Pindah

504 30 11
                                    

"Sejauh apapun kamu pergi, ingat aku sebagai tempatmu pulang," - no name

.

.

.

.

.


Jam istirahat di ruang guru

Suasananya tak begitu ramai karena sebagian guru-guru sedang menikmati waktu istirahatnya di kantin. Di tengah kesibukan beberapa staf yang tersisa, satpam sekolah datang menghampiri dengan membawa  sebuah surat pos.

"Permisi," ucap Si satpam sopan.

Penjaga sekolah, atau sering dipanggil Kazumi-san itu memasuki ruang guru. Suasana yang sepi membuatnya enggan untuk masuk lebih jauh, terutama ruangan Shinazugawa. Untung saja ia bertemu dengan Uzui dan mengatakan keperluannya.

"Ano, Uzui-sensei tolong panggilkan Shinazugawa-sensei, ada wali murid yang mencarinya. Beliau sudah menunggu di ruang wakasek!"

Tak lupa ia memberikan surat pos yang baru ia temukan pagi ini pada Uzui, entah apa isinya. Tapi surat itu terlihat seperti undangan resmi dari sekolah Internasional.

Uzui yang tengah membuat teh hangat itu mengangguk, mengisyaratkan pada si satpam bahwa ia akan memanggilkan Sanemi dan memberikan surat itu. Uzui lantas beranjak, menemui Sanemi yang masih sibuk di ruangannya. 

Uzui membuka pintu ruangan tanpa mengetuk ataupun memberi salam membuat Sanemi sedikit terkejut akan kehadirannya. Tatapannya masih fokus pada layar laptop, pekerjaannya akhir-akhir ini sangat menumpuk sebagai Kesiswaan karena mengurus kelulusan kelas 12 pun acara untuk kelas 10.

"Yoohoo kawan, istirahat dulu gih. Ada wali murid yang nyariin, udah di tunggu di ruang wakasek," ucap Uzui santai.

Guru itu duduk dihadapan Sanemi, tangannya menyingkirkan dokumen-dokumen yang berserakan. Irishnya melebar, saat mendapati 3 kotak bekal Sanemi sudah kosong dibalik tumpukan dokumennya.

"Lah, udah habis aja tuh 3 kotak ohagi. Laper apa doyan huh? Hahahahahaaa" ucap Uzui tergelak diakhir kalimatnya. 

"Berisik!! Minggat gih, bilang ke wali muridnyaa buat nunggu sebentar,"

Menghela nafas sejenak, Uzui meletakkan surat pos yang diberikan Kazumi. Guru itu kembali menatap Sanemi setelah berhasil menetralkan tawanya. "Nih, ada surat juga dari Academy of Melbourne," 

"Eh, tapi sekolah kita gak ada relasi sampai luar negeri deh. Itu surat isinya apa? Penasaran nih, saya buka ya?" 

plakk

Sanemi menepis tangan Uzui yang hendak mengambil kembali suratnya. Uzui mendelik tajam sambil memegangi tangannya yang terasa kebas. "Gak usah ngegeplak juga bisa kan? Sanemi, yang tadi itu sakit tau," gerutunya sebal.

Sanemi menghendikkan bahu acuh, guru itu lantas mengambil surat dan membaca isinya dengan serius. Kedua alisnya saling bertaut, heran sekaligus terkejut dengan pernyataan terakhirnya.

Pertukaran pelajar, Kanao Tsuyuri dan Mirai Kuriyama terverifikasi.
Lengkapi berkas dan formulirnya untuk dikirimkan pekan depan, bersama dengan siswi yang bersangkutan sebelum ujian Kenaikan tanggal 6 Maret. 

Untuk detail lebih lanjut, hubungi web kami www.ac.schoolacademyofmelbourne.go 
Atau telpon 08xxxxxxxx

Tertanda, Mrs Ayaka Shindou

For my Dear || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang