Maaf typonya~
Selamat membaca💙
Jimin pov
-
-
-
-
Malamnya~~Jina baru saja keluar dari kamar mandi dengan baju piyamanya. Dia keluar tanpa riasan make up sedikit pun, seperti biasa dia terlihat seperti bayi yang polos. Lebih cantik.
Aku yang sedang duduk disofa, kembali memainkan ponselku. Tadi saat makan malam kami memutuskan untuk tidur dalam satu kasur. Dengan syarat aku tidak boleh melakukan hal berbahaya pada Jina.
"Jim"-panggilnya
"Hm?"-aku masih fokus pada ponselku
"Ayo tidur"-ucapnya pelan
Aku melihatnya sudah berada diatas kasur, tertutupi oleh selimut.Aku hanya tersenyum dan naik keatas kasur. Dan memeluknya.
"Aku suka aromamu"-ucapnya dan menenggelamkan kepalanya di dadaku.
"Aku suka semua tentang dirimu. Na-ya kau canduku ingat itu."-aku menciumnya
"Hmm,arra"-jawabnya
Aku pun terlelap tanpa sadar. Tiba tiba-tiba ada yang membuatku risih. Saat aku membuka mata, aku melihat jina sedang cemberut. Dia menekan pipiku dengan telunjuknya.
"Jim aku tidak bisa tidur"-cicitnya
"Kenapa hm?"-tanyaku mengusap rambutnya
"Molla~"-dia memelukku erat
Aku hanya membalas pelukannya.
"Sayang"-panggilnya tiba tiba-tiba dengan kata 'sayang'
"Aku ingin menciummu boleh?"-dia melepas pelukannya dan menatapku
Aku hanya tertegun bingung, kenapa Jina. Dia ngidam? Tapi kami belum sama sekali bercinta(?).
"Boleh yah~~"-dia manja
Aku hanya mengangguk
"Aku yang menciummu jadi aku yang memimpin"-titahnya
Sekali lagi aku mengangguk
Dia mulai mendekatkan wajahnya padaku, dia mulai menempelkan bibirnya pada bibirku. Hanya menempel dan berlanjut. Dia melumat bibir atasku,dan menggigit bibir bawahku. Dia sepertinya menikmati permainan dia sendiri. Aku masih diam tidak membalas ciumannya. Setelah beberapa menit dia melepas ciumannya.
"Balas ciumanku!"-rengeknya
Aku tertawa melihat rengekannya dan ditambah bibirnya memerah.
Dengan tiba-tiba Jina duduk diatas perutku
"Na-ya?"-aku menatapnya bingung
"Balas ciumanku Jim!"-dia merengek lagi
"Arraseo, tapi kenapa kau duduk dimmmpphh....."
Jina langsung menciumku lagi, kali ini dia lebih menuntut. Aku hanya tersenyum dengan perlakuan agresifnya yang manis ini.
Aku membalas ciumannya dan mengelus punggungnya. Setelah kehabisan oksigen Jina melepas ciuman ini. Dan menatapku,"Aku belum puas Jim"-ucapnya
"Kau akan menjadi makananku malam ini Na-ya"-ucapku dan mengeluarkan smirk.
"Ya ya bukan itu maksudku Jim, tunggu! Tunggu! Jim bukan itmmpphhhh... Ahh..."
Aku menindihnya dan mencium lehernya. Menggigitnya dan menjilatnya. Membuat tanda milikku disana. Dan...
Kami tertidur.
'Kami belum menikah'
TBC💕
VOTE DAN KOMEN YA~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kecanduan [PJM]
FanfictionCanduku hanya kamu Jina-ya. Seluruh tubuhmu canduku. - Park Jimin Aku baru mengerti apa maksud dari kata candumu itu. Sekarang kau juga canduku Jim, seluruh tubuhmu canduku. -Kim Jina