Haloo haloo...
Sorry buat typonyaa 👇👇Selamat membaca 💙
.
.
.
.
.
.
.
.Jimin pov
Jina sudah terlelap dari tadi. Dia terlihat lelah setelah melalui hari yang berat ini. Aku sedang merenung di ruang TV ditemani teh hangat yang aku buat tadi.
Park Mi Na, kaka tiriku yang menyebabkan kekacauan ini. Kata-katanya masih berputar dipikiranku.
-
Flashback
-
Aku baru terbangun dari tidurku, dan aku lihat ada seseorang berdiri di pintu kamarku. Aku mengerjap memperjelas pandanganku.
Dia mendekat dan tiba-tiba naik ke atas tubuhku."Mina?"-tanyaku
"Jimin-na"-panggilnya
"Apa yang kau lakukan?! Turun dari tubuhku! "-aku kaget saat dia mulai membuka kancing kemeja yang aku gunakan
"Jadilah milikku. Lupakan gadismu. "-ucapnya sambil terus membuka kancing bajuku
"Kau gila? Aku sudah bilang kita hanya saudara. "-aku mendorong tubuhnya agar turun dari tubuhku
"Gadismu akan celaka! "-ancam Mina membuatku terdiam dan menatapnya tajam
"Dia akan merasakan sakit secara perlahan lalu terluka atau mati. "-ucap Mina sambil memainkan jarinya di dadaku
"Brengsek kau Mina!"-bentakku
Chup
Mina langsung menciumku dan menangkup wajahku kuat. Aku berusaha mendorongnya tapi,
"Jim kau kemana saj......"-jina menutup mulutnya kaget
Jina melihatku.
-
Flashback off
-
Memikirkan ancaman Mina membuatku merasa khawatir. Mina adalah orang yang memegang perkataannya sendiri.
"Sedang apa? "-suara Jina membuat lamunanku tersadar
"Kenapa tidak membangunkanku hm?"-tanyanya sambil merebahkan tubuhnya dan menjadikan pahaku sebagai bantalnya
"Kau terlihat lelah tadi, jadi aku tidak membangunkanmu"-jawabku sambil mengusap rambutnya
"Ah begitu ya"-dia mengangguk
Aku perhatikan matanya sungguh bengkak dan masih merah. Aku yakin dia sangat sakit hati tadi. Melihat wajahnya saat ini saja membuatku semakin khawatir.
"Matamu sembab Na-ya"-aku mengusap matanya dengan ibu jariku
"Benarkah? Pantas saja perih"-ucapnya
Aku mendekatkan wajahku dan mencium kedua matanya.
"Ini gila Na-ya"-ucapku
"Hm?"
Aku kembali mencium kedua matanya.
"Sungguh gila"-aku tersenyum
"Apanya yang gila?"-Jina menyerngit
"Kenapa kau mempunyai mata yang semanis ini hm?"-aku mengecup bibirnya
Dia hanya menatapku bingung
Cup
Cup
KAMU SEDANG MEMBACA
Kecanduan [PJM]
FanfictionCanduku hanya kamu Jina-ya. Seluruh tubuhmu canduku. - Park Jimin Aku baru mengerti apa maksud dari kata candumu itu. Sekarang kau juga canduku Jim, seluruh tubuhmu canduku. -Kim Jina