CH 5

710 65 3
                                    

Hari sudah benar benar kelam ketika Min Yoongi tiba dirumahnya.Malam yang dingin gara gara gerimis yang baru berhenti menguyuri bumi membuatkan lemuda berlulit putih pucat itu sedikit menggigil.

Dia meniti hati hati menuju tangga tak ingin kaki lembapnya membawa dia berakhir terjatuh karena tergelincir.Namun langkah kakinya terhenti ketika mendengar suara televisi dari ruang tamu dan seseorang yang duduk di sofa sambil menekupkan sebuah ponsel pada telinganya.

"Ayah kenapa tak pulang?"tanya Hoseok tak lama setelah ayahnya menyahut panggilan telefonnya.Dia sedikit sebal setelah dimaklumkan oleh supir yang menjemputnya tadi bahawa Jisung tak akan pulang malam ini.

"Maaf ya.Ayah harus menyelesaikan masalah yang timbul gara gara fail yang hilang tadi pagi."terang Jisung.

Hoseok hanya mengiyakan.Pemuda itu khirnya berhasrat untuk menyatakan niat awal dia menghubungi Jisung.

Jisung bisa mendengar anaknya menarik nafas dalam seperti punya sesuatu yang mengganjal dibenaknya.

"Kau menghubungi ayah hanya untuk bertanyakan itu?"

Hoseok menggeleng seolah olah ayahnya berada dihadapan mata.

"Ayah,aku mahu menyertai audisi dance.Ayah mengizinkan?"tanya Hoseok dengan nada yang terdengar ragu.Dia ragu jika Jisung tidak mengizinkan.

Pemuda delapan belas tahun itu benar benar ingin menyertai dance.Itu minatnya sejak kecil lagi.Bahkan ketika ibunya masih disisi,wanita itu selalu mendukung minatnya.Hoseok jadi merindukan ibunya.

Mama yang selalu memegangnya agar kokoh berdiri ketika menari.Mama yang selalu menyambut ketika terjatuh.Mama yang selalu menyemangatinya ketika ia putus asa.

"Tentu bisa.Itu kemahuanmu.Ayah tak mahu menghalangmu melakukan apa yang kau cintai."

Mata Hoseok berbinar gembira ketika mendengar ayahnya memberi izin.Tubuhnya yang tadi bersandar lesu kini tegak saking bersemangatnya."Benarkah??"tanyanya memastikan.

"Hmm.Jika kau perlu sesuatu katakan pada ayah,ya?Sekarang ayah harus pergi dulu."

"Ne.Jaga dirimu,yah."

"Kau juga."

Talian dimatikan.Jung Hoseok lantas berdiri terlompat lompat antusias di atas sofa seperti monyet tanpa sadar seseorang memerhati dari penjuru tangga.

Senyumannya langsung mati ketika netranya yang masih berbinar bahagia bertemu dengan netra Min Yoongi yang datar dan dingin.

"Kau bahagia,huh?"

Hoseok menelan ludahnya susah payah.

Min Yoongi perlahan mendekat.Hoseok segera menginjakkan kakinya pada lantai,turun dari sofa.

"Kau pikir aku bodoh?Kau sedang meraikan kemenanganmu setelah berjaya menghapuskan fail ayah."

Kelopak mata Hoseok melebar untuk beberapa saat namun kembali normal disusuli reaksinya yang langsung berubah diselebungi aura hitam--yang biasa Yoongi lihat.

"Whoah,hyung pintar,ya?Jadi sekarang,hyung sudah punya bukti untuk ditunjukkan pada ayah?"dia bertanya sinis.Benar benar menyimpan nada menantang dalam kata katanya.

Detik itu juga Yoongi merasa benar benar jijik berada di dekat pemuda bermarga Jung itu.

"Kau pikir kau pintar menutup bukti?"

"Nyatanya kau tak punya bukti untuk menangkapku.Jadi iya.Aku pintar menutup bukti."

"Kau benar benar hina."umpat Yoongi dengan nada rendah namun tajam.

Monster || sope (Brothership) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang