CH 10

528 50 11
                                    

Kelopak mata itu berkedip dalam diam. Setelah beberapa detik, perlahan ia terbuka. Membentangkan sebuah keheningan di dalam ruang yang terasa asing di mata Jung Hoseok.

Pemuda itu langsung mendapat kesadaran penuh.

Dimana dia saat ini?

Langsung Hoseok mengerjap panik setelah sadar ia berada di sebuah kamar yang hanya terisi sebuah lemari dan beberapa perabot yang usang dan berdebu. Hoseok melihat sekelilingnya dengan perasaan resah.

Bagaimana bisa ia berakhir di sini? Apa yang terjadi? Dia tak bisa mengingat kejadian apa yang berlaku sebelum ia berakhir disini. Detik dia berusaha mengingat, saat itu kepalanya berdenyut. Apakah ia dipukul?

"Hoseok-ssi? Sudah sadar?"

Suara seseorang menarik kesadaran Hoseok untuk tertumpu pada sosok seseorang yang sudah berdiri di hadapannya entah sejak kapan.

"Soojin-ssi?" tanyanya dalam kekeliruan. "Bagaimana bisa-"

Dia mahu bertanya. Tapi ketika ia coba menggerakkan tangannya, Hoseok baru tersadar ia diikat pada sebuah kerusi. Langsung ia menunduk melihat tangannya yang dililit dibelakang kerusi.Ia melotot tak percaya.

"Apa yang coba kau lakukan Soojin-ssi? Kenapa kau mengikatku?" suaranya naik satu oktaf dalam sebuah perasaan gusar.

Gadis itu malah tersenyum sinis. "Kau baru menyedarinya? Kau baru menyedari yang kau diculik?"

Seo Soojin mara beberapa langkah. Gadis itu tanpa gentar menarik sebuah kerusi meletakkannya benar benar di hadapan Hoseok.

Ia duduk dengan tenang dihadapan Hoseok. Gadis dengan rambut separas bahu yang dibiar lepas itu diam sejenak. Meneliti wajah Jung Hoseok dengan angkuh sebelum sebelah hujung bibirnya terangkat membuatkan Hoseok benar benar merasa dipermainkan.

"Apa maumu? Kenapa aku disini? Jika kau mahu membicarakan soal Jungkook, ku rasa tak perlu mengikatku. Kita bisa membicarakan dengan baik."Hoseok coba mengajak gadis itu bertoleransi memikirkan Soojin pasti mahu membahas soal Jungkook berdasarkan posisi mereka yang saling kenal melalui pemuda itu.

" Hah? Kau benar benar pikir ini soal temanmu itu? "Soojin menatap Hoseok tak percaya. Betapa polosnya pemuda ini. Jika ini mengenai Jungkook, lebih baik dia menculik Jungkook sahaja.

"Kau...benar benar tak mengenalku? Atau berpura pura lupa?"

Alis Hoseok bertaut mendengar soalan tiba tiba Soojin. Dia benar benar tak mengerti akan maksud pertanyaan Soojin.

"Apa maksudmu? Aku benar benar tak mengenalmu sebelum Jungkook memperkenalkan kau padaku." Jawab Hoseok seadanya.

Soojin malah tertawa ringkas.

"Kau benar benar melupakannya." Reaksi Soojin terlihat tak percaya.

Hoseok terdiam sejenak. Otaknya berusaha mengingat apakah ia mengenal Soojin sebelum ini. Oh tuhan, Hoseok benar benar berharap ini berakhir dengan segera. Bohong jika ia tidak panik. Dia tak mengenal gadis ini selain nama dan statusnya pada Jungkook. Tapi ia tidak tahu apakah gadis ini bisa bertindak kriminal atau tidak. Ia tak bisa merasa tenang kerana orang yang menculiknya adalah seorang gadis. Karena yang pasti, sesiapa sahaja bisa bertindak agresif jika hilang kawalan terhadap diri sendiri.

"Soojin, aku mohon lepaskan aku. Jika kau mahu membicarakan sesuatu, lakukannya dengan baik. Aku janji aku akan membantu jika bisa. Jadi tolong lepaskan aku." Pelipisnya sudah basah dengan keringat. Tapi Soojin terlihat sama. Terlihat tak goyah drngan rayuan Hoseok. Manik matanya menatap Hoseok seolah olah ada bara yang menunggu masa untuk meletus.

Monster || sope (Brothership) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang