Selamat membaca ♡♡♡
Jina pov
Jimin sedang sibuk memasak untuk makan malam. Aku ingin membantunya tetapi dia menolak dengan alasan masakannya spesial untukku.
Aku sedang membuka sebuah album foto, tepatnya album foto aku dan jimin. Melihat foto foto lama aku dan jimin membuatku mengingat masa lalu. Aku dan jimin dulu adalah sahabat dekat, kami dekat sejak masuk SMA karena dia satu kelas denganku.
Kapan kami berpacaran ?
Tepatnya saat pertengahan kelas 3. Sungguh kejadian yang sangat lucu saat dia menembakku. Memikirkan ini membuatku semakin mencintainya. Karna dia lelaki yang benar-benar aneh dalam keromantisannya.
Tiba-tiba aku rindu Jimin. Aku beranjak dari dudukku dan berjalan ke arah dapur, melihat jimin yang sedang sibuk dengan masakannya.
Aku berjalan mendekatinya dan memeluknya dari belakang. Ah sungguh aku tiba-tiba rindu baunya,
"Sudah aku bilang jangan bantu aku, ini aku buatkan spesial jadi tunggu saja ."
"Arrayeo"-ucapku
"Lalu kenapa masih memelukku"
"Anni"
"Terserah kau sajalah"-jiminpun kembali sibuk dengan masakannya
"Oppa"-panggilku
"Hm?"
"Give me a kiss"-ucapku manja
"Mwo?!"-jimin langsung membalikan tubuhnya
"Jebal hem?"
"Kau tidak demam kan? Kenapa kau tiba-tiba mesum?"-jimin memegang dahiku
"Anniya, palli!"-aku memajukan bibirku
Cup
Jimin mengecupku
"Aish.. Not ppo ppo but kisseu"
"Sudahlah aku mau lanjut memasak"-jimin hendak mengusirku
Plek
Aku mematikan kompornya
"Sudah nanti lagi, sebentar saja"-aku merajuk
"Apa yang salah darimu hm? "
"Aaaish oppa! I want a kiss, can you give me? Jebal! "
"Shiryeo! Aish kenapa kau mesum sekali jina-ya"
"Ah yasudah! "-aku langsung menghempaskan tangan jimin
"Lupakan aku mau pulang saja! "-aku hendak berjalan pergi
Sret!!
Jimin pov
Aku tersenyum melihatnya saat marah dan akan pergi
Aku menarik tangannya dan langsung menangkup wajah
"Kau marah?"-godaku
"Molla! "-ucapnya
Aku mendekatkan wajahku padanya dan mulai menempelkan bibirku hanya beberapa detik.
"Masih marah?"
Dia hanya diam.
Aku tersenyum melihatnya.Aku menempelkan kembali bibirku dan melumatnya. Menjilat bibir atas dan menggigit bibir bawahnya. Bibirnya terbuka dan aku mulai mengabsen setiap benda yang ada didalam mulutnya.
Aku menciumnya hingga beberapa menit dengan nafas yang mulai sangat menipis. Saat aku hendak melepas tautan bibir kita. Dia menahan tengkukku dan terus melumat bibirku. Hingga saat dia sudah benar benar kehabisan nafas, baru dia melepas tautan ini.
"Masih hhh... Marah? "-tanyaku sambil terengah-engah
Dia menggeleng lalu langsung memelukku.
"Oppa, sekarang aku tau rasanya menemukan candu."-ucapnya
"Maksudmu? "
"Sepertimu, sekarang kau canduku oppa. Bibirmu sekarang canduku. Kau canduku. Milikku. Saranghae"-dia memelukku lebih erat
Aku hanya tersenyum sambil membalas pelukannya.
"Nado jina-ya. Nado. "
Jina melepas pelukannya dan menatapku
"Oppa"-panggilnya
"Nikahi aku."
"NDE?! "
-TBC-
Nikahin jangan ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kecanduan [PJM]
ФанфикCanduku hanya kamu Jina-ya. Seluruh tubuhmu canduku. - Park Jimin Aku baru mengerti apa maksud dari kata candumu itu. Sekarang kau juga canduku Jim, seluruh tubuhmu canduku. -Kim Jina