CH 2

1.1K 117 9
                                    

Thank you buat readersku sekalian~~~Gue sebenarnya takut klo jalan critanya nggak mmuaskan.maaf ya.gue tulis utk suka suka.skadar mengisi imaginasi liar~
.
.
.
"Hoseok-ah,kau tak mahu sarapan dahulu?"

Josung meletakkan sumpitnya di sisi pinggan.Menatap nanar pada Hoseok yang lengkap berseragam sekolah sedang berdiri di ambang pintu.

Diam diam,Min Yoongi yang sedang bersarapan bersama ayahnya melirik pada entiti yang membalikkan badan ke arah mereka.

Hoseok terlihat menarik bibirnya menjadi satu garis.S ebelum kakinya melangkah berat menuju dimana ayahnya dan Yoongi sedang sarapan.

Hoseok menerima makanan yang dihulur oleh sang pelayan dan memakannya dengan senyap.

Jisung memandang Hoseok.Kemudian Yoongi.Melihat kejanggalan yang sangat ketara di antara dua saudara yang duduk saling berhadapan.

Min Yoongi seperti tak peduli dengan sekitarnya.Jung Hoseok pula terlalu ragu untuk sekadar mengangkat kepala.Jisung merasa kepalanya pusing melihat dua putranya yang saling tak akur.Tak kurang pula merasa menjadi ayah tak berguna karena gagal menyatukan kedua anaknya.

"Ekhem."Jisung berdehem untuk menarik atensi kedua pemuda itu.

Yoongi terlihat tak acuh.Hkseok pula menumpukan sepenuh perhatian padanya,mengerti jika Jisung mahu mengatakan sesuatu.

Jisung tak begitu mengambil hati dengan sikap yang ditunnukkan Yoongi.Dia tahu putra sulungnya sedang menunjukkan protes akan kehadiran Hoseok di situ.

"Yoongi,hantar adikmu ke sekolah ya."

"Uhuk!Uhuk!"Kedua pasang mata Yoongi membola dihadapan ayahnya.Sebelah tangannya telah terlebih dahulu menepuk dadanya,mempermudahkan urusan makanan yang diyelannya tadi agar bergerak turun ke lambungnya dengan baik.

"A-apa??"

Jisung memutar bola matanya.Sedangkan Hoseok menggigit bibir.Oh Tuhan...Kenapa Jisung menyuruh Yoongi menghantarnya?Sudah jelas dia dan Jisung tahu jika Yoongi tak meyukai kehadiran Hoseok di dalam keluarga ini.Bagaimana kalau Hoseok malah berakhir terbunuh di dalam mobil Yoongi dan jasadnya dibuang ke laut.

Oh Jung Hoseok!Apa yang kau pikirkan??

Hoseok menggelengkan kepalanya.Menghalau pemikiran kolot itu dari terus bergeyantangan di minda.

"Hantarkan Hoseok ke sekolah."

"Aku lihat Song ahjussi sedang menunggunya di hadapan."tukas Yoongi tak mesra.

"Ayah akan meliburkan Song ahjussi.Jadi tiada supir untuk Hoseok.Karena itu ayah-"

"Menjadikan ku supir untuk anak itu?"

Yoongi mendelik kesal.Benar benar geram dengan tindakan Jisung yang seenaknya meliburkan Song ahjussi.Itu tidak adil!

"Yoongi,tiada penolakan darimu."tegas Jisung.

Tanpa mereka sadari,Hoseok memerhati keduanya dengan sorot mata yang sukar diartikan.Merasa dirinya terbuang,tak diterima,tak berguna semuanya bercampur menjadi satu.Membuat kedua tangannya dibawah meja mengepal tanpa sadar.

' Hentikan! '

"Ayah,aku bisa naik taksi."ujar Hoseok lirih,secara tak langsung berjaya menghentikan argumen tak wajar dari keduanya.

"Tidak,Hoseok.Yoongi akan menghantarmu.Ayah tahu putra ayah tak pernah membantah."ucap Jisung yakin.

Bibir Yoongi melepaskan sebuaj desahan berat.Sepertinya dia kalah.Yang benar saja,dia memang tak pernah membantah kata kata Jisung seumur hidupnya.Tapi apakah larena kehadiran Hoseok membuat ia beralih sikap?

Monster || sope (Brothership) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang