dari Tante gak dijawab. Apa dia baik baik aja? Firasat Tante buruk"
"Jennie baik baik aja kok" sahut Jisoo "Sebentar ya Tante" dia menghampiri Jennie lalu menyerahkan ponselnya kepada Jennie.
"Mommy" panggil Jennie.
"Jen, kamu kemana aja hah? Mommy sama Daddy khawatir tau!"
"Maaf Mom. Ponsel Jennie rusak makanya Jennie gak bisa kabarin Mommy sama Daddy"
"Jangan seperti ini lagi ya Jen. Mommy khawatir banget sama kamu. Mommy sama Daddy juga mau minta maaf sama kamu karna kita gak bisa sering menelfon kamu"
"Gakpapa Mom, Jennie mengerti. Nanti Jennie beli ponsel baru"
"Baiklah. Ngomong ngomong, gimana sama cucu Mommy?"
"Cucu?" Beo Jennie.
"Bayi yang dikasi asi oleh kamu itu lah. Dia udah menjadi cucu Mommy"
"Ohh Chaeng. Chaeng baik baik aja kok Mom. Makin aktif tuh anak" sahut Jennie.
"Bagus deh. Mommy sama Daddy udah gak sabar untuk ketemu sama Chaeng. Tapi kayaknya Mommy sama Daddy masih lama disini. Jaga diri kamu ya"
"Baiklah. Mommy sama Daddy juga jaga diri ya"
Setelah berpamitan, Minyoung akhirnya mematikan panggilan itu.
"Syukurlah Mommy lo percaya" ujar Jisoo bernafas lega.
"Ngomong ngomong Jen, lo ditabrak sama June loh" ujar Lisa.
"June? Kenapa dia menabrak gue?"
"Lo sumber kekuatan Chaeng. Dia mau Chaeng kehabisan tenaga makanya dia mau membunuh lo" jelas Lisa.
"Waktu lo koma aja June kesini untuk menculik Chaeng" lanjut Jisoo.
"Terus gimana? Apa dia melukakan Chaeng?"
Jisoo dan Lisa menggeleng "Kalung yang dipakai oleh Chaeng itu membuatkan June gak bisa mendekati Chaeng. Diamond Emerald, itu nama kalung itu. Gue menemukan kalung itu dibelakang buku panduan Chaeng. Ternyata kalung itu dicipta oleh Mommy kandung Chaeng untuk melindungi Chaeng dari ancaman kuasa jahat" jelas Lisa.
Jennie mengelus kalung yang ada dileher Chaeng "Ternyata kalung ini bisa melindungi Chaeng" gumamnya.
Dia beralih melirik Chaeng yang ternyata udah tidur bahkan Chaeng udah melepaskan sumber asinya itu. Rasa kantuk juga udah menghampiri Jennie membuatkan Jennie tertidur dengan memeluk sang anak.
Jisoo dan Lisa yang meliat semuanya tersenyum senang. Mereka saling tatap untuk beberapa detik sebelum....
"Yakkk!! Ini buat gue!!" Teriak Jisoo berusaha menaiki kasur Jennie.
"Enggak! Lo tidur disofa aja!"balas Lisa berusaha mendorong Jisoo.
Ternyata mereka malah memperebutkan kasur Jennie itu. Kayaknya mereka udah gak tahan si tidur disofa mulu.
"Yakkk Lalisa!"teriak Jisoo kesal karna Lisa mendorongnya.
"Berisik woi!" marah Jennie yang tersadar.
"Hehe maaf Jen" kompak keduanya
Jennie menghela nafasnya kasar dan kembali tidur dengan memeluk Chaeng yang merengek kecil itu.
Jisoo dan Lisa juga akhirnya diam lalu mereka memilih untuk tidur bersama dikasur Jennie itu.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Alien Baby ✅
Fiksi PenggemarMenemukan bayi alien dan terpaksa menjaga bayi alien itu? Adakah Lisa sanggup untuk mengurus bayi alien yang cukup menggemaskan itu dengan bantuan Jennie dan Jisoo? Chaelisa📌 Chaennie📌 Chaesoo📌 Siblings📌