.
.
.
.
.
.
.
.
.✨✨✨
"Aku harus minta maaf dahulu." - ucap Wonwoo
"Pada siapa?" - tanya jeonghan
"Jina."
"Jina? Kau bertemu dengannya? Dimana?" - jeonghan setengah berlari mendekati wonwoo
"Dia ada di gedung ini."
"Benarkah? Aku bahkan tidak tahu."
"Dia tinggal di gedung ini. Astaga kau sudah tinggal disini hampir satu tahun. Dan kau tidak tau?"
"YAK! Kenapa malah menyalahkanku! Mungkin saja mereka baru pindah kesini."
"Ahh arraseo! Sudahlah. Aku sedang stress. Jangan mengomel seperti ibu-ibu." - Wonwoo langsung berlalu meninggalkan Jeonghan.
"Dasar! Dia bahkan menghinaku." - gerutu Jeonghan
✨Kecanduan✨
Jina keluar dari kamar mandi. Jimin yang sedang bermain ponsel langsung mendatangi Jina.
"Jina-ya~ Apa gara-gara aku pergi?" - tanya Jimin
Jina menghela nafasnya berat,
"Kau sungguh tidak peka. Kau amnesia?" - jawab Jina sambil berjalan menuju lemari.
Jimin menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bingung karena memang dia setelat itu.
"Jina-yaa~ Jangan marah em? Beritahu aku saja~~" - Jimin merengek mendekati Jina.
Jina hanya menutup matanya,
'ah sial!' - batin Jina
"Oppa, kau tidak melihat ponselmu?"
"Ponsel? Ah, aku lihat." - jawab Jimin dengan polosnya
"YAK! Kenapa oppa tidak menjawab telepon dan pesanku?!" - Jina geram
"Ah! Oppa mianhe... Baterai ponselku habis. Dan aku pulang tiba-tiba. Jadi tidak sempat mengisi ulang baterainya. Mianhe hm?"
"Harusnya kau memberiku kabar dulu! Aku khawatir! Aku takut ditinggalkan!" - Jina mulai merengek
Jimin tersenyum melihat Jina,
"Arraseo. Mianhe. Oppa neomu mianhe. Tapi aku tidak akan pernah meninggalkanmu Na-yaa~" - Jimin menarik Jina kepelukannya.
"Kau jahat!" - Jina memukul punggung Jimin
Jimin melepas pelukannya, mengusap wajah Jina.
"Aigoo, uri Jina. Saranghae~~ " - Ucap Jimin manis
Jina tersenyum tanpa menjawab,
"Yak, saranghae Jina!" - ucap Jimin
"Hm." - jawab Jina
Jimin mengerutkan dahinya,
"Saranghaeee" - ucap Jimin kembali
Tapi Jina hanya tersenyum dan mengangguk. Jina ingin menjahili Jimin.
"Na-ya~~~ Saranghae~~"
"Ah, oppa! Aku ingat. Aku menampar Wonwoo!" - Jina mengalihkan obrolan
Jimin memajukan bibirnya, dia merajuk.
"Kau malah membahas Wonwoo~ " - rengek Jimin
"Aa waee? Aku harus meminta maaf dan berterima kasih padanya karena telah melakukan--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kecanduan [PJM]
FanfictionCanduku hanya kamu Jina-ya. Seluruh tubuhmu canduku. - Park Jimin Aku baru mengerti apa maksud dari kata candumu itu. Sekarang kau juga canduku Jim, seluruh tubuhmu canduku. -Kim Jina