'It took you just 3 seconds to hurt me but it took me 3 weeks, 3 years or even 3 decades for me to forget the pain
*****
Min Yoongi mengangkat wajahnya ketika Seokjin menyeru namanya perlahan. Tatapan sayunya dihalakan lurus kehadapan. Sorot matanya benar benar memancarkan kesedihan yang sangat jelas yang terakhir kali dilihat Seokjin adalah ketika pengebumian ibu Yoongi beberapa tahun lalu.
Min Yoongi menghela sebuah napas berat yang menyesakkan dadanya. "Dia terluka hyung. Aku bahkan tak tahu dia terluka gara gara aku. Dan aku semakin membuat parah luka itu. Hah... Bodohnya aku."
Seokjin diam. Membiarkan sepupunya meluahkan apa yang terbuku di dadanya saat itu.
Tiba tiba Min Yoongi tertawa. Tawa yang pahit. Tawa yang ditujukan buat dirinya sendiri.
"Aku benar benar telah sukses, hyung. Aku berjaya menghancurkannya. Aku berjaya menghancurkan seluruh masa muda adikku sendiri seperti yang aku impikan saat pertama kali melihat wajahnya muncul di rumah ku. " Yoongi menjeda. Menundukkan kepalanya seraya menahan liur yang terasa membuat kerongkongnya sakit. "Tapi kenapa aku menyesal, hyung?"
Wajahnya kembali diangkat tetapi kali ini ia menatap tepat ke dalam iris mata Kim Seokjin. " Aku menyesal telah melakukan semua itu! Aku memberikan memori terburuk untuk kehidupannya! Bukan sekali tapi berulang kali aku menyakitinya hyung! Ia bahkan hampir mati gara gara aku!" Napas Min Yoongi naik turun menahan emosi yang semakin membuak buak dalam rongga dadanya.
Kim Seokjin terkedu. Lidahnya kelu tak tahu harus bagaimana memujuk Min Yoongi agar merasa lebih baik. Min Yoongi dihadapannya tidak menangis saat itu. Tapi kedua bola matanya memerah. Seolah olah emosi yang ditahannya benar benar menggunung tetapi sepupunya tidak tahu bagaimana melampiaskannya. Tidak pernah Seokjin menyaksikan pemuda itu beremosi seperti ini seumur hidupnya. Ini pertama kali Yoongi seperti hilang arah. Pemuda itu selalu saja tahu dan yakin dengan setiap keputusan yang ia ambil. Tapi untuk pertama kalinya sepanjang kehidupan mereka, Min Yoongi mendapatkan sebuah penyesalan yang seolah olah tiada penghujungnya.
Min Yoongi menelan liur. Masih tidak menangis tetapi matanya sangat merah menahan emosi. "Aku harus bagaimana, hyung?" Nada suaranya berubah menjadi lemah dan benar benar membuat hati Seokjin mencelos. "Bagaimana aku harus menghapdapinya ketika ia sadar nanti? Sejujurnya aku sangat takut...Seokjin hyung."
Min Yoongi kali ini terlihat seperti anak anjing kehilangan tuannya. Kim Seokjin menggenggam bahu sepupunya itu sangat erat. Mencoba menyalurkan ketenangan dan semangat yang tak bisa diungkapkan dengan kata kata.
"Hoseok anak yang baik. Apa pun yang terjadi setelah ini, itu karena semuanya butuh waktu untuk pulih seperti sebelumnya. Sama seperti adikmu. Kau harus ingat itu. Kau harus membayar semua ini dengan kesabaranmu. Apapun yang terjadi, beri adikmu waktu. Tak ada apa yang bisa menyembuhkan luka dihati kecuali waktu, Yoongi. Hyung yakin itu."
Min Yoongi menatap dalam ke dalam iris mata Seokjin yang menyiratkan sinar harapan. Ia diam menghadamkan kata kata sepupunya. Mencoba menyematnya di dalam hati. Mungkin pemuda bekerjaya doktor dihadapannya itu benar. Ia harus membayar dosa yang telah ia perbuat pada adiknya. Walau itu akan mengambil waktu yang lama, ia harus bersabar karena itu adalah konsekuensinya.
Min Jisung tak betah melakukan kerjanya di kantor. Jadi ia pamit lebih awal dari biasanya dan langsung menuju ke rumah sakit. Putra sulungnya terlihat seperti tidak senang dengan kehadiran ayahnya karena ia mengharapkan pria paruh baya itu akan setidaknya pulang ke rumah dulu untuk beristirahat. Tapi ia tak bisa mengubah keputusan ayahnya karena Jisung berkeras mengatakan ayah mana yang masih bisa memikirkan soal istirahat padahal anaknya terlantar dirumah sakit. Akhirnya Yoongi membiarkan ayahnya duduk termenung di sisi kasur adiknya yang masih belum sadar dan memutuskan untuk ke kafe membeli makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster || sope (Brothership)
Fanfiction-SOPE ff- Selama ini Min Yoongi pikir hidup dirinya dan keluarganya hancur gara Jung Hoseok. Tapi ternyata dia dan keluarganya lah yang telah menghancurkan hidup yang lebih muda. Pada akhirnya, hal yang paling diinginkan Yoongi adalah melihat adikny...