Sorry typonya😘
Selamat membaca yaw
.
.
.
.
.
.
Setelah kejadian dimana Mina meminta maaf kepada Jimin dan Jina. Kehidupan mereka berdua menjadi tenang kembali. Tidak ada lagi yang menggangu mereka."Na-ya." - panggil Jimin.
"Bangun eoh." - Jimin kembali mengusap pipi Jina pelan sambil membangun Jina yang tengah tertidur.
Jina meregangkan tubuhnya dan terduduk.
"Ada apa Jim?" - tanya Jina sambil mengusap wajahnya.
"Ayo siap-siap." -ajak Jimin.
"Mau kemana?"
"Hari ini ikut denganku ya. Kita berkencan." - Jimin menyelipkan rambut Jina kebelakang telinga.
Jina tersenyum malu, toh benar mereka sudah sangat lama tidak berkencan. Hari-hari mereka hanya dihabiskan dirumah dan sesekali ke kampus.
"Kita sudah lama tidak berkencan benarkan?" - Jimin ikut tersenyum melihat ekspresi Jina yang manis.
"Hm. Baiklah aku akan siap-siap." - Jina pun beranjak dan masuk ke dalam kamar mandi.
-Kecanduan-
Jimin pov
"Kita akan kemana Jim? Kenapa perjalanannya jauh sekali?" - tanya Jina
"Ke pantai. Sudah lama sekalikan kita tidak ke pantai?" - jawabku sambil tetap fokus menyetir.
"Benarkah? Pantas saja kau menyuruhku menggunakan pakaian santai."
Aku hanya tersenyum sesekali melirik ke arah Jina yang sedang menatap ke luar jendela.
✨
"Aaaaaa Park Jimin aku mencintaimu!!" - teriak Jina sambil berlarian.
Aku hanya mengikuti Jina sambil menjinjing kotak makanan yang sudah aku siapkan.
"Jim!" - panggil Jina dan menarikku mendekati air laut.
"Ayo main air. Aku sudah lama tidak bermain seperti ini." - ajak Jina dengan wajah bahagia.
"Ayo!" - aku langsung menggendong Jina.
"Yak turunkan aku! "
Lalu aku menurunkan Jina di permukaan air yang cukup dalam.
"Jim kau membuat bajuku basah semua!" - Jina merengek.
Aku hanya tertawa sambil terus menyipratkan air pada Jina.
"Berhenti menjahiliku!" - Jina pun bangkit dan mengejarku.
Aku langsung saja berlari dan terjadilah kejar-kejaran.
"Park Jimin kemari kau!" - teriak Jina sambil terus lari mengejarku.
Aku membalikan tubuhku dengan cepat dan
Brugh
Jina menabrak dadaku, membuat kami berdua terjatuh ke atas pasir.
"Ahk kenapa berhenti tiba-tiba eoh?" - Jina sedikit meringis.
Aku masih tertawa dan kali ini posisi Jina terjauh di atas tubuhku.
Saat Jina akan bangun aku menahan tubuhnya dengan cara memeluk."Kenapa? Kau tidak berat?" - tanya Jina sambil menatap mataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kecanduan [PJM]
FanfictionCanduku hanya kamu Jina-ya. Seluruh tubuhmu canduku. - Park Jimin Aku baru mengerti apa maksud dari kata candumu itu. Sekarang kau juga canduku Jim, seluruh tubuhmu canduku. -Kim Jina