Typo bye!
Jina masuk kedalam apartemennya dengan lemas. Otaknya masih mengingat pertemuannya dengan Jeon Wonwoo tadi."Hufftt..." - Jina merebahkan tubuhnya diatas kasur.
"Apa Jimin tau Wonwoo tinggal disini?" -
Jina masih khawatir jika nanti Jimin bertemu dengan Wonwoo."Aish! Kenapa harus dia!"
"Atau aku beritahu Jimin saya ya?"
"Ah jangan jangan. Aku terlalu takut memberitahu Jimin."
"Aaa bagaimana ini!" - Jina berdialog dengan dirinya sendiri.
Kecanduan ✨
Jina terbangun dari tidurnya karena mendengar suara bel yang berbunyi.
"Aish! Mengganggu tidur siangku saja!" - ucap Jina sambil berjalan keluar kamar untuk membuka pintu.
"Siapa?" - tanya Jina saat membuka pintu.
"Annyeong. Ah benar ini nomor apartemenmu."
Jina membeku saat kembali melihat Wonwoo ada di depannya.
"Jina? Jina!" - Wonwoo menyadarkan Jina
"Hah? Ah, iya. Kau sengaja kesini untuk memeriksa?"
Wonwoo mengangguk mantap.
"Kita satu gedung dan aku baru saja pindah. Kita bisa bertemu lebih sering." - ucap Wonwoo sedikit lebih semangat.
Jina hanya tersenyum kikuk sambil menggaruk kepalanya.
"Ah benar." - jawab Jina dengan suara kecil
"Kau kaku sekali. Haha. Manisnya." - Wonwoo tertawa kecil.
Jina tersentak mendengar ucapan Wonwoo.
'Sial! Ini tidak benar! Dia gila!!' - batin Jina.
"Apa aku boleh min..."
"AKU SUDAH MENIKAH!" - Teriak Jina sambil menutup pintu.
Wonwoo terkejut karena Jina tiba-tiba berteriak dan menutup pintu dengan keras di depan wajah tampannya.
Wonwoo hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil.
"Ini menarik." - ucap Wonwoo dengan senyum tipisnya.
🔥
Disisi lain, Jina masih mengontrol detak jantungnya. Ia sungguh takut dan khawatir.
"Aku harus bilang pada Jimin!" - Jina langsung lari ke dalam kamarnya untuk mengambil ponselnya.
Saat Jina mulai mengetik pesan, namun jarinya terhenti.
"Dia sedang sibuk." - Jina menggerutu dan menghapus kembali pesannya.
"Ah sial!!"
Ting tung teng~ (anggap suara bel)🙈
"Aish! Kenapa dia sangat ingin sekali menggangguku!" - Jina mengepal tangannya dan membuka pintu dengan kasar.
"YAK! AKU SUDAH MENIKAH!!!" - Bentak Jina keras
Krik~krik~krik~
"Ah baiklah, kau memamerkan hal itu padaku sekarang? Aku tau aku belum menikah, tapi kau sungguh menyakiti hati ku Jina-ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kecanduan [PJM]
FanfictionCanduku hanya kamu Jina-ya. Seluruh tubuhmu canduku. - Park Jimin Aku baru mengerti apa maksud dari kata candumu itu. Sekarang kau juga canduku Jim, seluruh tubuhmu canduku. -Kim Jina