Sorry Typonya hehe..
😺😺😺😺😺😺😺😺😺😺😺😺😺😺😺
💙Selamat membaca 💙Author pov
Disisi lain~
Jin dan Mina sedang berjalan menuju apartment Jin.
"Mina-ya. "-panggil Jin
"Nde oppa"-jawab Mina
"Emh, kau tidak menyembunyikan apapun kan padaku? "-Tanya Jin
"Maksudmu? "
"Maksudku, kau tidak menyembunyikan suatu hal ataupun merencanakan sesuatukan? "
"Tidak, tentu saja tidak. Untuk apa aku melakukan hal itu? "-Mina menjawab dengan santai
"Ah baguslah. Maaf bertanya seperti itu. "
"Tak apa. Apakah sesuatu terjadi? "-tanya Mina
"Ah tidak. Hanya saja adikku sepertinya kurang menyukaimu. "-jawab Jin sedikit tidak enak
"Jina? Dia berkata apa? "-Mina kembali bertanya dengan sedikit gelisah
"Hanya berkata bahwa dia mengenalmu dan dirimu tidak baik. Maaf. "-Jin kembali menjawab dengan rasa tidak enak
"Hanya itu? Ah mungkin dari penampilanku saja. Kamu mengenalku lebih dalam bukan? Jadi mungkin aku harus sedikit demi sedikit mendekatinya. "-ucap Mina lalu tersenyum
'Dia tidak memberitahu aku kakak tiri Jimin. Untunglah. "-batin Mina
"Hm, iya sepertinya. Berusahalah dan akupun akan berusaha. Aku mencintaimu. "-Jin tersenyum lalu memeluk Mina
'Maafkan aku Jin, aku memanfaatkan pria baik sepertimu hanya untuk Jimin dan harta. Maafkan aku. '-batin Mina
-💙💙💙-
Jimin pov
Mobil~
"Kenapa harus pulang... "-Jina merengek tidak ingin pulang
"Na-ya jika kau tidak pulang, aku akan mati ditangan kakakmu. Dan jika kita terus berduaan seperti tadi sepertinya aku tidak akan kuat apalagi kau sedang agresif-agresifnya. "-aku menjelaskan sambil membayangkan apa saja yg tadi Jina lakukan padanya
"Kau tidak suka aku berperilaku seperti tadi? Oke fix aku tidak akan melakukannya lagi! "-Jina tiba-tiba marah
"Yha.. Bukan seperti itu maksudku Na-ya. Tadi itu sangat hebat dan nikmat. Aku bahkan sekarang sedang membayangkan kenikmatan yang tadi kau berikan Na-ya. "-aku menjelaskan sambil sedikit kaget dan tersenyum melihatnya marah karena hal seperti itu.
"Benarkah?"-tanya Jina yang kembali mulai bersemangat
"Iya tentu saja chagi. "-jawabku tersenyum kepadanya dan kembali memperhatikan jalan didepan.
Tiba-tiba Jina menarik tanganku dan menggenggamnya.
"Sejujurnya aku tidak tenang semenjak kehadiran Mina. Aku hanya takut bahwa dia akan menyakiti Jin oppa dan mengambilmu dariku. "-Jina memainkan tanganku di genggamannya
Mendengar nama Mina membuatku teringat ancamannya kembali.
"Tidak akan. Aku akan melakukan apapun agar Mina tidak macam-macam kepada Jin hyung maupun kepadamu. Aku janji. "-aku melirik pada Jina dan mencium tangannya yang ada di genggamanku.
"Dirimu Jim? Bagaimana denganmu? Dia akan menyakitimu? "
"Tidak. Aku akan baik-baik saja. Tenang saja Na-ya. "-aku kembali tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Kecanduan [PJM]
FanfictionCanduku hanya kamu Jina-ya. Seluruh tubuhmu canduku. - Park Jimin Aku baru mengerti apa maksud dari kata candumu itu. Sekarang kau juga canduku Jim, seluruh tubuhmu canduku. -Kim Jina