Yoongi hyung, kelasmu sudah selesai?
Baru saja selesai. Kau?
Aku akan tiba di rumah sakit dalam 15 menit lagi.
Ok.
Min Yoongi mengemas buku bukunya ke dalam tas sebelum menyandangnya ke bahu. Hari yang melelahkan untuknya telah selesai. Jadi sekarang telah tiba masa untuk Yoongi memenani adiknya di rumah sakit. Jungkook akan ke sana dalam 15 menit lagi, jadi Yoongi berencana untuk membeli makanan duluan untuk kedua dua adiknya di kafe rumah sakit.
Ketika sampai, pria yang mengenakan sweatshirt hitam yang membuatkan warna kulitnya yang pucat menyerlah, mengatur langkah menuju ruang rawat adiknya untuk melihat apakah yang lebih muda masih tidur. Tapi apa yang ia lihat hanyalah kekosongan. Tiada presensi sorang manusia pun di dalam ruang rawat itu.
Min Yoongi mengernyitkan dahinya.
Apakah Jungkook tiba lebih awal darinya? Tapi Jungkook bilang ia akan mengambil masa 15 menit terlambat dari tempoh untuk Yoongi tiba di rumah sakit dari universitasnya.
Yoongi menggaruk hujung alisnya. Jemarinya tetap bergerak mengeluarkan ponsel dari saku celananya lalu mendail nomor Jungkook. Sementara menunggu panggilannya bersambung, pandangannya menangkap sesuatu yang tergeletak di atas nakas di sisi ranjang Jung Hoseok. Ponsel yang Yoongi tinggalkan untuk kegunaan yang lebih muda.
Yoongi melangkah masuk sekadar menjenguk di toilet di mana adiknya mungkin berada. Tapi pintunya tidak berkunci dan ketika dibuka, tiada kelibat adiknya di dalam.
"Eoh, Yoongi hyung. Aku masih di jalan. Hyung sudah di rumah sakit?"
Pergerakan Yoongi terjeda.
"Eo, Jungkook-ah. Hyung baru saja sampai. Kakakmu, Hoseok tak ada di kamarnya. Aku pikir ia ada denganmu?"
"Ha? Aku belum ke sana hyung. Bagaimana mungkin Hoseok hyung ada denganku? Apa hyung sudah mencari dengan benar?"
Yoongi mengemam bibirnya gusar. "Belum. Mungkin dia di kafe. "
Pemuda itu langsung bergerak ke kafe dengan mata yang melincah melihat ke segenap ruang rumah sakit yang agak sesak ketika itu.
Ia menahan napasnya ketika sosok sang adik masih tidak kelihatan di kafe. Yoongi tidak putus asa dan tetap mencari di tempat yang menjadi kemungkinan untuk adiknya pergi namun hasilnya tetap nihil.
Jantungnya telah berdegup laju ketika itu. Segala pikiran negatif mula memenuhi ruang mindanya ketika itu yang meningkatkan tahap anxietynya.
"Yoongi hyung! Aku baru tiba. Kau dimana?"
Ketika suara Jungkook yang masih dihujung talian menyapa, barulah Yoongi kembali pada kesadarannya. Yoongi menarik napas dalam untuk meredam kegelisahannya. Ia mengingatkan dirinya sendiri bahawa perasaan gusar itu akan menghalang dirinya dari berpikiran jernih. Ia kembali melekapkan ponselnya ke telinga.
"Jungkook-ah, dengar dengan baik. Kau harus langsung pergi menemui Seokjin hyung. Bilang padanya untuk menemui aku di rooftop rumah sakit. Sekarang!" Talian langsung dimatikan dan pemuda itu buru buru berlari ke arah lift. Dan sialnya, ruang empat segi itu sesak dengan paramedik dan staff rumah sakit. Yoongi tahu hal itu akan melengahkan masanya untuk segera tiba ke rooftop.
Min Yoongi meringis di dalam hati ketika sadar ia tak punya pilihan selain mendaki tangga melewati lima tingkat gedung itu untuk tiba ke destinasinya. Terima kasih pada staminanya yang kuat, pria itu berjaya tiba di hadapan pintu yang memisahkan tangga dengan ruangan terbuka rooftop, lebih cepat daripada menggunakan lift.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster || sope (Brothership)
Fanfiction-SOPE ff- Selama ini Min Yoongi pikir hidup dirinya dan keluarganya hancur gara Jung Hoseok. Tapi ternyata dia dan keluarganya lah yang telah menghancurkan hidup yang lebih muda. Pada akhirnya, hal yang paling diinginkan Yoongi adalah melihat adikny...